Gempi Sudah Mulai Bertanya Soal Tuhan, Begini Jawaban Bijak dari Gisel

Apakah si Kecil juga sudah mulai bertanya soal Tuhan seperti Gempi?

15 November 2019

Gempi Sudah Mulai Berta Soal Tuhan, Begini Jawaban Bijak dari Gisel
Instagram.com/gisel_la

Sikap lucu putri Gading Marten dan Gisella Anastasia lagi-lagi mencuri perhatian netizen.

Bagaimana tidak, Gempita Nora Marten yang masih berusia 4 tahun ini baru saja melontarkan pertanyaan yang mengejutkan hingga sang Mama, Gisel dan sang Kakek kesulitan untuk menjawabnya.

Pada video yang diunggah oleh Gisel baru-baru ini, terlihat dirinya dan Gempi yang sedang berdiskusi seputar adanya Tuhan.

Ya, gadis kecil tersebut awalnya bertanya pada sang Kakek, mengapa ia tak bisa melihat Tuhan. Merasa jawaban dari kakeknya tersebut belum memuaskan, Gempi pun akhirnya bertanya pada sang Mama.

"Kamu kemarin tanya apa sama opa?," tanya Gisel.

"Kenapa Tuhan bisa lihat aku, tapi aku nggak bisa lihat Tuhan?" tanya Gempi pada Gisel.

"Terus opa jawab apa? balas Gisel.

"Karena Tuhan pintar," ujar Gempi.

"Terus kamu jawab apa?" tanya Gisel lagi.

"Berarti aku nggak pintar?" balas Gempi pada Gisel.

"Gempi pintar, tapi nggak ada yang bisa tandingin pintarnya Tuhan. Karena Tuhan itu bisa semuanya, bisa buat Gempi, bisa buat Mama, bisa buat bumi, sun, semuanya," tandas Gisel.

"Makanya Gempi harus berdoa terus setiap hari buat bersyukur. Bersyukur bisa makan, bisa blink your eyes, bersyukur bisa napas, bersyukur bisa dijemput pas pulang," tambahnya lagi. 

Melihat video singkat mereka, sontak warganet pun dibuat takjub dengan pertanyaan cerdas dan kritis dari Gempi.

Nah, bagi Mama yang juga pernah ditanyakan oleh si Kecil soal adanya Tuhan, maka berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara mudah menjawab pertanyaan anak seputar Tuhan.

1. Metode dialog atau dengan mengajukan pertanyaan

1. Metode dialog atau mengajukan pertanyaan
nmbreakthroughs.org

Apabila anak bertanya ini dan itu, jangan panik dan bersifat defensif atau bahkan menjawab asal. Misalkan si Kecil bertanya, “Kalau Tuhan punya Papa nggak ya?”.

Sebelum buru-buru menjawab, coba dulu tanya balik pada si Kecil, “Menurut kamu bagaimana?”.

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua anak yang sudah mulai kritis, konsep pemikirannya mengenai Tuhan pun sudah mulai berkembang.

Pertanyaan itu akan merangsang mereka untuk menjawab dengan jawaban yang jujur.

Di titik ini cobalah untuk tidak menjejali mereka dengan prekonsepsi kita, biarkan sang Anak berpikir dan menggunakan imajinasinya untuk membayangkan apa dan siapa itu Tuhan. 

Editors' Pick

2. Memperkenalkan Tuhan melalui cerita

2. Memperkenalkan Tuhan melalui cerita
Freepik/free photo

Menceritakan cerita tertentu kepada anak adalah salah satu cara untuk membentuk karakter anak.

Untuk memperkenalkan Tuhan, ceritakan kepada mereka kisah-kisah dari kitab suci, legenda kepahlawanan atau kisah nyata yang menyentuh. Sisipkan disitu nilai-nilai dan sifat Ketuhanan.

Dengan cara ini, anak lebih mudah menangkap suatu konsep, karena memperkenalkan sesuatu diiringi contoh dibandingkan dengan kalimat yang abstrak.

