Apakah mama sering mendapati balita mama yang mual dan muntah saat naik mobil atau kendaraan bermotor lainnya? Ketika balita mual dan muntah saat naik mobil, mungkin hal ini terasa mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun di sisi lain, kasihan juga ya jika si Kecil mengalaminya terus-menerus.
Mabuk darat paling sering dialami anak usia 6-12 tahun. Tetapi hal ini bukan tidak mungkin dialami anak yang lebih kecil, bahkan bayi.
Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi mabuk darat yang dialami balita? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar mabuk darat pada balita yang penting orangtua ketahui, dilansir dari Very Well Family:
1. Apa penyebab mabuk darat?
www.everymum.ie
Mabuk darat adalah salah satu jenis motion sickness yang biasanya terjadi saat seseorang berada di dalam mobil, kapal, atau pesawat terbang.
Mabuk darat terjadi ketika otak menerima pesan yang bertentangan dengan gerakan tubuh dan lingkungan tempatnya berada. Sinyal yang dikirim mata ke otak bertentangan dengan sinyal yang dikirim oleh tulang halus di telinga.
Ketika mobil bergerak, otak merasakan sinyal yang bertentangan untuk duduk diam. Tetapi telinga bagian dalam memproses gerakan. Terkadang gerakan yang terlalu banyak atau berkepanjangan membuat beberapa orang merasa sensitif terhadap sinyal yang bertentangan. Inilah yang membuat seseorang mengalmai mabuk darat.
Editors' Pick
2. Gejala mabuk darat
Freepik/shurkin-son
Gejala mabuk darat pada balita tidak jauh berbeda dengan yang dialami orang dewasa, antara lain:
Sakit kepala
Pusing dan pening
Mual
Muntah
Kelelahan
3. Mengapa balita rentan mengalami mabuk darat
Pixabay/Rhonda_Jenkins
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap mabuk darat yang dialami balita, terutama saat di atas mobil. Salah satunya adalah penggunaan carseat.
Posisi penggunaan carseat yang umum adalah menghadap ke belakang di kursi mobil. Posisi ini berpotensi membuat sinyal visual dan keseimbangan dari telinga terputus.
Selain itu, terbatasnya pandangan si Kecil yang hanya memandang satu titik membuatnya kesulitan mendapatkan representasi visual yang akurat dari pergerakan mobil.
Hal lain yang turut memicu mabuk darat pada balita adalah si Kecil yang seringkali sibuk sendiri di dalam mobil saat perjalanan jauh. Misalnya dengan melihat buku, tablet, atau mainan.
Faktor lain yang tak bisa dikesampingkan adalah faktor genetik. Jadi jika orangtua menderita mabuk darat, kemungkinan anak juga bisa mengalaminya.
4. Mencegah mabuk darat pada balita
Freepik
Tindakan pencegahan dapat dilakukan agar balita tidak mengalami mabuk darat, apalagi dalam perjalanan panjang. Orangtua dapat mempertimbangkan untuk tidak berkendara jauh dalam rentang waktu yang lama. Sebaliknya, perbanyak istirahat dan berhenti beberapa kali, misalnya setiap 30 menit sekali.
Selain itu, hindari memberikan tablet, menonton video, atau membiarkan anak membaca buku dalam perjalanan di dalam mobil. Mama bisa memutarkan lagu atau audiobook untuk menghibur anak dalam perjalanan.
Para ahli menyarankan orangtua untuk membuka jendela, alih-alih menggunakan AC. Tentu saja orangtua harus mengawasi anak ketika jendela mobil dibuka sementara mobil melaju ya. Tetapi cara ini ampuh untuk mengurangi mabuk darat pada anak.
Apabila diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk obat-obatan penahan mual yang dapat dikonsumsi anak selama perjalanan jauh.
5. Efektifkah menidurkan anak di siang hari untuk menghindari mabuk darat?
Pexels/kampusproduction
Banyak orangtua yang mencoba menidurkan anak di waktu tidur siang untuk mengurangi kemungkinan mabuk darat. Cara ini mungkin efektif untuk anak yang masih kecil karena bisa memperpanjang waktu mengemudi lebih dari 30 menit.
Tetapi jika anak berusia di bawah 1 tahun, carseat bukanlah ruang tidur yang aman. Ruang tidur bayi dianggap aman jika permukaannya benar-benar rata dan tidak terdapat perangkat-perangkat seperti sabuk pengaman lima titik, layaknya yang terdapat di carseat.
Meskipun tidur siang sebentar di perjalanan mungkin baik-baik saja, hindari membiarkan si Kecil tidur di kursi mobil. Jika mereka tertidur di kursi, pindahkan mereka ke tempat tidur yang datar sesegera mungkin.
Sebagian besar mabuk darat yang dialami balita berangsur-angsur bisa hilang seiring bertambahnya usia anak. Jadi, tak perlu khawatir, Ma.