Perkembangan Kognitif Anak Usia 4 Tahun: Membaca dan Berhitung
Seperti apa perkembangan kognitif anak usia 4 tahun? Simak selengkapnya, di sini
18 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca dan berhitung, dua kegiatan ini merupakan hal yang menarik dan menyenangkan bagi sebagian besar anak usia empat tahun.
Sebetulnya, anak sudah mengenal angka atau pun bentuk dan huruf sebelum usia empat tahun. Tetapi pada usia ini, anak mulai mencerna makna dari angka dan bacaan yang didengar atau dilihatnya.
Editors' Pick
Belajar Berhitung dan Logika Matematis
Pada usia empat tahun, segala hal yang ada di depannya tampak menarik untuk dihitung. Angka terakhir yang disebutkan anak merupakan jumlah sebenarnya dari obyek yang dihitungnya.
Selain belajar menyebutkan dan menghitung angka, anak usia empat tahun mulai bisa menggunakan logika matematisnya.
Sebagai contoh, ada dua tumpukan yang dibuat dari ukuran balok yang sama. Ia kini telah mengerti bahwa tumpukan yang lebih tinggi punya jumlah balok yang lebih banyak.
Tetapi, anak usia empat tahun masih belum dapat menggunakan logika matematis dalam memahami jenis ukuran.
Contohnya, jika ada tumpukan yang sama-sama tinggi tetapi terbuat dari ukuran balok yang berbeda.
Jumlah balok yang digunakan tidaklah sama walaupun tinggi tumpukan sama. Ini dikarenakan mereka fokus pada apa yang tampak dan masih belajar memahami konsep kuantitas, yang merupakan mental task yang lebih kompleks.
Belajar Membaca Buku Sendiri
Sangat jarang anak usia empat tahun yang sudah dapat membaca sendiri. Mereka merupakan pembaca amatir yang masih berfokus pada gambar ketimbang tulisan kata-kata. Pada fase ini anak belajar mencocokkan huruf dengan suara dan kata-kata.
Rentang perhatiannya lebih panjang dan ia telah menghafal beberapa kata, misalnya kata penunjuk tempat seperti "di sana","di situ", "di atas" dan sebagainya. Bagi sang pembaca awal ini, orangtua tak perlu menuntutnya agar bisa menghafal kata tertentu atau membaca buku dengan target tertentu. Biarkan ia belajar secara alami dan sediakan banyak bahan bacaan yang beragam.
Jika anak Mama masih belum dapat fokus pada buku pada waktu yang lama, jangan khawatir. Membaca adalah salah satu keterampilan yang diperoleh anak-anak ketika mereka sangat siap, tak peduli seperti apa orangtua atau guru mereka membujuk. Jika anak merasa tertekan dan terpaksa, bukan tidak mungkin justru anak akan membenci dan makin tidak bisa membaca.
Pada fase ini, yang penting adalah membuat anak bersemangat terhadap buku bacaan. Jika ia menyukai cerita dan bahasa, dengan sendirinya ia akan menyatukan elemen-elemen membaca itu pada saat yang tepat. Mungkin sebagian anak mengalaminya pada usia lima tahun, dan pada anak lain di usia enam atau tujuh tahun.
Baca Juga:
- 5 Langkah Mudah Mengajarkan Anak Membaca Tanpa Mengeja
- Ini 4 Alasan Kenapa Mama Perlu Rutin Membacakan Dongeng untuk Anak
- Kapan Anak Sudah Bisa Belajar Membaca?