5 Cara agar Anak Punya Rasa Peduli pada Orang Lain
Pilih cara sederhana, tapi efektif
21 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat Mama mengajak anak untuk membantu tetangga menyiapkan sebuah acara, Mama kaget karena anak bilang, “Ah, ngapain sih kita bantuin? Bu Adi ‘kan bukan keluarga kita!”
Wah, apa Mama pernah ada di posisi itu?
Jika pernah, rasanya pasti tak karuan ya, Ma.
Antara marah, sedih, dan khawatir sikap buruk itu akan terus terbawa hingga ia dewasa kelak.
Menumbuhkan rasa peduli pada orang lain memang bukan tugas yang mudah, Ma.
Bagaimana tidak, Mama tidak bisa memaksakan anak untuk berempati atau peduli dengan orang lain.
Khusus sikap yang satu ini, semuanya harus berasal dari dalam diri anak sendiri.
Harus ada ‘motor’ yang menggerakkan hatinya, agar bisa peduli dengan orang lain.
Berita baiknya, walau mungkin tidak bisa diajarkan sekejap kilat, namun Mama bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk menumbuhkan rasa peduli anak pada orang lain.
Mau tahu caranya? Ikuti 5 langkah mudah dari Popmama.com di bawah ini, Ma.
1. Membahas perasaan
“Gerbang menuju empati adalah ‘melek’ emosi,” ujar Michele Borba, psikolog edukasi dan penulis berbagai buku parenting. Bagaimana caranya agar anak ‘melek’ emosi? Salah satunya dengan berkomunikasi face-to-face di era serba gadget ini.
Menurut Borba, anak mungkin mahir memilih emoji untuk menuangkan perasaan, namun itu bukan berarti anak sudah mengenal berbagai emosi yang ia dan orang lain rasakan.
Borba juga menyarankan untuk mengajarkan anak mengenali emosi dirinya sendiri. “Gunakan bahasa emosional dengan anak. Katakan hal-hal seperti, ‘Mama mengerti kamu sedang sedih,’ atau, ‘Mama mengerti kamu tadi marah banget,’” saran Laura Dell, lektor di University of Cincinnati’s School of Education, pada Huffington Post.
Menurutnya, anak harus bisa mengerti emosi yang ada pada dirinya sendiri terlebih dahulu, baru ia bisa mulai mengerti perasaan orang lain.
Jika tahap itu sudah ia kuasai, maka anak tentu bisa lebih peduli pada perasaan orang lain.
Editors' Pick
2. Berikan contoh
Anak adalah peniru ulung, Ma. Maka untuk mengajarkan empati pada anak, tunjukkanlah empati Mama untuk orang lain.
“Anak akan menyerap lebih banyak hal dari yang Mama katakan. Mama mungkin bisa bilang, ‘Perhatikan perasaan orang lain,’ tetapi jika anak tidak melihat Mama memerhatikan perasaan orang lain, maka perintah itu tidak akan berhasil,” jelas Ravi Rao, pediatric neurosurgeon pada Huffington Post.
Rao menekankan pentingnya orangtua menggunakan bahasa yang menggambarkan perasaannya. Mama mungkin bisa bilang, “Hari ini Mama sedang kecewa banget,” agar anak bisa mengenali seperti apa kecewa itu.
Anak juga bisa belajar empati dari bermain dengan boneka atau action figure kesayangannya lho, Ma.
Namun jangan hanya anak yang belajar, karena orangtua juga perlu memerhatikan dan menghormati perasaan anak.
“Bukan berarti Mama harus menuruti semua kemauan anak, tetapi anak perlu tahu kalau Mama mengerti apa yang ia rasakan di situasi tersebut,” tambah Dell.