10 Cerita Rakyat Jawa Timur yang Terkenal dan Penuh Pesan Moral
Setiap cerita punya pelajaran berharga yang bisa diambil untuk kehidupan sehari-hari
17 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan. Artinya, cerita-cerita ini disampaikan atau diceritakan dari mulut ke mulut, bukan ditulis di buku.
Membacakan cerita rakyat Indonesia kepada anak adalah cara yang baik untuk mengenalkan budaya dan warisan dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain bisa memperkaya kosa kata anak, cerita rakyat ini juga mengandung banyak pesan moral yang sesuai dengan adat istiadat setempat. Mama bisa menggunakan cerita dongeng rakyat ini untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada Si Kecil.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di Jawa Timur, misalnya, banyak cerita rakyat yang masih populer dan sering dibagikan dalam pertunjukan maupun di sekolah-sekolah.
Berikut ini, sudah Popmama.com akan membahas beberapa cerita rakyat Jawa Timur yang terkenal dan penuh pesan moral. Yuk, simak bareng-bareng!
1. Aji Saka
Diceritakan Aji Saka, seorang satria tampan yang tinggal di Dusun Dadapan, tepat di seberang Kerajaan Medang Kamulan. Kerajaan Medang Kamulan ini diperintah oleh Prabu Dewata Cengkar yang suka memangsa perjaka muda dan sehat untuk dimakan.
Kemudian, Aji Saka dipertemukan oleh seorang pemuda yang mencoba kabur dari kejaran para prajurit kerajaan. Setelah mendengar kebenaran mengenai sikap Prabu Dewata Cengkar yang merugikan rakyatnya, Aji Saka mencoba menemuinya.
Aji Saka menyerahkan dirinya kepada Raja, akan tetapi sebagai imbalan dia meminta sebidang tanah seluas ikat kepalanya di sebelah selatan Kerajaan Medangkamulan.
Prabu menuruti keinginannya. Ajaibnya, ikat kepala itu semakin melebar hingga mencapai Pantai Selatan. Tubuh Prabu terlempar jauh ke tengah laut dan nasibnya berakhir menjadi seekor buaya putih. Tak lama kemudian, Aji Saka memimpin kerajaan.
Esoknya, jasad buaya putih yang dipercaya sebagai Prabu Dewata Cengkar ditemukan di pinggir pantai. Rakyat pun bersuka cita. Mereka hidup sejahtera di Kerajaan Jenggala.
Pesan moral dari kisah Aji Saka mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian dan keadilan. Mama bisa ajarkan anak bahwa kita harus berani menghadapi kejahatan dan selalu berjuang untuk kebenaran.
2. Asal-usul Surabaya
Alkisah hiduplah dua hewan yang sangat kuat, yaitu Sura yang merupakan seekor hiu dan Baya merupakan seekor buaya. Keduanya pun berteman baik.
Namun, pertengkaran di antara keduanya tak dapat terelakan ketika mereka berebut makanan, ini karena keduanya mempunyai sifat yang sama, yaitu rakus.
Tidak ada yang mampu menghentikan pertengkaran mereka. Suatu ketika mereka memperebutkan buruan. Sayangnya buruan itu tak sempat mereka santap lantaran mereka sibuk bertengkar.
Sura pun mengusulkan ide untuk membagi wilayah buruan mereka. Sura berada di laut, sedangkan Baya di darat. Mereka pun sepakat dengan usulan tersebut.
Namun, pada suatu hari keduanya tak mendapatkan hasil buruan apapun. Diam-diam Sura memasuki wilayah perburuan Baya. Baya tidak terima, ia pun marah karena Sura melanggar janjinya.
Keduanya pun bertarung sengit. Perkelahian hebat itu dimenangkan oleh Baya. Sura pun memutuskan kembali ke wilayahnya di laut.
Dari kisah ini, Mama bisa ajarkan anak betapa pentingnya saling menghargai. Selain itu, jangan pernah meniru sifat Sura yang serakah dan melanggar janjinya hanya karena ingin mendapatkan lebih banyak.
Jika kita mencoba mengambil sesuatu yang bukan milik kita, itu bisa membawa masalah dan kesedihan, seperti yang terjadi pada Sura.
