5 Cara agar Anak Mau Tidur di Kamarnya sendiri
Kunci suksesnya perlu Mama ketahui dulu nih, Ma
5 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karena sejak bayi selalu tidur sekasur dengan Mama, maka sampai sudah sekolah pun si Kecil masih tidur bersama Mama.
Beberapa orangtua memang tidak mempermasalahkan hal ini, namun banyak juga orangtua yang ingin melatih kemandirian anak dengan memintanya tidur sendiri di kamarnya.
Bagi Mama yang sedang berusaha membiasakan anak tidur di kamarnya sendiri, jangan patah semangat! Karena kami tahu itu bukanlah hal yang mudah.
Mama perlu menerapkan banyak cara kreatif agar anak mau tidur tanpa Mama (dan tanpa suasana kamar Mama).
Mau tahu cara-cara ampuh agar anak tidak tidur di kasur Mama lagi? Simak penjelasan berikut yuk, Ma.
1. Kamar anak harus nyaman dan menarik
Sebelum Mama meminta anak tidur sendiri di kamarnya, pastikan kamar anak sudah nyaman dan menarik. Kondisi kamar anak juga sebaiknya sleep-friendly, menenangkan, dan jauh dari suasana yang membangkitkan mimpi buruk.
Bicara soal lingkungan kamar yang sleep-friendly, definisi tiap anak pasti berbeda-beda.
Bagi Mama lingkungan yang nyaman untuk tidur mungkin sekadar kamar rapi dan cahayanya redup, namun bagi anak bisa saja jauh dari itu, Ma.
Ada anak yang justru lebih nyaman untuk tidur tanpa lampu tidur, tetapi harus ada banyak boneka di kamarnya.
Ada juga yang butuh lampu tidur dan white noise untuk menemaninya tidur.
Untuk itu, Mama perlu membicarakan urusan dekorasi kamar dengan anak, tentunya agar ia bisa menentukan hal yang bisa membuatnya tidur lelap di kamarnya sendiri.
Baca juga: 7 Referensi Desain Kamar Anak Artis yang Menggemaskan
Editors' Pick
2. Ekspektasi harus jelas
Ketika meminta anak untuk tidur sendiri di kamarnya, Mama harus memberikan perintah yang jelas dan tegas.
“Sejak sakit 2 minggu lalu, kamu selalu tidur di kamar Mama. Besok malam kamu harus kembali tidur di kamar kamu sendiri.”
Hindari juga mengatakan “Jangan takut tidur sendiri” karena lebih baik Mama bilang, “Mama tahu kamu takut tidur sendiri, tapi Mama yakin kamu cukup kuat untuk tidur sendiri dalam kondisi apapun.”
Bagaimana jika anak protes? Tunjukkan empati Mama. “Mama tahu agak menakutkan tidur sendirian karena kamu tidak terbiasa. Tetapi Mama yakin kamu bisa melakukannya.”
3. Harus konsisten
Sudah tidur di kamarnya sendiri, tetapi tiba-tiba ia menyelinap masuk ke kamar Mama lagi? Itu sering terjadi. Jika anak Mama melakukan ini, Mama harus konsisten untuk mengirimnya kembali tidur di kamarnya lagi.
Namun sayangnya, rasa kantuk yang berlebih sering membuat Mama malas untuk mengantar anak ke kamarnya lagi, dan akhirnya membiarkan anak tidur bersama Mama lagi, lagi, dan lagi. Semoga ini tidak terjadi pada Mama, ya.
4. Ciptakan rutinitas sebelum tidur
Agar anak tidak rewel ketika diminta tidur sendiri, Mama bisa menciptakan rutinitas sebelum tidur. Rutinitas tersebut membuatnya lebih siap tidur, bahkan jika tidurnya tidak bersama Mama.
Contoh rutinitas yang bisa dicoba adalah mandi air hangat, membaca beberapa buku dongeng, atau hal sesederhana pelukan hangat bersama Mama dan Papa.
Ketika semua rutinitas itu sudah terpenuhi, maka anak akan lebih siap tidur di kamarnya sendiri, Ma.
Baca juga: 10 Cara Mulai Menceritakan Dongeng pada Anak
5. Perlahan tetapi pasti
Jika anak Mama sudah terlalu lama tidur di kamar Mama (atau mungkin seumur hidupnya), maka anak butuh waktu agak panjang untuk bersahabat dengan transisi pindah kamar ini.
Untuk itu, Mama perlu membuat rencana langkah-demi-langkah agar anak lebih mandri untuk tidur sendiri, ya setidaknya sedikit demi sedikit.
Contohnya, anak boleh tidur di kamar Mama tetapi harus di kasur yang terpisah. Atau, sesekali Mama menemani anak tidur di kamarnya sampai ia tidur lelap. Jika itu sudah berhasil, perlahan anak akan tidur sendiri di kamarnya.
Kira-kira cara nomor berapa yang paling ampuh diterapkan pada anak Mama?