Misalnya, alih-alih mendengung-dengungkan kepada anak bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, ajak mereka untuk melihat sifat Tuhan dengan lebih spesifik, misal “Tuhan adalah Dia yang bisa menghidupkan orang mati,”.

Ucapan tersebut dapat Mama buktikan pada anak dari kisah Nabi Isa as atau Nabi Ilyas as yang menghidupkan orang mati dengan izin Tuhan. 

3. Perkenalkan Tuhan dalam keseharian

3. Perkenalkan Tuhan dalam keseharian
Freepik/Prostooleh

Sesering mungkin bawa Tuhan dalam aktivitas yang sehari-hari dilakukan, misal “Nak, bantu Mama masak yuk! Ini kita dapat rezeki dari Tuhan sehingga bisa membeli makanan ini.

Dan tahu nggak makanan ini semua bisa tumbuh dengan baik dengan kuasa Tuhan,”. Tak hanya itu, saat sedang jalan-jalan dan melihat sesuatu yang indah katakanlah pada anak "Luar biasa indahnya ya nak ciptaan Tuhan,”.

4. Jangan terpancing emosi atau bersikap defensif

4. Jangan terpancing emosi atau bersikap defensif
meinatree.com

Anak, khususnya saat mereka memasuki fase remaja muda biasanya mempunyai banyak pertanyaan tentang bukti-bukti bahwa Tuhan ada.

Kadang pertanyaan mereka bisa dianggap tidak masuk akal dan membuat orangtua kelabakan untuk menjawab.

Hal utama yang harus dilakukan para orangtua adalah bersikap tenang dan selalu terbuka. Biarkan anak merasa bahwa mereka bisa dengan aman menanyakan apapun, terutama isu penting tentang Ketuhanan, dan bisa mengutarakan pendapatnya kepada orangtua mereka. 

5. Berikan jawaban yang baik

5. Berikan jawaban baik
Freepik/Jcomp

Hanya karena mereka tampaknya masih anak kecil bukan berarti orangtua bisa asal memberikan jawaban.

Memang seringkali tidak ada jawaban yang presisi atas pertanyaan-pertanyaan yang brilian, tapi setidaknya ada jawaban yang baik.

Cobalah jangan memberikan jawaban yang sekenanya supaya mereka berhenti bertanya, padahal bisa jadi jawaban asal itu yang melekat kuat dalam memori mereka hingga dewasa, maka tidak menutup kemungkinan mereka harus menghadapi konflik dalam dirinya untuk mengerti jawaban yang ditanamkan orangtua jauh-jauh hari dengan kenyataan yang mereka hadapi saat mereka dewasa.

Kalaupun orangtua tidak tahu jawabannya akan lebih adil jika katakan apa adanya, “Hei, itu pertanyaan yang sangat bagus, mari kita cari sama-sama jawabannya!”.

Atau jika pertanyaan itu agak susah jika diterangkan secara konseptual maka berikanlah contoh yang nyata.

Misalkan seorang anak bertanya “Kalau Tuhan ada di mana-mana, apakah Dia sekarang ada di dalam kantung saku saya?” Jawabannya bisa jadi dengan menjelaskan antara hal yang fisik (nampak) dan non-fisik.

Misalkan rasa cinta adalah sesuatu yang bisa dirasakan, tapi kalau disuruh menunjukkan di mana rasa cinta berada, sulit untuk menunjuknya dengan tepat, akan tetapi kita bisa merasakannya, nah hal yang sama dengan Tuhan.

Yang menarik adalah semua pertanyaan anak adalah murni dan tanpa pretensi, kadang kita juga sering diingatkan melalui pertanyaan-pertanyaan lugu mereka akan hal-hal yang bersifat fundamental namun kita cenderung acuhkan atau merasa sudah mengerti. 

Nah, itulah kelima cara mudah menjawab pertanyaan anak seputar Tuhan, sama seperti apa yang ditanyakan Gempi pada Gisel.

Semoga dapat menjadi solusi ya, Ma!

Baca juga:

The Latest