Kemunculan virus monkeypox atau cacar monyet memang menjadi kekhawatiran bagi banyak masyarakat. Apalagi, penyakit cacar monyet ini bisa menular dan menyerang siapa saja, mulai dari orang dewasa, anak-anak, dan bayi.
Monkeypox atau cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia maupun antar manusia. Hewan yang dimaksud bisa termasuk primata, maupun tikus dan tupai yang terinfeksi.
Meskipun begitu, ada beberapa langkah yang bisa Mama ambil untuk mencegah agar anak tidak terpapar virus cacar monyet ini.
Pencegahan monkeypox sangat penting karena virus ini dapat menimbulkan gejala yang tidak nyaman dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Mama dapat melindungi anak, diri sendiri, keluarga, dan orang-orang di sekitar.
Berikut ini, Popmama.com sudah merangkum seputar penyakit cacar monyet dan beberapa cara untuk mencegah cacar monyet atau monkeypox pada anak kecil.
Apa Itu Cacar Monyet?
who.int
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Pada awalnya, penyakit ini menular dari hewan ke manusia, termasuk dari hewan primata yang terinfeksi.
Namun, cacar monyet juga bisa menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan ruam merah pada kulit seseorang yang terinfeksi. Ini termasuk kontak tatap muka, kulit ke kulit, atau melalui kontak seksual.
Penyakit ini bisa menular jika seseorang menyentuh barang-barang yang telah terkontaminasi oleh virus dari orang yang terinfeksi, seperti pakaian, tempat tidur, handuk, atau permukaan lainnya.
Selain itu, menghirup serpihan kulit atau virus dari barang-barang tersebut juga bisa menyebabkan infeksi.
Jadi, menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan orang atau benda yang terkontaminasi adalah langkah penting untuk mencegah penularan cacar monyet.
Begini Cara Penularan Cacar Monyet
bbc.com
Awal penularan cacar monyet dari hewan ke manusia
Cacar monyet adalah penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Hewan yang sering terinfeksi dan menularkan virus ini biasanya adalah tikus dan monyet. Virus bisa menyebar ke manusia melalui beberapa cara:
Digigit atau dicakar oleh hewan yang sakit.
Kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air kencing atau darah, atau dengan ruam kulit hewan.
Makan daging atau organ hewan yang terinfeksi yang belum dimasak sampai matang.
Menggunakan barang-barang dari hewan yang terinfeksi, seperti kulit atau bulu.
Awal penularan cacar monyet dari manusia ke manusia
Hati-hati ya, Ma! Selain kontak dengan hewan yang terinfeksi, penyakit ini juga bisa menular dari manusia yang terpapar virus ke manusia lainnya. Berikut adalah cara penularannya:
Virus cacar monyet bisa menular jika kita menyentuh bintik merah, koreng, atau cairan tubuh (seperti air kencing atau darah) dari orang yang sakit.
Jika berada dalam jarak dekat dengan orang yang terinfeksi cacar monyet selama lebih dari 4 jam, virus bisa menular. Ini termasuk saat berbicara dekat atau berhubungan seksual.
Virus juga bisa menular melalui barang-barang seperti pakaian, sprei, atau selimut yang pernah digunakan oleh orang yang sakit.
Jika seorang ibu hamil terinfeksi cacar monyet, dia bisa menularkan penyakit ini ke bayinya, baik selama kehamilan maupun saat melahirkan melalui kontak kulit.
Gejala Cacar Monyet yang Harus Mama Tahu!
Freepik/PV Producations
Ma, biasanya seseorang yang terkena virus monkeypox ini akan merasakan beberapa gejala yang terbagi menjadi dua fase.
Pada fase awal, anak mungkin mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, menggigil, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sekitar 1 hingga 3 hari setelah gejala awal, ruam mulai berkembang. Ruam ini muncul di berbagai bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, dan mata.
Kemudian, masuk ke fase erupsi kulit, ruam akan melalui beberapa tahapan. Awalnya, lesi muncul sebagai bintik datar yang disebut makula.
Kemudian, lesi menjadi sedikit terangkat (papula), dan berkembang menjadi benjolan dengan cairan bening di dalamnya (vesikel).
