Radang otak atau ensefalitis adalah suatu penyakit yang dapat menyerang anak karena virus yang menyebabkan peradangan pada otak. Kondisi ini berbahaya, meski termasuk langka diderita anak.
Kali ini Popmama.com merangkum informasi seputar radang otak pada anak atau ensefalitis yang penting diketahui orangtua, dilansir dari Kids Health:
1. Apa itu ensefalitis?
Pixabay/Victoria_Borodinova
Ensefalitis adalah radang (pembengkakan dan iritasi) yang terjadi pada otak. Kebanyakan kasus ensefalitis disebabkan karena virus. Oleh karena itu, penyakit yang termasuk langka ini umumnya menyerang mereka yang kekebalan tubuhnya lemah, seperti anak-anak, lansia, atau orang yang mengidap penyakit seperti kanker, HIV/AIDS, dan sebagainya.
2. Tanda dan gejala ensefalitis
Freepik/Bilahata
Tanda dan gejala ensefalitis seringkali sangat ringan dan tidak disadari, sebelum akhirnya menjadi parah. Beberapa tanda dan gejala ensefalitis yang terlihat ringan, antara lain:
Demam
Sakit kepala
Kehilangan nafsu makan
Lemas dan lesu
Merasa tidak enak badan
Sementara itu tanda dan gejala ensefalitis yang serius antara lain:
Demam tinggi
Sakit kepala hebat
Mual dan muntah
Leher kaku
Kejang
Kebingungan
Halusinasi
Hilang ingatan
Masalah dengan bicara atau pendengaran
Pada bayi dan anak-anak, tanda dan gejala ensefalitis tampak dari ciri-ciri antara lain:
Muntah
Fontanel kepala yang tampak membengkak
Rewel dan menangis hebat
Tubuh kaku
Editors' Pick
3. Penyebab ensefalitis
Freepik/rawpixel.com
Seperti yang telah disebutkan di atas, ensefalitis disebabkan oleh virus. Beberapa kelompok virus yang menyebabkan ensefalitis, misalnya virus herpes, virus dan kuman yang dibawa oleh serangga, atau virus yang menyebabkan infeksi masa kanak-kanak seperti campak, gondong, atau campak Jerman.
Ensefalitis juga dapat disebabkan oleh infeksi dari bakteri seperti bakteri meningitis, komplikasi penyakit menular lain seperti sifilis yang disebabkan karena parasit misalnya toksoplasmosis.
4. Apakah ensefalitis menular?
Freepik/pressfoto
Ensefalitis sendiri tidak menular karena peradangan terjadi di dalam otak. Tetapi virus yang menyebabkan ensefalitis bisa menular. Meskipun begitu, anak yang terkena virus tidak serta-merta berarti akan pasti terkena ensefalitis.
5. Perawatan dan pengobatan ensefalitis pada anak
Unsplash/National Cancer Institute
Sebagian besar kasus anak yang terkena ensefalitis perlu perawatan intensif di rumah sakit. Dokter akan memantau tekanan darah, detak jantung, pernapasan, dan cairan tubuh untuk mencegah pembengkakan berlanjut pada otak.
Obat-obatan yang diberikan untuk pengobatan ensefalitis pada anak, antara lain:
Obat anti virus
Kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan pada otak
Antikonvulsan untuk anak yang mengalami kejang
Obat-obatan yang dijual bebas, seperti acetaminophen untuk mengatasi demam dan sakit kepala
6. Bisakah ensefalitis sembuh total?
Pexels/sidesimagery
Banyak orang dengan ensefalitis dapat sembuh total. Tetapi, dalam beberapa kasus, pembengkakan otak dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti ketidakmampuan belajar, masalah bicara, kehilangan memori, atau kurangnya kemampuan kontrol otot.
Terapi wicara, terapi fisik, atau terapi okupasi dapat membantu penderita ensefalitis lebih baik dan meningkatkan kualitas hidupnya.