3 Anak di Indonesia Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Akut
Penyebabnya belum diketahui, Kemenkes meminta agar warga waspada
2 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut.
Kasus hepatitis akut tersebut menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. WHO pun masih belum mengetahui penyebab munculnya kasus tersebut sejak 15 April 2022 silam.
Di Indonesia sendiri diketahui ada 3 anak meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut. Pemerintah meminta warga untuk lebih waspada pada penularan penyakit ini.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta tentang 3 anak meninggal yang diduga akibat hepatitis akut.
Editors' Pick
1. 3 pasien anak meninggal dengan dugaan hepatitis akut
Kemenkes meningkatkan kewaspadaan setelah ada tiga pasien anak yang dirawat di RSCM meninggal dengan dugaan menderita hepatitis akut. Ketiga pasien tersebut berasal dari rumah sakit yang berbeda di Jakarta Timur dan Barat.
Mereka mendapatkan rujukan untuk dirawat di RSCM. Meski terjadi dalam waktu yang berbeda, ini merupakan kasus dugaan hepatitis akut yang terjadi dalam rentang 2 minggu terakhir.
"Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran," ujar Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima Popmama.com.
2. Investigasi terhadap penyebab Hepatitis akut dilakukan oleh Kemenkes dan Dinkes DKI
Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa Kemenkes kini tengah melakukan investigasi terhadap penyebab kejadian hepatitis akut. Ini dilakukan melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pun sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Siti Nadia Tarmizi meminta agar orangtua untuk memeriksakan anak-anaknya ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, serta penurunan kesadaran.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," imbau Siti Nadia Tarmizi.