5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Jil Sander, Ratu Fashion Minimalis
Inspirasi untuk Mama yang suka fashion minimalis dan timeless!
17 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika bicara soal minimalisme di dunia fashion, nama Jil Sander otomatis keluar sebagai acuan. Seorang desainer yang justru dikenal karena konsep guntingan minimalis dan clean sebagai ciri khasnya. Tak melulu mengikuti tren yang ada, membuat koleksi Jil Sander menjadi timeless.
Kekuatan desainnya terletak pada penggunaan gaya yang ‘kuat nan murni’ seperti yang didefinisikan sendiri oleh sang desainer. Ditandai dengan palet warna netral, potongan yang clean dan longgar, tailor cutting yang mengeluarkan karakter kuat wanita tanpa harus terkesan seduktif.
Buat kamu yang menyukai gaya minimalis, basic dan timeless, koleksi jil Sander rasanya wajib jadi acuan. Yuk, kenal lebih dekat dengan Jil Sander, sang ratu di dunia fashion minimalis yang telah dirangkum Popmama.com berikut ini.
1. Jil Sander mengawali karier sebagai editor mode
Dianggap sebagai salah satu desainer paling berpengaruh dan dibicarakan dalam dunia mode internasional, Heidemarie Jiline Sander lahir pada 27 November 1943 di Wesselburen, Jerman. \
Setelah lulus di bidang teknik tekstil dari Krefeld School of Textiles, dia pindah ke Los Angeles di mana ia memulai karier sebagai editor mode untuk majalah McCalls, sebuah pengalaman yang dia sendiri definisikan sebagai hal mendasar dalam jalan panjang dan berliku-liku memahami industri fashion.
Karena kematian ayahnya yang tak terduga, Sander memutuskan untuk kembali ke Jerman, di mana ia kemudian membuka butik pertamanya dan membuat pakaian untuk tujuan yang fungsional.
Editors' Pick
2. Sempat konflik dengan Prada
Baru pada tahun 1973 sang desainer menampilkan panorama industri fashion minimalis dengan meluncurkan rumah mode Jil Sander GmbH yang langsung mencuri perhatian.
Kala itu, karena masalah ekonomi untuk biaya produksi yang tinggi, Jil Sander menjual 75% perusahaannya ke Grup Prada pada tahun 1999. Keputusan itu menyelamatkannya dari segi ekonomi tetapi merampas karakter desainnya. Inilah sebabnya mengapa setelah hanya enam bulan, Jil Sander meninggalkan labelnya sendiri dan menyatakan bahwa dia berselisih dengan CEO baru Patrizio Bertelli, suami dari Miuccia Prada.
Ketika Jil mundur, labelnya pun mengalami kemunduran secara finansial, hingga pada tahun 2003 Jil Sander kembali mengambil alih label miliknya.