Metode Time-In: Membantu Balita Mengatur Emosi Kuat
Kemampuan berbahasa yang terbatas membuat balita sulit mengungkapkan emosinya dengan kata-kata
17 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balita tumbuh dan berkembang. Selain fisik, ia pun mulai belajar mengenai emosi seperti rasa senang, kesal, atau frustasi.
Namun karena perbendaharaan katanya masih terbatas, anak sulit mengungkapkan mengenai emosi yang ia rasakan.
Maka ketika si Kecil marah atau frustasi, ia memilih cara lain untuk mengungkapkan perasaannya itu. Beberapa anak mungkin menangis, memukul, diam, atau bahkan melempar benda-benda yang ada di sekitarnya.
Apa yang harus dilakukan mama untuk membantu balita mengatasi emosi kuat ini? Metode time-in merupakan salah satu cara untuk membantu balita untuk mengelola emosi. Simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
Mengapa Balita Membutuhkan Bantuan untuk Menenangkan Diri?
Anak-anak mulai mengembangkan banyak emosi baru sekitar dua tahun. Emosi ini termasuk perasaan yang kuat seperti frustrasi, marah, malu, atau rasa bersalah.
Karena kemampuan berbahasa dan perbendaharaan kata masih terbatas, mereka sering kali tidak memiliki kata-kata untuk menyampaikan perasaan tersebut. Balita mungkin merasa tidak nyaman dengan emosi tersebut dan tidak bisa mengatasinya. Maka yang dilakukan adalah menangis, menjerit atau mengamuk.
Ketika ini terjadi, si Kecil membutuhkan pengertian, dukungan, dan bantuan mama untuk menenangkan diri dan mengatasi perasaan mereka yang kuat.
Belajar untuk tenang setelah emosi yang kuat adalah bagian dari kemampuan balita untuk mengatur diri sendiri.
Editors' Pick
Time-In: Metode untuk Membantu Balita Mengatur Emosi yang Kuat
Time-in adalah ketika mama atau orang dewasa tetap dekat dengan anak dan menawarkan kenyamanan dan kepastian saat mereka berjuang dengan emosinya. Ini termasuk memberi tahu anak bahwa mama memahami perasaan mereka.
Mendukung dengan cara seperti ini dapat membantu anak tenang dari emosi 'besar'. Anak juga belajar bagaimana mengekspresikan emosi ini dengan lebih baik di lain waktu.