Sempat Dikira Flu, Ternyata Anak Marcella Zalianty Idap Kanker Otak
Apa sebenarnya pemicu dari kanker otak yang dialami sang anak?
3 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini anak dari Marcella Zalianty dan pebalap Ananda Mikola, Aryton Magali Sastra Soeprapto dikabarkan mengidap kanker otak.
Diketahui pula bahwa putra mereka telah divonis mengidap kanker otak sejak tahun 2014. Dan saat itu, Magali masih berusia 1 tahun.
Meskipun Magali sempat dikabarkan membaik pasca diberikan pengobatan dan operasi. Namun, kini putra dari pasangan Marcella Zalianty dan Ananda Mikola ini harus kembali mendapatkan perawatan.
Sebelum divonis mengidap kanker otak, Magali sempat merasakan beberapa hal seperti flu dan demam yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh.
“Selain rewel, berat badan Magali turun drastis. Sempat berobat, namun dokter hanya mendiagnosa si anak terkena flu, penyakit biasa dijumpai anak seusianya. Tapi, obat flu tak membuat Magali sembuh,” ungkap Marcella.
Lalu setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa Magali memiliki tumor di bagian otaknya. Adanya tumor di bagian otak anak baru bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik oleh dokter syaraf serta CT scan atau MRI.
Mengetahui hal tersebut, Popmama.com telah merangkum 3 fakta mengenai Aryton Magali Sastra Soeprapto dan kanker otak yang saat ini sedang ia hadapi.
Editors' Pick
1. Gejala dan jenis kanker otak yang diidap oleh MagaliĀ
Tumor tersebut didiagnosis jenis Choroid Plexus Papilloma. Tumor ini ada berkembang di otak dan membuat berat badan Magali turun drastis.
Rupanya, menurut Marcella gejala adanya penyakit serus di tubuh Magali sangatlah jelas pada 3 bulan sebelum terdeteksi.
Seperti yang diceritakan Marcella, gejala awal tumor otak seperti flu biasa. Bahkan dokter juga mengira anaknya hanya mengalami flu.
Namun sebenarnya ada gejala khas pada penderita tumor otak. Gejala tersebut adalah sakit kepala parah dan terus menerus terutama saat menunduk atau batuk.
Hal tersebut juga kadang disertai kejang, mudah mengantuk, halusinasi, gangguan pendengaran atau penglihat, sulit berbicara serta adanya gangguan pada gerak tangan dan kaki.
2. Penyebab tumbuhnya kanker otak
Risiko anak terkena tumor atau kanker bisa meningkat apabila ia sering terpapar zat-zat kimia berbahaya.
Beberapa bahan yang memiliki zat berbahaya adalah pestisida, produk minyak, karet, atau vinil clorida.
Bukan hanya itu, anak-anak juga memiliki risiko lebih tinggi terpapar medan elektromagnetik dari telepon genggam atau gadget lainnya.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk membatasi penggunaan telepon seluler, dan merekomendasikan headset untuk orang dewasa dan anak-anak.
Mengetahui hal tersebut, maka sudah seharusnya orangtua dapat lebih memperhatikan pemakaian gadget pada anak sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi padanya.