3. Bagus Setya dan Bagus Tuhu
Bagus Setya dan Bagus Tuhu merupakan dua bersaudara dari pasangan Kiai Durung dan Mbok Asri di daerah Tumpang. Setelah beranjak dewasa, mereka memutuskan untuk mengabdi di Kerajaan Jenggala sebagai prajurit atas izin kedua orang tuanya.
Suatu ketika Bagus Setya pergi mencari ayahnya yang tak kunjung pulang, sedangkan Bagus Tuhu memaksanya untuk kembali ke kerajaan atas perintah Paduka Raja.
Terjadilah pertarungan antar keduanya, hingga akhirnya keduanya tewas di tempat karena kekuatan yang dimilikinya.
Kedua saudara itu dimakamnya di Dusun Wanaasri, Kabupaten Malang. Masyarakat Tengger senantiasa berziarah ke makam tersebut ketika hari besar Karo.
Pesan moral yang bisa Mama ajarkan ke anak dari kisah Bagus Setya dan Bagus Tuhu adalah pentingnya persatuan, komunikasi yang baik, dan menghindari kekerasan. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa pentingnya menjaga kerukunan antar anggota keluarga.
4. Bambang Durjana
Dikisahkan Bambang Durjana yang merupakan putra dari pasangan Ki Kures dan Nyi Kures merupakan sosok yang memiliki perilaku buruk karena suka mencuri dan berjudi. Kebiasaan buruk itu terbawa sampai ia menikah.
Suatu hari, saat mencari kayu di hutan, Ki Kures berdoa kepada Tuhan dan kemudian muncul seekor naga besar setelah ia membakar tempat pertapaannya.
Naga itu meminta kepada Ki Kures supaya dicarikan air susu, dan sebagai imbalan ia dijanjikan hidup yang sejahtera.
Setelah memberikan air susu, Ki Kures menerima barang-barang berharga dari naga dengan syarat untuk merahasiakannya agar tidak menimbulkan iri.
Sejak saat itu Ki Kures dan Nyi Kures hidup berkecukupan. Namun, ketika Durjana meminta uang untuk membeli cincin bagi istrinya yang sedang hamil, Ki Kures mengungkapkan rahasia tersebut kepada anaknya.
Durjana kemudian pergi menemui naga dengan niat jahat untuk menghilangkannya demi mendapatkan lebih banyak harta. Usahanya gagal, dan ia akhirnya dibunuh oleh naga akibat perbuatannya.
Mama bisa ajarkan anak bahwa keserakahan dan keinginan yang tidak terkendali dapat membawa malapetaka.
Keserakahan Bambang Durjana, yang ingin memperoleh lebih banyak harta dengan cara jahat, akhirnya menghancurkan dirinya sendiri.
Editors' Pick
5. Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Putih adalah seorang gadis dari keluarga pedagang kaya yang hidup bahagia sampai ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.
Sejak saat itu, Bawang Putih diperlakukan seperti pembantu oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Bawang Merah, yang diperlakukan seperti putri.
Suatu hari, Bawang Putih diperintah untuk mencuci pakaian ke sungai. Namun, pakaian itu hanyut ke sungai. Sang ibu tiri pun memarahinya dan melarang Bawang Putih kembali ke rumah sebelum pakaian itu ditemukan.
Dalam pencariannya, Bawang Putih bertemu dengan nenek yang ternyata istri raksasa pemakan manusia. Raksasa yang bernama Kala Glugutbumi itu merasa iba dan memberinya labu yang berisi perhiasan.
Ketika Bawang Merah dan ibunya mencoba meniru tindakan Bawang Putih, mereka juga mendapatkan labu, tetapi kali ini isinya adalah binatang-binatang mematikan yang akhirnya menyebabkan kematian mereka.
Mama bisa ajarkan anak bahwa orang yang melakukan kejahatan dan keserakahan akan mendapatkan balasan yang sesuai, sementara perbuatan baik akan mendatangkan hasil yang positif.
6. Cinderalas dan Ayam Sakti
Di Kerajaan Jenggala, hiduplah seorang Raja bernama Raden Putra, beserta Ratu, dan selirnya. Meskipun Ratu dan Selir memiliki paras yang indah, mereka memiliki sifat yang sangat berbeda. Ratu dikenal sebagai wanita yang baik hati, pintar, dan bijaksana, sementara Selir selalu merasa iri setiap kali melihat kemesraan antara Raja dan Ratu.
