Guru PAUD Menjadi Tersangka Tewasnya Balita Tanpa Organ dan Alat Vital
Setelah beberapa bulan, pelaku pembunuhan akhirnya terungkap!
22 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada bulan Desember tahun lalu, publik dihebohkan dengan berita hilangnya Yusuf Ahmad Gazali, seorang balita 4 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur.
Setelah 16 hari berlalu, jenazah balita tersebut ditemukan dalam keadaan tidak utuh dan mengenaskan.
Korban yang ditemukan pertama kali oleh warga bernama Ika (30), tewas dengan organ tubuh dan organ vital yang hilang.
Sejak ditemukannya jenazah Yusuf, pihak kepolisian Samarinda pun segara mengusut penyebab kematian bocah malang tersebut sekaligus menangkap tersangkanya.
Setelah beberapa bulan berlalu, akhirnya pada Selasa (21/1/2020), Polsek Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menetapkan dua tersangka kasus kematian Yusuf Ahmad Ghazali. Kedua tersangka tersebut berinisial ML dan SG.
Keduanya merupakan pengasuh di PAUD Jannatul Athfaal di Jalan Abdul Wahab Syahranie, lokasi hilangnya Yusuf.
Penetapan status tersangka tersebut seiring dengan keluarnya hasil DNA jasad yang ditemukan tanpa kepala identik dengan Yusuf.
"Setelah kami lakukan gelar perkara bersama tim Reskrim Polres Samarinda. Kami menyimpulkan bahwa dua orang tersebut bisa dinaikkan statusnya tersangka," ungkap Kapolsek Samarinda Ulu, Ipda Muhammad Ridwan pada Selasa (21/1/2020) malam.
Ridwan mengatakan, pihaknya telah menyimpulkan kematian Yusuf akibat tercebur di parit. Kedua tersangka dikenakan Pasal 359 KHUP karena dianggap lalai mengakibatkan hilangnya nyawa orang. Ancaman hukuman keduanya di atas lima tahun penjara.
"Malam ini juga kami menjemput kedua tersangka itu di PAUD," kata Ridwan.
Selanjutnya, pihaknya akan memeriksa lebih lanjut selama 24 jam untuk menentukan apakah kedua orang tersebut ditahan atau tidak.
"Kami sudah simpulkan bahwa Yusuf meninggal karena tercebur ke parit. Belum ditemukan ada tindak pidana," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Yusuf hilang di PAUD Jannatul Athfaal Jalan Abdul Wahab Syahranie, pada Jumat (22/11/2019).
Pada Minggu (8/12/2019), jasad Yusuf ditemukan tanpa kepala di anak sungai Karang Asam Jalan Pengeran Antasari, Gang 3, RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.
Selain kepala, organ tubuh lain seperti jantung, paru, tangan dan beberapa bagian lain juga dinyatakan hilang.
Meski sebagian organ tubuh hilang, pihak keluarga mengenali jasad tersebut adalah Yusuf. Kemiripan itu dilihat dari baju yang digunakan Yusuf terakhir kali bertuliskan Monas.
Berkaca dari kasus yang terjadi pada Yusuf akibat kelalaian pihak sekolah, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tips penting yang harus orangtua ketahui sebelum memilih PAUD atau daycare untuk anak.
1. Pilihlah tempat penitipan anak yang memiliki izin usaha
Tips pertama dalam menentukan tempat penitipan yang tepat adalah dengan memilih daycare yang memiliki izin usaha dari pemerintah.
Hal ini sangatlah penting demi keamanan sang Anak. Dengan adanya surat izin tersebut, hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus yang terjadi pada Yusuf pun dapat dicegah.
Di Indonesia saat ini masih banyak sekali daycare yang belum memiliki badan hukum, sehingga jika terjadi apa-apa dengan sang Anak akan sangat sulit untuk memprosesnya.
Editors' Pick
2. Ketahui jumlah pengasuh anak di tempat tersebut
Tips kedua adalah dengan memilih daycare yang bisa menawarkan penjagaan anak dengan maksimal.
Oleh karena itu, ketahuilah jumlah pengasuh yang tersedia di daycare tersebut. Idealnya, satu pengasuh bisa menjaga dua orang anak di bawah satu tahun.
Sedangkan anak usia di atas empat tahun, idealnya satu pengasuh bisa menjaga lima anak sehingga kebutuhan anak, emosional anak, dan kasih sayang anak dapat tercukupi.
3. Memiliki kualitas pengasuh yang profesional
Poin selanjutnya yang harus diperhatikan adalah mengetahui kualitas pengasuh daycare. Amati bagaimana para pengasuh di sana berinteraksi dengan anak-anak yang dititipkan.
Lihat pula bagaimana reaksi anak-anak yang diasuh. Cek kerapian penampilan pengasuh dan kesehatannya, ditambah seperti apa gaya bicaranya terhadap anak-anak.
Apakah santun atau kasar?
4. Menulis catatan laporan harian
Pada dasarnya, daycare yang baik pasti mempunyai laporan harian. Hal ini menjadi hak orangtua untuk mengetahuinya, dari jam makan, jam tidur sampai jam buang air besar.
Pastikan orangtua memperoleh laporan tersebut untuk terus memantau tumbuh kembang anak. Pastikan juga Mama atau Papa juga dapat memberi catatan mengenai riwayat alergi si Anak jika ada.
5. Adanya keterbukaan antara pihak manajemen dengan orangtua
Terakhir adalah keterbukaan. Keterbukaan yang baik antara manajemen dan orangtua sebagai konsumen menjadi syarat yang mutlak.
Jika terjadi kesalahan, minta pihak daycare untuk tidak menutupinya dan bijak menyikapi kritik atau keluhan dari orangtua. Mama pun harus bersedia menerima saran dan masukan dari pihak daycare.
Nah, itulah beberapa fakta terkait hilangnya bocah 4 tahun, Yusuf Ahmad Gazali beserta tips memilih daycare yang tepat untuk anak.
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi orangtua lain di luar sana.
Baca juga:
- Balita 4 Tahun Hilang Misterius Beserta Organ Tubuh dan Organ Vitalnya
- Tips Melatih Anak Terhindar dari Upaya Penculikan
- Waspadai 5 Modus Baru Penculikan Anak, Acha Septriasa pun Buka Suara