5 Prinsip Dasar Mengajari Anak Menulis
Tak perlu menunggu anak fasih berbicara dan membaca, Mama bisa mengajari anak menulis sejak dini
5 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menulis merupakan kemampuan literasi dasar yang penting dimiliki setiap orang. Sebagai salah satu bentuk kemampuan komunikasi dan literasi, menulis sebaiknya diperkenalkan sejak dini pada anak.
Harus diakui, mengajari anak menulis tidak semudah yang dibayangkan para orangtua. Perlu ketelatenan karena anak masih dalam fase mengembangkan kemampuan literasinya, begitu pula dengan rentang perhatian anak yang bisa dibilang masih pendek.
Lalu, bagaimana cara mengajari anak menulis yang efektif? Sebelum memikirkan langkah-langkahnya, berikut ini Popmama.com merangkum 5 prinsip dasar yang penting diketahui orangtua dalam mengajari anak menulis, dilansir dari Tesol:
1. Usia berapa anak mulai belajar menulis?
Belajar menulis memerlukan beberapa tahapan yang dapat dilatih sejak usia 15 bulan. Di usia 15 bulan, bayi mulai bisa memegang krayon atau spidol menggunakan kepalan tangannya. Ketika kontrol motoriknya sudah lebih baik, anak bisa mencoretkan krayon atau spidol di usia 2,5 tahun sampai 3 tahun.
Di usia 3 tahun, anak sudah bisa memegang spidol atau pensil dengan teknik yang sempurna, yaitu di antara ibu jari dan jari tengahnya. Antara usia 3-5 tahun, anak sudah bisa mengenal pola, bentuk, garis, dan warna secara detil sehingga di usia ini anak sudah bisa mulai diajari menulis.
Editors' Pick
2. Belajar menulis sambil bermain
Orangtua mungkin berharap anak serius dlam belajar menulis. Tetapi, secara alami, anak suka bermain. Oleh karena itu, orangtua dapat merancang kegiatan yang memungkinkan anak belajar menulis sekaligus bersenang-senang. Misalnya dengan menulis di cermin dengan spidol warna-warni, menulis dengan jari menggunakan pewarna di atas hamparan kertas besar, dan lain-lain.
Dengan cara ini, anak akan merasa lebih positif dan terhibur dalam belajar.