Baik untuk Pencernaan, Yuk Terapkan Jam Makan Serat pada Anak
Ada 3 waktu jam makan serat yang disarankan agar kondisi kesehatan anak selalu terjaga
13 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang terpikirkan oleh Mama ketika mendengar kata serat? Banyak orang ingat sayur berwarna hijau setelah mendengar kata serat.
Betul sekali, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli memang kaya akan serat. Namun apakah si Kecil menyukainya? Sudahkah tercukupi kebutuhan serat harian untuk anak mama?
Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, tercatat 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat.
Padahal, serat merupakan salah satu jenis zat gizi yang penting untuk dikonsumsi oleh anak agar sistem pencernaan bisa bekerja dengan optimal. Karena, 70 persen komponen sistem daya tahan tubuh terdapat pada pencernaan dan merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatan holistik si Kecil.
Oleh karena itu, konsumsi makanan berserat pada anak-anak masih harus terus didorong agar para orangtua dapat memahami pentingnya pemenuhan serat harian bagi tumbuh kembang optimal si Kecil secara seutuhnya.
Bebelac Gold meluncurkan kampanye “Jam Makan Serat” melalui webinar pada Kamis, 3 Juni 2021. Beberapa narasumber ahli sepert Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc - Ahli Nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) - Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Ahli Gastrohepatologi juga ikut hadir untuk memberi pemaparannya.
Apa itu jam makan serat? Berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama ketahui.
1. Manfaat serat krusial bagi tumbuh kembang anak
“Konsumsi makanan berserat tidak bisa diremehkan. Kebutuhan serat yang tercukupi dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya. Pencernaan yang sehat akan membuat nutrisi makanan terserap dengan baik, yang juga akan berdampak pada sistem daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik, dapat memberikan perkembangan yang optimal ke otak, bahkan dapat dapat mempengaruhi emosi anak," ungkap dr. Ariani.
"Selain itu, pola makan dengan serat yang cukup juga mencegah anak mengalami sembelit (konstipasi) dan dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti obesitas di kemudian hari,” tambahnya.
dr. Ariani juga menjelaskan bahwa 9 dari 10 anak tidak dapat memenuhi rekomendasi asupan serat. Padahal ini sangat penting bagi daya tahan tubuh, kesehatan pencernaan serta tumbuh kembang anak di usia dini.
Untuk itu dr. Ariani juga menjelaskan bahwa mencukupi kebutuhan serat dapat menjadi solusi bagi anak yang mengalami motilitas usus. Mencukupi serat dijelaskannya bisa menjadi terapi pencegahan bahkan terapi bagi penanganan konstipasi pada anak.
Editors' Pick
2. Menganal jenis serat
Ada 2 macam jenis serat yang bisa dikonsumsi. Keduanya adalah serat pangan dan serat fungsional, berikut penjelasannya.
Serat Pangan adalah karbohidrat yang tidak dapat dicerna, oleh enzim pencernaan yang merupakan bagian utuh dari tanaman. Biasanya terkandung selulosa, hemiselulosa, oligosakarida, inulin dan beta glukan.
Serat fungsional adalah serat yang sengaja ditambahkan pada makanan tertentu yang terbukti memberi manfaat bagi kesehatan. Serat yang ditambahkan bisa berupa serat hewani seperti chitin dan chitosan, atau serat yang secara komersial diproduksi dan ditambahkan pada makanan seperti resistant starch, polydextrose, inulin dan indigestible dextrins.