Suatu hari, Selir bekerja sama dengan seorang tabib untuk memfitnah Ratu. Selir mengatakan kepada Raja bahwa Ratu berniat meracuni dirinya. Akibat fitnah tersebut, Ratu diusir dari istana dan terpaksa hidup di hutan.
Beberapa bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putra tampan yang diberi nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi pria yang gagah dan tampan.
Suatu hari dia menemukan sebutir telur dan lahirlah seekor ayam jago yang ajaib. Berkat kemampuan gaib ayam tersebut, ayam jago ini selalu memenangkan pertarungan, sehingga nama Cindelaras mulai dikenal luas.
Berita tentang Cindelaras dan ayam jagonya sampai ke telinga Raja, yang kemudian mengadakan taruhan. Jika ayam jago Cindelaras kalah, maka Cindelaras akan dipenjara. Namun, jika Cindelaras menang, Raja harus menyerahkan seluruh hartanya.
Pertarungan dimenangkan oleh Cindelaras, dan dengan kemenangan tersebut, Raja akhirnya mengetahui bahwa Cindelaras adalah anaknya berkat kemampuan ajaib ayam jago tersebut. Kebenaran terungkap, dan Selir dihukum penjara.
Raja meminta maaf kepada Ratu dan membawanya kembali ke istana. Ratu kembali ke singgasana, dan Cindelaras diangkat sebagai putra mahkota.
Setelah membaca kisah tersebut, Mama bisa ajarkan anak bahwa kejahatan akan kembali kepada pelakunya sendiri. Apa yang kita lakukan akan mempengaruhi diri kita sendiri di masa depan.
7. Asal-usul Gunung Arjuna
Cerita rakyat Jawa Timur ini mengisahkan tentang seorang pendekar hebat bernama Arjuna yang tengah melakukan pertapaan di puncak gunung.
Karena ketekunan dan kesungguhannya, puncak gunung tersebut terus melambung tinggi hingga hampir menyentuh langit.
Merasakan adanya gempa di langit akibat pertapaan Arjuna, Bathara Guru mencoba menghentikannya, namun gagal.
Bathara Guru kemudian meminta bantuan Bathara Semar, pengasuh Arjuna, yang bersama Bathara Togop berusaha menghentikan pertapaan tersebut.
Sesampainya di puncak, mereka terkejut melihat betapa tingginya gunung tersebut. Untuk mengatasi hal ini, Bathara Semar dan Bathara Togop bersemedi di kaki gunung dan tubuh mereka membesar hingga menyamai ukuran gunung.
Mereka memotong bagian puncak gunung dan melemparkannya ke arah utara, sehingga Arjuna terhenti dari pertapaannya.
Bagian gunung yang dipotong oleh mereka dikenal dengan nama Gunung Arjuna, yang kini terletak di perbatasan antara Malang dan Pasuruan.
Dari cerita rakyat Gunung Arjuna, Mama bisa mengajarkan anak bahwa meskipun kita memiliki banyak kemampuan atau kekuasaan, kita harus tetap rendah hati dan tidak sombong.
Jika kita memiliki kekuasaan, kita juga harus lebih bertanggung jawab dan berhati-hati. Kekuasaan yang terlalu besar atau tidak digunakan dengan baik bisa menyebabkan masalah.
8. Jantur dan Menur
Cerita rakyat Jawa Timur ini mengisahkan tentang Jantur dan Menur yang merupakan saudara kembar dengan sifat yang sangat berbeda.
Jantur, seorang anak laki-laki, dikenal pemalas, pemarah, dan kasar. Sementara Menur memiliki pribadi yang baik hati, rajin, penyabar, dan selalu membantu orang tuanya.
Ketika sikap Jantur semakin buruk, Menur dan orangtuanya memutuskan untuk meninggalkan rumah. Jantur merasa bahagia karena akhirnya bebas melakukan apa saja.
Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Jantur menghabiskan seluruh harta benda yang dimilikinya dan akhirnya hidup di jalanan, mengalami penyakit kulit yang membuatnya kurus kering.
Sementara itu, Menur dan orangtuanya bekerja keras dan berhasil membangun kehidupan baru yang lebih baik. Suatu hari, Menur tidak sengaja bertemu dengan Jantur dan terkejut melihat kondisinya.
Jantur meminta maaf atas semua kesalahannya, dan Menur serta orang tuanya memaafkannya. Ajaibnya, penyakit Jantur tiba-tiba sembuh, dan ia berjanji untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Kini, mereka kembali bersatu dan hidup bahagia bersama.
