Sejauh Mata Memandang Gelar Pameran Seni, Ajak Masyarakat Tekan Limbah
Dengan pameran ini, kita bisa terbuka dengan isu limbah tekstil
16 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Label tekstil lokal, Sejauh Mata Memandang termasuk salah satu brand yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
Setelah sebelumnya pernah membuat pameran seni demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah di laut, di tahun ini Sejauh Mata Memandang mengajak publik untuk ikut peduli dan menekan limbah tekstil lewat pameran bertajuk “Sayang Sandang, Sayang Alam”.
Seperti apa konsep yang diusung Sejauh Mata Memandang? Cek Informasinya di Popmama.com berikut ini:
1. Pasar fast fashion yang dinamis jadi pemicunya
Secara global, faktanya industri fast fashion memberikan pilihan kepada konsumen untuk dapat membeli lebih banyak pakaian dengan harga yang terjangkau sehingga mengakibatkan akumulasi limbah fashion yang terus meningkat.
Ditambah lagi dengan penggunaan serat sintetis seperti poliester yang merupakan serat plastik dan tidak dapat terurai secara alami.
Nggak tanggung-tanggung, material ini membutuhkan waktu hingga 200 tahun untuk dapat terurai. Terlebih lagi, sekitar 85% dari sampah tekstil dibuang ke tempat sampah dan laut.
“95% sampah tekstil yang terbuang sebenarnya masih bisa didaur ulang (recycle) atau didayagunakan kembali menjadi benda berfungsi lain (upcycle),” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang.
Editors' Pick
2. Konsep slow fashion bisa jadi solusi
Kebalikan dari fast fashion yang banyak menghasilkan limbah tekstil, Sejauh Mata Memandang menganut konsep slow fashion untuk membantu menyelamatkan lingkungan.
“Salah satu cara kami mengurangi sampah tekstil, adalah dengan menciptakan sandang dari bahan yang dapat terurai, memanfaatkan sisa kain produksi, melakukan program daur ulang dan modifikasi nilai guna dari kain. Komitmen ini merupakan langkah nyata kami untuk mengajak konsumen membantu menyelamatkan lingkungan kita,” lanjut Chitra.