Mama pasti ingin anaknya tampil keren. Sekarang ini banyak sekali dijual baju anak yang lucu-lucu.
Untuk mendapatkan baju-baju yang lucu dan berkualitas tidak jarang menguras kantong Mama.
Nah, bagaimana menyiasati agar anak tetap tampil keren tanpa membuat kantong jebol? Simak ulasan berikut.
1. Baju sisa ekspor
Freepik/Bearfotos
Baju sisa ekspor harganya tidak semahal baju di butik atau di mall, asal Mama rajin memilih.
Kualitasnya pun tidak kalah bagus. Terkadang, jika Mama ke factory outlet, Mama bisa mendapatkan baju-baju lucu untuk anak dengan harga terjangkau.
2. Rajin melihat iklan di Facebook atau Instagram
pexels/pixabay
Di Facebook atau Instagram banyak sekali seller yang berjualan baju anak, dari yang bermerk sampai yang tidak. Biasanya harga yang dijual lebih murah daripada harga di mall.
Seperti jaket untuk musim dingin, jaket ini tidak bisa dipakai di Indonesia karena terlalu panas.
Sedangkan Mama berencana untuk berlibur ke Jepang saat musim dingin. Mama bisa mencari jaket bekas yang masih layak pakai di Instagram. Tinggal memasukkan tagar, berbagai pilihan jaket pun muncul.
Editors' Pick
3. Dijual kembali
pexels.com/markdalton
Anak Mama terus bertumbuh. Baju lucu yang dibeli setahun yang lalu pun tidak terpakai.
Supaya tidak merasa bersalah, Mama bisa menjual baju tersebut di marketplace atau di media sosial.
Hitung-hitung Mama menambah penghasilan untuk membeli baju anak yang baru.
4. Hindari mall (jika perlu)
pexels/srinivas
Kita semua mengetahui kalau harga di mall lebih mahal karena ada banyak biaya yang dikeluarkan oleh penjual misalnya biaya sewa dan SPG. Sehingga harga baju anak dirasa terlalu mahal.
Agar kantong tidak jebol, hindari membeli baju di mall. Atau Mama bisa menunggu saat mall mengadakan diskon besar, misalnya ketika ulang tahun Jakarta.
Di saat itu biasa mall-mall berlomba-lomba memberikan diskon besar. Mama juga bisa berbelanja di Popmama Expo lho. Jadi, ditunggu ya PopEx tahun ini.
Promo-promo yang ditawarkan oleh platform pembayaran digital juga bisa dimanfaatkan.
5. Beli 2 ukuran lebih besar
Pexels/kha-ruxury-287153
Untuk baju tertentu seperti sweater atau jaket, Mama bisa membeli 1-2 ukuran lebih besar agar awet karena anak Mama dalam masa pertumbuhan.
Mama tentunya tidak mau baju hanya terpakai 2 bulan saja. Untuk baju tidur pun Mama bisa membeli beberapa ukuran lebih besar.
6. Wariskan punya kakak
pexels/pixabay
Baju atau celana yang masih bagus dan tidak dijual, bisa Mama wariskan ke adiknya atau saudara sepupu yang lebih kecil.
Walau pun tidak menambah pemasukan, paling tidak Mama mengurangi sedikit pengeluaran. Mama bisa membeli baju netral yang bisa dipakai oleh anak perempuan atau laki-laki. Misalnya kaos hijau atau kuning.
Dengan menetapkan anggaran belanja baju anak dan mengatur-atur baju, Mama bisa menghemat banyak lho! Selamat mencoba.