Setelah membaca cerita ini, Mama bisa mengajarkan anak bahwa bahwa sikap baik dan kerja keras akan membawa hasil yang positif.
Sedangkan sikap buruk dan malas dapat menyebabkan masalah dan penderitaan. Selain itu, cerita ini mengajarkan pentingnya memaafkan dan memberikan kesempatan kedua kepada orang lain.
9. Lembu Suro
Dikisahkan bahwa Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit memiliki seorang putri cantik bernama Dyah Ayu Pusparani. Untuk mencari calon suami yang tepat, Raja membuat sayembara.
Caranya, calon suami harus bisa menggunakan busur Garudayaksa dan Gong Kyai Skardelima, yang katanya punya kekuatan gaib. Sayangnya, nggak ada yang berhasil. Raja pun mulai berpikir untuk menghentikan sayembara.
Tiba-tiba, seorang pemuda bernama Lembu Suro datang dan berhasil memenangkan sayembara tersebut. Saat upacara pernikahan akan dilaksanakan, Putri Dyah merasa sedih dan tidak ingin menikah dengan Lembu Suro yang berkepala lembu.
Dia meminta agar dibuatkan sumur di puncak Gunung Kelud untuk mandi. Lembu Suro setuju dan mulai menggali sumur di puncak gunung tersebut. Ketika Lembusura sedang menggali sumur sesuai permintaan Putri Dyah, Raja memerintahkan para pengawalnya untuk menimbun Lembusura dengan bebatuan.
Raja siap melakukan apa saja, bahkan melanggar janjinya sendiri, demi kebahagiaan putrinya. Sebelum meninggal, Lembu Suro bersumpah akan membalas dendam dan menghancurkan Kerajaan Majapahit.
Makanya, sampai sekarang, banyak orang percaya bahwa letusan Gunung Kelud adalah akibat kemarahan Lembu Suro yang masih mencari pembalasan.
Mama bisa mengajarkan anak bahwa menepati janji sangat penting. Dalam kisah Raja Brawijaya, melanggar janji malah menyebabkan masalah besar. Menepati janji membantu menjaga kepercayaan dan hubungan baik dengan orang lain.
10. Topeng Kembar
Dahulu kala, Raja Bontolo dari Kerajaan Bintolo di Jawa Timur memiliki seorang putri yang sangat cantik. Banyak pemuda yang datang untuk meminang sang putri.
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda dengan wajah yang buruk rupa bersama ibunya. Dia sehari-harinya membuat topeng, tetapi merasa tidak percaya diri untuk meminang putri karena penampilannya.
Pemuda itu sangat mencintai putri tersebut dan, mengikuti saran ibunya, ia membuat topeng terbaik untuk menyembunyikan wajahnya yang sebenarnya.
Ketika ia datang untuk melamar, sang putri jatuh cinta padanya. Namun, pemuda itu akhirnya mengungkapkan kebenaran tentang dirinya dan menerima hukuman dari sang raja.
Anehnya, sang putri tidak marah. Ia mengakui bahwa cintanya tulus dan bukan berdasarkan penampilan.
Akhirnya, mereka menikah dan selama pernikahan, mereka mengenakan topeng yang sama. Kisah mereka menginspirasi tarian terkenal bernama Joged Topeng Kembar di Jawa Timur, khususnya di Lumajang.
Dari cerita rakyat ini, Mama bisa mengajarkan anak bahwa kecantikan hati lebih penting daripada penampilan fisik. Kebaikan hati membuat seseorang benar-benar cantik.
Selain itu, penting untuk menghargai diri sendiri dan percaya pada nilai kita, karena setiap orang memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing.
Itulah dia beberapa cerita rakyat Jawa Timur yang terkenal dan penuh pesan moral. Masing-masing cerita menawarkan pelajaran berharga yang bisa kita ambil untuk kehidupan sehari-hari.
Dengan berbagai versi yang ada, kita bisa lebih memahami dan mengapresiasi kebudayaan serta nilai-nilai yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut.
Baca juga:
- 7 Cerita Rakyat Singkat yang Penuh Makna dan Nasihat
- 5 Cerita Rakyat Indonesia yang Harus Diketahui Anak
- 10 Cerita Rakyat Asal Indonesia Berbahasa Inggris dan Artinya