Sangat Berbahaya! Kenali Penyebab Pneumonia Pada Balita
Rata-rata 83 orang balita meninggal setiap hari akibat pneumonia. Duh!
26 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama, kalau pneumonia adalah salah satu penyebab terbesar dari kematian balita.
Menurut Riskesdas, penyebab kematian balita karena pneumonia adalah no 2 dari seluruh kematian balita (15,5%). Pada 2007, jumlah kematian balita akibat penumonia adalah 30.470 balita (15,5% x 196.579), atau rata-rata 83 orang balita meninggal setiap hari akibat pneumonia.
Badan PBB untuk UNICEF juga melaporkan data yang menyayat hati. Menurut data mereka, sekitar 14 persen dari 147.000 anak balita meninggal dunia karena pneumonia di 2015.
Tak hanya di Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 melaporkan hampir 6 juta anak balita meninggal dunia, dan 16 persennya meninggal karena pneumonia.
Angka-angka tersebut begitu besar! Maka, sangat penting bagi Mama untuk mengenali penyebab, faktor risiko, dan cara mengatasi pneumonia dengan tepat.
Penyebab pneumonia pada balita
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pneumonia adalah radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya. “Pneumonia adalah manifestasi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling berat, karena dapat menyebabkan kematian,” tulis dr. Nastisi Kaswandani, SpA(K), di artikelnya untuk IDAI.
American Lung Association mengatakan ada 5 penyebab utama pneumonia, yaitu:
- Bakteri
- Virus
- Mycoplasma
- Penyebab infeksi lainnya (seperti jamur, termasuk pneumocystis)
- Berbagai bahan kimia
Ada banyak sekali jenis bakteri dan virus yang bisa menyebabkan pneumonia, namun yang paling sering menjadi penyebab adalah:
- Bakteri: Pneumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza type b), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus).
- Virus: Rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV) atau virus influenza, virus campak (morbili) juga dapat menyebabkan komplikasi berupa pneumonia.
Editors' Pick
Gejala pneumonia
Menurut dr. Nastisi, gejala atau tanda – tanda bahwa balita mengalami pneumonia adalah:
- Anak sesak napas karena peningkatan frekuensi napas.
- Takipneu atau napas cepat. Penting untuk menghitung frekuensi napas selama 1 menit. Batasan frekuensi nafas cepat pada bayi 2–12 bulan 50 kali per menit, sedangkan usia 1–5 tahun 40 kali per menit.
- Balita yang mengalami perburukan gejala ditandai dengan gelisah.
- Tidak mau makan/minum.
- Kejang atau sianosis (kebiruan pada bibir).
- Penurunan kesadaran.
- Batuk (bisa disertai lendiri kehijauan, kekuningan, atau bahkan berdarah).
- Demam (bisa demam ringan atau tinggi).
- Menggigil.
- Nyeri di dada tiap kali menarik napas atau batuk.
- Sakit kepala.
- Berkeringat banyak.