5 Tips agar Anak Mudah Mengelola Emosinya, Perlu Bimbingan Orangtua!
Mengelola emosi merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki anak sejak dini
14 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengelola emosi adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki setiap individu, termasuk anak-anak. Kemampuan ini tidak hanya membantu si Kecil dalam menghadapi tantangan sehari-hari, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan mental dan hubungan sosial yang baik di masa depan.
Sebagai orangtua, Mama mungkin sering kali menghadapi berbagai situasi di mana anak-anak mengalami ledakan emosi yang sulit dikendalikan. Tak bisa dipungkiri pula bahwa mengajarkan anak untuk mengelola emosinya bukanlah tugas yang mudah.
Untuk mengatasinya, berikut Popmama.com siap membahas tips agar anak bisa mengelola emosinya.
1️. Berikan contoh melampiaskan emosi dengan cara positif
Berdasarkan penjelasan dari akun Instagram @dreambigwithvalando, anak-anak belajar lewat apa yang mereka lihat.
Jika Mama bisa bersikap terbuka tentang emosi yang dirasakan dan menunjukkan dengan cara sehat, kemungkinan anak juga akan melakukan hal yang sama.
Jika Mama sedang marah di hadapan anak, cobalah untuk berkata, “Mama merasa sangat marah karena laptopnya tidak berfungsi. Mama akan mencoba menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri dan kemudian mencari solusi,”
Editors' Pick
2️. Ajarkan keterampilan pemecahan masalah
Dibanding menahan atau melampiaskan kemarahan lewat hal-hal negatif, lebih baik Mama mengajari anak cara mengatasinya. Latih anak untuk memahami akar penyebab kemarahan dan temukan solusi bersama.
Misalnya, anak sedang marah karena kalah dalam suatu permainan, Mama bisa berkata, “Sepertinya kamu kesal dengan permainan ini. Mari kita cari tahu apa yang bisa dilakukan ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita,”
3. Validasi dan berikan ruang untuk kemarahan anak
Anak-anak perlu tahu bahwa perasaan yang mereka rasakan tidaklah salah. Berikan anak ruang yang aman untuk mengekspresikan kemarahan tanpa menghakimi.
Dengan cara ini, Mama juga secara tidak langsung dapat membangun kepercayaan pada anak. Mereka juga akan merasa didukung dan didengarkan atas amarah yang dirasakan.
Misalnya, ketika anak sedang marah dan berteriak-teriak, Mama bisa mengatakan, “Mama mengerti adek sedang marah, tidak papa. Mama di sini untuk adek. Adek bisa kasih tau Mama apa yang membuat adek marah,”
Mengajarkan anak untuk mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat dapat membantu si Kecil mengembangkan kecerdasan emosional, lho.
4. Mengajarkan empati pada anak
Bantu anak memahami perasaan orang lain dengan mengajarkan empati. Ajak mereka untuk memikirkan bagaimana perasaan teman atau anggota keluarga dalam situasi tertentu.
Diskusikan tentang pentingnya menghargai perasaan orang lain dan cara merespons dengan penuh kasih sayang. Selain itu, mengajarkan empati pada anak juga menjadi langkah penting dalam membentuk karakter yang peduli dan berorientasi pada hubungan sosial positif.
5. Menggunakan aktivitas fisik sebagai saluran emosi
Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik seperti bermain, olahraga, berlari, atau menari sebagai cara untuk melepaskan energi emosional yang terpendam. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan suasana hati anak.
Orangtua juga perlu memberikan dukungan dan dorongan agar anak-anak merasa termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut secara teratur.
Itu dia beberapa tips agar anak bisa mengelola emosinya. Semoga cara yang diberikan membantu ya, Ma!
Baca juga:
- Inilah Peran Penting Pencernaan Sehat dalam Tumbuh Kembang Anak!
- 10 Perilaku yang Akan Ditemui pada Anak Usia 2 Tahun
- Viral Anak Pasang Stiker di Langit-Langit Mulutnya