Tantrum adalah hal yang umum terjadi pada anak usia 4 tahun. Pada usia ini, anak-anak mulai mengembangkan rasa diri dan keinginan mereka sendiri, tetapi mereka belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tepat.
Hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan kemarahan yang memuncak dalam tantrum.
Cara Mengatasi Anak Tantrum Usia 4 Tahun Paling Ampuh
1. Memahami penyebab tantrum terlebih dulu
Ada beberapa alasan hingga si Kecil mendadak tantrum, antara lain:
Kecewa pada suatu hal. Anak-anak usia 4 tahun bisa saja mengalami tantrum ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti mainan baru atau makanan kesukaan mereka.
Kelelahan karena aktivitas yang dijalaninya. Pada dasarnya Ma, anak-anak yang lelah cenderung lebih mudah marah dan mengalami tantrum.
Kelaparan yang todak tertahankan namun anak belum bisa menyampaikan dengan baik. Anak-anak yang lapar juga dapat mengalami tantrum karena gula darah mereka rendah.
Perubahan rutinitas dan membuat anak kurang nyaman atau kebingungan. Perubahan rutinitas, seperti perubahan jadwal tidur atau perjalanan, dapat menyebabkan anak-anak merasa tidak nyaman dan memicu tantrum.
Ketidakmampuan berkomunikasi. Anak usia 4 tahun mungkin belum memiliki keterampilan bahasa yang cukup untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan jelas, yang dapat menyebabkan frustrasi dan tantrum.
2. Orangtua tetap tenang
Freepik
Ketika anak mama mengalami tantrum, penting untuk tetap tenang. Jangan ikut marah atau berteriak kepada si Kecil.
Jika Mama atau Papa merasa sulit menahan amarah, maka diam sejenak dan mengatur napas.
Sadari bahwa anak tantrum merupakan fase pengelan jati dirinya dan proses menyamankan diri anak pada kondisi dan lingkungan sekitar.
Editors' Pick
3. Berikan ruang pada anak
Freepik/jcomp
Berikan anak ruang untuk melampiaskan emosi mereka. Jangan mencoba untuk menghentikan tantrum secara paksa.
Kata-kata yang perlu dihindari ketika anak alami tantrum di 5 menit pertama seperti, "diam atau nanti Mama tinggal." Ini merupakan kalimat ancaman yang dapat membuat anak semakin resah dan memperparah tantrum pada anak.
4. Validasi perasaan anak
Freepik/prostooleh
Biarkan anak tahu bahwa Mama memahami perasaan mereka, dan meskipun tidak setuju dengan perilaku mereka. Mama bisa mengatakan sesuatu seperti, "Aku tahu kamu marah karena tidak bisa bermain dengan mainan itu."
5. Hindari rasa ingin menyerah
Freepik
Jangan menyerah pada permintaan anak selama tantrum. Ini hanya akan memperkuat perilaku tantrum. Menuruti permintaan anak ketika tantrum bisa berakibat pengulangan tantrumnya.
6. Berikan pilihan
Freepik/jcomp
Jika memungkinkan, berikan anak pilihan untuk membantu mereka merasa lebih terkontrol. Misalnya, bisa bertanya, "Apakah kamu ingin memakai baju merah atau baju biru?"
7. Alihkan perhatian anak
Freepik/jcomp
Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang menarik. Misalkan anak menyukai badut karakter dari film kartun yang ada di Mal, maka saat anak tantrum di Mal ajaklah untuk melihat-lihat atau menyapa sang badut.
Bisa juga mengalihkan dengan kegiatan fisik seperti main di playground atau taman.
8. Berikan pelukan
Freepik/pressfoto
Setelah tantrum mereda, peluk si Kecil dan katakan bahwa Mama dan Papa mencintainya. Usap pundaknya perlahan. Bicaralah dengan gaya yang tenang.
Ajak anak untuk menarik napas dan menghembuskannya secara teratur, lalu ulangi beberapa kali.
Ingatlah bahwa cara mengatasi tantrum anak usia 4 tahun membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Hal ini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Dengan memahami penyebab tantrum dan menerapkan strategi yang tepat, Mama dan Papa dapat membantu si Kecil untuk belajar mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.