Cara Menenangkan Anak Setelah Lihat Papa Melakukan Kekerasan pada Mama
Lakukan yang terbaik agar anak dari korban kekerasan bisa merasa tenang dan nyaman
26 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki keluarga bahagia, harmonis, dan dapat berinteraksi dengan nyaman adalah harapan seluruh anggota keluarga. Namun, tidak semua keluarga bisa mendapatkan kebahagiaan yang sama.
Ada rumah tangga yang tidak harmonis, bahkan orangtua berkelahi sampai terjadi kekerasan antara Papa dan Mama. Ada pula anak yang tidak beruntung, karena harus menjadi saksi di setiap pertengkaran orangtuanya.
Melihat kekerasan fisik yang dilakukan oleh Papa kepada Mama adalah pengalaman traumatis bagi anak. Menenangkan anak dalam situasi ini membutuhkan kepekaan dan pendekatan yang tepat.
Mama juga perlu edukasi anak mengenai apa itu KDRT? Berikut Popmama.com telah merangkum pengertian KDRT dan cara menenangkan anak setelah melihat kekerasan dalam rumah tangga.
Pengertian KDRT
KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) adalah sebagai setiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan, yang mengakibatkan timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Cara Menenangkan Anak Setelah Melihat Kekerasan dalam Rumah Tangga
Melihat kekerasan yang dilakukan oleh Papa pada sang Mama merupakan hal buruk yang sulit diterima bagi seorang anak. Tergantung usia anak, respons dan hasil berpikir yang timbul juga bisa berbeda-beda.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk bisa menenangkan anak pasca melihat Papa melakukan kekerasan fisik pada sang Mama:
1. Pastikan Keamanan Anak
Hal pertama yang harus dilakukan adalah prioritaskan keselamatan anak dengan memastikan anak aman dari bahaya dan tidak terluka. Jauhkan anak dari situasi berbahaya dan pastikan orangtua yang melakukan kekerasan tidak dapat mengakses anak.
Hal kedua yang wajib diingat adalah menghubungi pihak berwenang. Jika Mama atau saksi merasa anak dalam bahaya, hubungi polisi atau layanan darurat lainnya. Laporkan kejadian kekerasan tersebut dan minta bantuan untuk melindungi anak.
2. Berikan Rasa Aman dan Dukungan
Tenangkan anak dengan cara mendekatinya dengan lembut dan bicaralah dengan nada yang menenangkan. Berikan pelukan atau sentuhan lembut untuk menunjukkan rasa sayang dan dukungan.
Validasi perasaan anak, sambil menenangkan perasaannya. Biarkan anak mengekspresikan perasaannya tanpa menghakimi. Katakan bahwa apa yang dilihatnya adalah hal yang menakutkan dan tidak pantas.
Berikan penjelasan sederhana dengan cara menjelaskan kepada anak bahwa kekerasan tidak pernah benar dan tidak pantas. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak dan hindari penggunaan kata-kata yang menakutkan.
Tidak menyalahkan anak. Penting untuk menekankan bahwa anak tidak bersalah dan tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
3. Bantu Anak Mengatasi Trauma
Berikan waktu dan ruang untuk anak. Biarkan anak memproses kejadian tersebut dengan kecepatannya sendiri. Jangan memaksa anak untuk berbicara atau berbagi perasaannya jika belum siap. Perhatikan cara anak berinteraksi. Jika tersisa rasa takut, tidak perlu dipaksa.
Berikan aktivitas yang menenangkan. Aktivitas seperti bermain, melukis, atau membaca dapat membantu anak untuk melepaskan emosi dan merasa lebih tenang.
Cari bantuan profesional yang relevan untuk penanganan anak korban kekerasan. Jika anak menunjukkan tanda-tanda trauma yang serius, seperti kesulitan tidur, mimpi buruk, atau perubahan perilaku, penting untuk mencari bantuan dari terapis anak.
4. Hindari Percakapan Negatif
Jangan membahas kekerasan di depan anak. Hindari percakapan yang dapat membuat anak merasa takut atau tidak aman.
Jangan memaksa anak untuk berpihak. Anak mungkin merasa tertekan untuk memilih antara orangtua. Biarkan anak memahami bahwa dia dicintai dan didukung oleh kedua orangtuanya, meskipun salah satu orangtuanya melakukan kesalahan.
Penting untuk diingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang membutuhkan penanganan profesional. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami kekerasan dalam rumah tangga, jangan ragu untuk mencari bantuan.
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu korban kekerasan dalam rumah tangga. Lakukan yang terbaik agar anak merasa kondisinya semakin aman dan membaik. Itulah cara menenangkan anak setelah melihat Papa melakukan kekerasan pada sang Mama.
Baca juga:
- Dampak Kekerasan pada Anak Bisa Membuat Stres hingga Gangguan Otak
- Mengajarkan Anak Mengenal 6 Jenis Kekerasan
- 9 Ciri Anak yang Berpotensi Melakukan Kekerasan