Tahap selanjutnya adalah pustula, di mana cairan dalam lesi berubah menjadi warna kekuningan. Akhirnya, lesi akan kering dan mengelupas.
Gejala biasanya berlangsung antara 2 hingga 4 minggu dan umumnya akan membaik serta hilang dengan sendirinya.
Cara Mencegah Mpox atau Cacar Monyet pada Anak
Pexels/RDNE Stock project
Mengingat betapa bahayanya penyakit cacar monyet yang menular ini, Mama perlu menerapkan langkah-langkah yang bisa mencegah penyakit tersebut pada anak, yaitu:
Editors' Pick
1. Menghindari kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
Pexels/Erik Karits
Langkah pertama adalah pentingnya menghindari anak kontak langsung dengan sumber virus, yaitu hewan atau manusia yang terinfeksi.
Khususnya hewan yang menjadi inang alami virus, seperti monyet, tikus, tupai, dan primata lainnya.
Selain itu, Mama juga harus ajarkan anak untuk menghindari hewan yang tampak tidak sehat dan segera melaporkan kepada Mama jika melihat hewan yang mati atau tampak sakit.
2. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan
abcnews.com
Jangan lupa ajari anak tentang bagaimana menjaga kebersihan dirinya dan lingkungan tempat mereka bermain.
Misalnya, Mama bisa mengajarkan anak cara mencuci tangan yang benar, dengan sabun dan air mengalir secara teratur.
Ingatkan mereka untuk selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan, sehabis bermain, atau memegang barang-barang di luar ruangan.
Mencuci tangan membantu menghilangkan kuman dan virus yang mungkin ada di tangan, termasuk virus cacar monyet.
Dengan kebiasaan ini, anak dapat mengurangi risiko penularan penyakit dan menjaga kebersihan tubuhnya.
3. Jaga jarak dari orang sakit
Popmama.com/Aristika Medinasari
Minta anak untuk menjaga jarak dari anggota keluarga atau teman yang sedang sakit, terutama jika mereka menunjukkan gejala cacar monyet.
Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi. Jika anak terpapar orang yang sakit, risiko tertular virus meningkat.
Ajarkan anak untuk tidak terlalu dekat dengan orang yang menunjukkan gejala seperti ruam atau demam. Menghindari kontak langsung membantu mengurangi risiko penularan.
4. Pakai masker di tempat ramai
Pexels/ August de Richelieu
Pakaikan anak masker, saat mereka merasa kurang sehat atau berada di lingkungan yang banyak orang, seperti transportasi umum.
Masker membantu mencegah penyebaran virus melalui droplet yang bisa menyebar di udara. Dengan memakai masker, anak dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari potensi infeksi.
Masker juga mengurangi risiko terpapar virus yang mungkin ada di sekitar mereka, terutama dalam kerumunan atau tempat umum yang sulit untuk menjaga jarak.
5. Pakai barang masing-masing
Freepik
Ingatkan anak untuk tidak berbagi barang pribadi, seperti alat makan, handuk, atau mainan, dengan siapapun, termasuk kakak, adik, atau teman.
Virus cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dengan barang yang telah terkontaminasi cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Dengan memastikan bahwa setiap orang menggunakan barang pribadinya sendiri, risiko penularan dapat dikurangi.
6. Berikan makanan sehat dan matang
Freepik
Virus cacar monyet tidak hanya menular melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, tetapi juga bisa menyebar melalui daging hewan yang sudah terkontaminasi.
Oleh karena itu, Mama perlu pastikan bahwa daging yang dimasak itu sudah matang sempurna, tujuanya untuk membunuh potensi virus yang mungkin ada.
Anak yang mengonsumsi makanan sehat dan matang bisa meningkatkan daya tubuhnya.
Makanan yang bergizi membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit, termasuk cacar monyet. Dengan demikian, risiko tertular virus ini melalui makanan bisa diminimalisir.
Itulah dia informasi seputar cacar monyet dan beberapa cara untuk mencegah cacar monyet atau monkeypox pada anak kecil. Semoga membantu Mama memahami penyakit monkeypox atau cacar monyet ini, ya.