Yuk, Kenali 5 Fakta Snowplow Parenting!

1. Apa itu snowplow parenting?

Unsplash/Kelly Sikkema

Snowplow parenting merupakan salah satu pola asuh yang banyak ditemukan di beberapa keluarga belakangan ini. Snowplow sendiri memiliki arti alat pembersih salju dalam bahasa Indonesia.

Seperti namanya, orangtua pada jenis pola asuh ini sering ikut campur dalam menyingkirkan segala rintangan yang bisa menghalangi anak mereka untuk sukses atau mendapatkan keinginannya layaknya alat pembersih salju yang menyingkirkan salju-salju dari jalan agar bisa dilewati tanpa bersusah payah.

Istilah snowplow parenting dipopulerkan oleh artikel The New York Times berdasarkan skandal penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2019 lalu.

2. Muncul karena kecemasan orangtua yang berlebihan

Freepik

Terdapat satu jenis pola asuh yang sama dengan snowplow parenting, yaitu helicopter parenting. Orangtua yang menerapkan helicopter parenting biasanya merasa sangat bertanggung jawab pada kesuksesan dan kegagalan anak mereka, sehingga mereka akan terus mengawasi perkembangan si Anak.

Pada jenis parenting snowplow, selain mengawasi si Anak, mereka juga akan terjun langsung untuk bertempur bersama anak-anaknya. Mereka juga memiliki kesan obsesi terhadap masa depan si Anak, sehingga akan menghilangkan segala rintangan yang sekiranya bisa menghambat kesuksesan si Anak.

Hal ini bisa terjadi karena biasanya orangtua merasa khawatir berlebih si Anak tidak akan mendapat hal yang mereka inginkan atau mengalami kegagalan dalam hidupnya. Rasa khawatir ini juga bisa muncul dari masa lalu orangtua yang pernah mengalami kegagalan, sehingga mereka tidak ingin anak mereka mengalami hal yang sama.

3. Rasa khawatir karena melihat media sosial

Freepik

Tidak bisa dipungkiri bahwa kini hampir semua orangtua mencari informasi cara mengasuh anak melalui internet, salah satunya media sosial. Namun nyatanya, hal ini bisa juga bisa membawa orangtua pada rasa khawatir yang berlebihan sehingga mereka menerapkan snowplow parenting ini.

Informasi-informasi seperti anak yang tidak meraih peringkat tinggi di kelas, anak yang depresi karena tidak bisa masuk sekolah atau kuliah, atau informasi lainnya yang mengandung unsur negatif ini bisa membuat orangtua lain merasa cemas dan khawatir hal itu akan terjadi pada anak mereka.

Rasa khawatir yang disebabkan oleh informasi di media sosial itu akan membuat orangtua merasa bahwa mereka harus menghindari anak mereka dari kejadian tersebut, sehingga terjadinya ikut campur orangtua dalam kehidupan anak dengan alibi menjamin masa depan si Anak agar terhindar dari segala bentuk kegagalan.

4. Efek dari snowplow parenting

Freepik/tonodiaz

Suatu hal yang berlebihan itu pasti tidak baik. Begitu pula dengan pola asuh snowplow ini.

Jika orangtua terlalu ikut campur dalam masalah yang dihadapi oleh anak, mereka tidak akan bisa menghadapi masalah atau rintangan lainnya bahkan hingga ia dewasa. Hal itu dikarenakan mereka tidak pernah menyelesaikan rintangan itu dengan kemampuan mereka sendiri, dan ini juga bisa membawanya pada ketergantungan pada orangtua dan sifat tidak bertanggung jawab.

Di bawah ini adalah beberapa dampak buruk yang bisa muncul karena snowplow parenting:

• Tidak mampu menyelesaikan tugas dengan mandiri

Anak yang biasa dimanjakan oleh orangtua tidak akan bisa mengerjakan tugas yang ia miliki secara mandiri, kebiasaan orangtua yang selalu menghilangkan rintangan atau beban anak akan membuat si Anak kesulitan untuk menghadapi masalah dan tugas itu sendirian.

• Sulit untuk memecahkan masalah

Banyak orangtua yang menginginkan anaknya masuk ke sekolah atau universitas ternama, pada tipe orangtua snowplow, mereka akan melakukan segala cara untuk memasukkan anak mereka ke dalam sekolah atau universitas tersebut. Namun saat sudah masuk, si Anak bisa saja menghadapi kesulitan belajar atau beradaptasi dengan lingkungannya, dan karena selama ini orangtuanya selalu membersihkan masalah tersebut, ia akan menghadapi kesulitan untuk memecahkan masalah itu sendirian.

• Kurang percaya diri

Anak-anak yang diasuh menggunakan snowplow parenting biasanya tidak merasa percaya diri, karena mereka tidak pernah menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Si Anak akan merasa takut jika tindakan mereka nantinya akan menghasilkan hal positif, sehingga mereka tidak percaya diri akan hal-hal yang mereka lakukan.

5. Cara menghindari snowplow parenting

Freepik/Lifestylememory

Jenis pola asuh ini bisa dihindari oleh para orangtua. Di bawah ini merupakan beberapa hal yang bisa Mama dan Papa lakukan untuk menghindari snowplow parenting:

• Mengontrol kecemasan Mama dan Papa,
• Fokus pada pencapaian jangka panjang untuk si Anak,
• Menjadi orangtua yang percaya kepada si Anak,
• Terbuka pada anak sehingga mereka bisa menceritakan masalah yang mereka hadapi, dan
• Menanyakan anak bagaimana mereka akan menghadapi masalah tersebut.

Itu dia Ma 5 fakta snowplow parenting yang harus Mama ketahui. Sebagai orangtua kita boleh membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya, tapi jangan sampai membuat anak lari dari tanggung jawabnya dan terlalu memanjakannya ya, Ma!

Baca juga:

• Cara Terbaik yang Mama Perlu Lakukan Ketika Menanggapi Curhatan Anak
• Awas! 7 Kesalahan Orangtua ini Dapat Menghambat Kesuksesan Anak!
• 7 Situasi yang Tepat untuk Mengatakan "Tidak" pada Anak