Masalah Psikologis Anak Usia 5 Tahun: Membangkang

Membangkang merupakan perilaku yang umumnya muncul pada anak usia 5 tahun. Bagaimana menghadapinya?

17 Desember 2019

Masalah Psikologis Anak Usia 5 Tahun Membangkang
Pexels/Pixabay

Sebagian besar anak berusia lima tahun telah melewati masa tantrum. Mereka telah memahami bahwa menangis secara brutal tidak akan membuatnya mendapatkan yang diinginkannya. Tetapi, di usia lima tahun ini, muncul perilaku baru yang menantang bagi orangtua. Ya, membangkang.

Editors' Pick

Membangkang, Cara Anak Menguji Batasan Orangtua

Membangkang, Cara Anak Menguji Batasan Orangtua
Freepik

Pembangkangan bisa berupa-rupa wujudnya. Misalnya, menjulurkan lidah atau menolak membersihkan kekacauan yang dibuat. Ini adalah hal yang normal bagi anak-anak untuk menguji kesabaran orangtuanya. Selain itu, sama seperti berbohong, membangkang merupakan cara anak untuk melihat seberapa jauh mereka bisa melangkah.
 

Menghadapi Anak yang Mulai Membangkang

Menghadapi Anak Mulai Membangkang
Freepik

Menangani anak yang membangkang perlu perhatian khusus. Ibaratnya berjalan di garis lurus yang halus, orangtua tentu tidak ingin membiarkan anak memelihara perilaku tidak hormat ini. Tetapi, sebaiknya orangtua juga tak memberikan perhatian berlebihan. 

Berteriak, membentak dan menghukum keras tidak akan menyelesaikan perilaku ini. Justru akan mengantarkan anak pada perilaku yang lebih buruk. Yang bisa orangtua lakukan adalah menerapkan batasan dan tegas terhadapnya. 

Minimalisir peluang anak untuk membangkang dengan menawarkan pilihan. Misalnya, "Apakah kamu mau meletakkan sepatumu di sini, atau di dalam mobil?" Secara kontinyu, ingatkan anak akan aturan sebelum beralih ke aktivitas baru. 

Di sisi lain, orangtua perlu mencoba menurunkan tensi akan kontrol hal-hal yangremeh. Misalnya, saat anak bersikeras mau memakai setelan pakaian pilihannya. Walaupun tidak selaras warna dan motifnya, hal ini sebetulnya bukan masalah besar 'kan?

Berikan pujian dan perhatikanlah ia ketika anak berperilaku baik. Pada akhirnya, semua tujuan orangtua adalah menjadikan anak berperilaku baik bukan karena takut. Melainkan karena dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan hal yang benar.

Baca Juga:

The Latest