Menurut Ahli, Ini 3 Aturan Tepat Memulai Olahraga pada Anak!
Tak sembarangan, ternyata ada aturan dan anjuran tertentu untuk mengajak anak berolahraga
1 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajarkan olahraga pada anak sejak dini memang bukanlah sebuah kewajiban. Meski demikian, ternyata ada begitu banyak manfaat yang akan didapatkan, bila orangtua mengajak si Kecil berolahraga sedari dini.
Tubuh yang sehat, fisik yang kuat, dan disiplin, merupakan segelintir manfaat yang bisa anak dapatkan melalui olahraga secara rutin.
Namun, bagaimana aturan dan anjuran yang tepat untuk memulai olahraga pada anak? Ditemui secara langsung di acara talkshow NutriClass: Discovering the Trending Diet, berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi pentingnya secara eksklusif dari Moch. Adlis Ruslialdi, SKM, CNWC, Certified Nutrition & Wellness Consultant, Nutrifood.
Simak baik-baik ya, Ma!
Editors' Pick
1. Kapan anak boleh mulai berolahraga?
Bagi orangtua yang belum mengerti aturan dan anjuran memulai olahraga pada anak, mungkin kegiatan yang satu ini akan menimbulkan banyak pertimbangan.
Salah satu pertimbangan yang biasanya dipikirkan oleh orangtua adalah pertimbangan waktu yang tepat untuk mulai megajarakan olahraga pada anak.
Nah, jangan bingung, Ma!
Pasalnya, olahraga ternyata sudah boleh dilakukan oleh anak balita mulai dari usia 5 tahun ke atas. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Moch.
Adlis Ruslialdi, SKM, CNWC, Certified Nutrition & Wellness Consultant, Nutrifood pada tim Popmama.com.
"Anak-anak sudah boleh diperkenalkan untuk belajar motorik kasar dan cara berolahraga sedini mungkin, bahkan bisa mulai dari usia balita, yakni dari umur 5 tahun," jelas Adlis.
Olahraga yang dilakukan sejak dini terbukti secara medis dapat menurunkan risiko berat badan berlebih atau obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi di masa yang akan datang.
Tak hanya itu, anak yang rutin berolahraga sejak dini juga akan memiliki perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial yang lebih baik.
Selain itu, jaringan penyangga tubuh anak yang terdiri dari otot, sendi dan tulang juga akan lebih kuat dan lentur.
Waktu dan kualitas tidur anak yang rutin berolahraga pun jauh lebih baik sehingga tubuhnya lebih berenergi, lebih fokus dan siap dalam menerima pelajaran di sekolah.
Melalui olahraga sejak dini, anak juga dapat belajar cara mengelola emosi dan stres sehingga bisa terus menatap hari dengan rasa percaya dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Keterampilan sosial, misalnya dalam hal menjalin hubungan pertemanan, juga akan terasah apabila si Kecil berolahraga secara rutin sejak dini.
2. Apa jenis olahraga yang tepat untuk anak
Mama tidak perlu peralatan mewah atau mengajaknya ke tempat olahraga khusus untuk mengajak anak aktif bergerak. Mama hanya perlu menyediakan alat-alat sederhana untuk bisa mengajaknya berolahraga.
"Olahraga yang spesifik buat anak-anak itu yang dianjurkan adalah olahraga yang juga bisa mengasah kognitifnya, seperti olahraga permainan, yang banyak interaksi sama teman, jadi dari segi psikologinya juga berkembang," ujar Adlis lagi.
Pada usia 5 tahun, anak sudah sangat mantap berjalan dan berlari. Oleh karena itu, Mama bisa memberikan ragam aktivitas yang lebih banyak lagi.
Misalnya, mengajak anak bersepeda, lomba lari menangkap sesuatu, berenang , dan lain-lain. Pada usia ini, Mama bisa sembari mengenalkan anak dengan berbagai jenis olahraga dan mulai mengenalkan gerakan-gerakan yang belum dikuasainya sedikit demi sedikit.