Diet Bebas Kasein dan Bebas Gluten untuk Anak Autisme, Efektifkah?
Ditengarai, makanan dapat memengaruhi perilaku anak penderita autisme
19 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Autisme adalah gangguan perkembangan yang dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Untuk mengurangi gejalanya, banyak orangtua yang mencoba menerapkan diet bebas kasein dan bebas gluten untuk anak penderita autisme.
Lalu, apakah benar diet bebas kasein dan bebas gluten ini berdampak pada kesehatan anak autisme? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari WebMD:
1. Apa itu diet bebas kasein dan bebas gluten untuk anak autisme?
Diet bebas kasein dan bebas gluten (diet GFCF) adalah salah satu dari beberapa pengobatan alternatif untuk anak autis.
Diet ini membatasi konsumsi semua makanan yang mengandung gluten (ditemukan dalam gandum, barley dan gandum hitam) dan kasein (ditemukan dalam susu dan produk susu) dari asupan makanan harian anak.
Beberapa orangtua dari anak-anak dengan autisme percaya bahwa anak-anak mereka alergi atau sensitif terhadap komponen yang ditemukan dalam makanan tersebut. Beberapa mencari tes alergi untuk konfirmasi.
Namun, meskipun tidak ada alergi gluten atau kasein yang diderita anak, banyak oran tua dari anak autis masih memilih untuk menjalankan diet GFCF karena diet ini memberikan perubahan dalam hal ucapan dan perilaku sang Anak.
Editors' Pick
2. Bagaimana diet bebas kasein dan bebas gluten berdampak pada anak autisme?
Manfaat diet bebas kasein dan bebas gluten didasarkan pada teori bahwa anak penderita autisme mungkin memiliki alergi atau sensitivitas tinggi terhadap makanan yang mengandung gluten atau kasein.
Anak dengan autisme, menurut teori, memproses peptida dan protein dalam makanan yang mengandung gluten dan kasein secara berbeda dari orang lain.
Hipotesisnya adalah perbedaan dalam pemrosesan ini dapat memperburuk gejala autisme. Reaksi tubuh terhadap kedua bahan kimia ini dapat membuat seorang anak bertindak dengan cara tertentu. Para peneliti menemukan adanya tingkat abnormal peptida dalam cairan tubuh dari beberapa orang yang memiliki gejala autisme.
Meskipun begitu, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung penelitian medis tentang apakah diet ini benar-benar dapat membantu atau tidak.
3. Apa saja jenis makanan yang mengandung gluten?
Gluten adalah campuran berbagai protein yang ditemukan dalam beberapa biji-bijian, seperti gandum. Kandungan gluten mengubah struktur atau pengikatan produk yang dipanggang.
Faktanya, sejumlah besar makanan mengandung gluten sehingga sebetulnya cukup sulit untuk menghindarinya. Oleh karena itu penting untuk membaca label nutrisi untuk melihat apakah ada kandungan gluten di dalamnya. Bagi yang menjalani diet bebas gluten sebaiknya tidak makan produk roti-rotian dan biji-bijian.
Meskipun cukup sulit menghindari makanan yang mengandung gluten, kini banyak toko, terutama toko makanan organik yang kini menyediakan produk-produk bebas gluten.
4. Apa saja jenis makanan yang mengandung kasein?
Kasein adalah protein yang ditemukan dalam produk susu dan makanan lain yang mengandung susu atau laktosa. Banyak produk susu nabati, seperti susu kedelai dan produk tiruan susu yang juga mengandung kasein.
Karena diet GFCF untuk autisme membatasi konsumsi produk susu, maka orangtua harus memastikan anak memiliki sumber nutrisi lain yang baik untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D-nya.
Konsultasikan dengan dokter anak tentang makanan atau suplemen yang perlu dikonsumsi anak untuk menghindari kekurangan nutrisi akibat menjalani diet GFCF ini.
5. Pentingnya mengenali produk-produk selain makanan yang mengandung gluten dan kasein
Sebelum mulai menerapkan diet gluten dan kasein pada anak, penting bagi orangtua mengenali kandungan-kandungan yang tersembunyi dalam gluten. Tahukah mama bahwa gluten bisa terdapat dalam makanan yang digoreng yang ditaburi dengan tepung? Bahkan gluten juga bisa terkandung dalam kosmetik dan beberapa obat-obatan.
Hindari mengonsumsi sayuran atau buah-buahan yang dikemas dan dibekukan. Jenis makanan ini mungkin mengandung gluten yang tidak tercantum dalam daftar label nutrisi.
Buah segar, sayuran segar, dan kacang-kacangan relatif aman dikonsumsi anak yang menjalani diet ini.
Konsultasikan dengan dokter anak dan ahli gizi sebelum memutuskan menjalankan diet bebas kasein dan bebas gluten untuk anak.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- 7 Cara Menunjukkan Rasa Sayang dan Dukungan pada Anak Autisme
- 10 Cara Efektif Mendorong Anak dengan Autisme untuk Berbicara
- 5 Cara Tepat Tumbuhkan Kedisiplinan pada Anak Autisme