Bullying di sekolah masih menjadi masalah serius yang bisa berdampak jangka panjang bagi korban maupun pelakunya. Sebagai orangtua, Mama dan Papa memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak agar tumbuh menjadi pribadi yang empati, menghargai orang lain, dan tidak melakukan perundungan.
Mendidik anak sejak dini dengan nilai-nilai kebaikan dan tanggung jawab sosial adalah langkah penting untuk mencegah perilaku bullying. Lantas, bagaimana tips mendidik anak agar tidak suka membully di sekolah?
Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.comsiapkan!
1. Ajarkan empati sejak dini
Freepik/jcomp
Empati adalah kunci utama agar anak tidak menjadi pelaku bullying. Anak yang memahami perasaan orang lain akan lebih sulit untuk menyakiti atau merendahkan teman-temannya.
Untuk menanamkan empati, ajak anak berdiskusi tentang bagaimana perasaan seseorang jika diperlakukan dengan buruk dan dorong mereka untuk membayangkan berada di posisi orang lain.
Selain itu, bacakan buku atau tonton film yang mengandung pesan moral tentang empati. Setelahnya, tanyakan pendapat anak mengenai karakter dalam cerita tersebut.
Dengan cara ini, anak akan belajar memahami bahwa setiap tindakan mereka bisa berdampak pada orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
2. Orangtua perlu jadi contoh yang baik
Freepik/Senivpetro
Anak cenderung meniru perilaku orangtua dan lingkungan sekitarnya. Jika mereka sering melihat orang dewasa bersikap kasar, mengejek, atau meremehkan orang lain, mereka bisa menganggap bahwa perilaku tersebut adalah hal yang wajar.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita harus memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Tunjukkan sikap saling menghargai, baik kepada pasangan, anak, maupun orang-orang di sekitar.
Hindari berkata kasar atau meremehkan orang lain, terutama di depan anak. Dengan melihat dan mengalami lingkungan yang penuh dengan respek, anak akan lebih cenderung mengembangkan kebiasaan yang sama.
Editors' Pick
3. Ajarkan cara mengelola emosi
Freepik
Beberapa anak membully karena tidak tahu bagaimana cara menyalurkan emosi mereka dengan baik. Mereka kemungkinan besar merasa marah, frustasi, atau tidak aman, lalu melampiaskannya dengan menyakiti orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak bagaimana cara mengelola emosi secara sehat.
Ajarkan anak untuk mengenali perasaan sendiri dan mencari cara yang tepat untuk menenangkan diri, seperti menarik napas dalam, berbicara kepada orang tua, atau menuliskan perasaan mereka di buku harian.
Dengan memiliki kemampuan mengelola emosi, anak akan lebih mampu menghadapi situasi sulit tanpa melibatkan kekerasan atau perilaku agresif.
4. Dorong anak untuk berteman dengan banyak orang
Freepik
Anak yang terbiasa berinteraksi dengan berbagai macam karakter dan latar belakang cenderung lebih terbuka dan tidak mudah menghakimi orang lain.
Dorong anak untuk berteman dengan siapa saja tanpa melihat perbedaan ras, budaya, atau kondisi fisik. Dengan begitu, anak akan belajar menghargai perbedaan dan tidak mudah merendahkan orang lain.
Sebagai orangtua, Mama dan Papa bisa memperluas pengalaman sosial anak dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai kegiatan, seperti klub olahraga, komunitas seni, atau kegiatan sosial.
Semakin banyak interaksi positif yang mereka alami, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi pelaku bullying.
5. Ajarkan konsekuensi dari perbuatan buruk
Freepik
Anak perlu memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Jika mereka membully orang lain, hal itu bisa menyakiti perasaan korban, merusak pertemanan, atau bahkan menimbulkan masalah di sekolah.
Jelaskan kepada anak bahwa perilaku kasar atau merendahkan bisa membuat mereka kehilangan kepercayaan dari teman-temannya.
Selain itu, jika anak menunjukkan tanda-tanda perilaku bullying, berikan konsekuensi yang mendidik, seperti meminta mereka untuk meminta maaf secara langsung atau membantu korban dalam suatu hal.
Dengan begitu, anak akan belajar bahwa tindakan mereka memiliki dampak dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
6. Bangun rasa percaya diri anak
Freepik
Beberapa anak melakukan bullying karena ingin menunjukkan dominasi atau menyembunyikan ketidakpercayaan diri mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk membantu anak merasa percaya diri dengan menghargai usaha dan keunikan mereka.
Anak yang merasa dihargai akan lebih fokus pada pengembangan dirinya sendiri daripada merendahkan orang lain.
Dukung anak dalam mengeksplorasi minat dan bakatnya, baik dalam akademik, olahraga, seni, atau kegiatan lainnya.
Berikan pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Dengan rasa percaya diri yang sehat, anak tidak akan merasa perlu merendahkan orang lain untuk merasa lebih baik.
7. Buka komunikasi terbuka dengan anak
Freepik/Lifestylememory
Anak yang merasa didengar oleh orangtuanya akan lebih mudah berbicara tentang apa pun yang terjadi di sekolah, termasuk jika mereka melihat atau mengalami bullying.
Jadilah pendengar yang baik dan tunjukkan bahwa si Kecil bisa berbicara tanpa takut dihakimi. Tanyakan kepada anak tentang harinya di sekolah, siapa teman-temannya, dan bagaimana perasaannya terhadap lingkungan di sekitarnya.
Jika mereka mulai menunjukkan tanda-tanda terlibat dalam bullying, baik sebagai pelaku maupun korban, segera bimbing mereka untuk memahami situasi dan mencari solusi terbaik.
Nah, itu dia beberapa tips mendidik anak agar tidak suka membully di sekolah. Mendidik anak agar tidak suka membully membutuhkan proses dan konsistensi. Jadi, Mama dan Papa perlu melakukannya dengan sabar.