Founder Carl & Claire, Nouva Puspita Temukan Jati Diri Lewat Parfum
Nouva Puspita menemukan jati diri dan mengembangkan kepercayaan diri lewat parfum
7 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesan pertama itu penting saat kita bertemu dengan orang baru. Tidak sedikit dari kita yang ingin tampil menarik sekaligus memberi kesan lainnya yang dapat diingat oleh orang tersebut. Ada yang berdandan, memilih pakaian yang bagus, sampai memakai parfum yang sesuai dengan ciri khas masing-masing.
Parfum adalah salah satu alternatif yang dapat Mama coba ketika ingin menciptakan kesan dan memicu kenangan bahkan untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Berbicara mengenai parfum, Nouva Puspita Founder Carl & Claire mengadakan webinar secara virtual pada acara Media Seller Story - Shopee 9.9 Super Shopping Day yang diadakan pada Kamis, 6 September 2022. Dirinya membagikan perjalanan brand lokal yang ia miliki saat ini sekaligus membagikan tips memilih dan menggunakan parfum.
Ia ingin menciptakan parfum yang kualitasnya bagus dengan harga terjangkau. Ia pun mengulik cara membuat brand. Mulai dari teman-teman dan juga bazaar offline. Di 2020 awal, Shopee melakukan approach kepada Nouva untuk membuka toko.
Ibarat mendapatkan peluang, Ia pun melihat toko online sangatlah potensial apalagi disaat pandemi kala itu. Ia mulai percaya diri untuk maju.
Kali ini Popmama.com rangkum sejumlah informasi yang bisa Mama simak mengenai brand lokal Carl & Claire berikut ini
1. Tantangan yang dihadapi saat membangun Carl & Claire
“Bagi aku tantangan adalah sebagai batu loncatan atau tangga untuk kita belajar dan terus menjadi lebih baik supaya aku ga stay di comfort zone dan bisa berkembang,” kata Nouva.
Pertama kali mengeluarkan parfum, ia belum tahu harus mengeluarkan parfum seperti apa. Kesalahan di awal Carl & Claire adalah ia mengeluarkan 30 varian sekaligus. Hal ini membingungkan customer untuk memilih parfum mana yang paling cocok.
Maka dari itu, Nouva melakukan cut down setengah dari total varian parfum dan melihat parfum mana yang paling menjadi favorite untuk customer untuk kemudian dikembangkan.
Ia juga pernah launching parfum yang masih bersifat testi dan jumlah yang dipersiapkan juga banyak. Hal ini tentu tidak berhasil sehingga return yang didapatkan sangat kecil karena tidak menjawab apa yang customer butuhkan. Dari situ, Nouva belajar dan berhati-hati untuk tidak serta-merta me-launching produk.
Editors' Pick
2. Proses produksi yang terus mengalami peningkatan
Minyak parfum adalah yang paling penting dan harus sesuai. Untuk menghasilkan parfum yang tidak sembarangan, dirinya bekerja dengan fragrance house. “Perfumer adalah seperti desainer tapi aroma. Dibutuhkan ribuan aroma.” pungkasnya.
Nouva kemudian memercayakan proses penemuan scent Carl & Claire ke fragrance house yang paling mengerti keinginan dan standar kualitas parfum seperti apa sesuai dengan ideation yang diberikan oleh Nouva dan tim.
“Dari 1 oil butuh beberapa testi. 1 aroma bisa jadi beberapa varian parfum dan alternatif. Yang paling sesuai dengan target market ada 3 misalnya,” katanya. Nouva kemudian melakukan approach ke konsumen yang sering belanja parfum.
Dari pilihan 3 besar tersebut, ia melakukan test ke internal dan community. “Kita approach customer-customer yang memang sering belanja parfum dan kemudian baru kalau itu sudah fix, kita juga designing dan produksi dan lain-lain baru setelah itu kita launching. Jadi, nggak serta-merta, oh enak nih, ya sudah kita keluarin. Udah nggak kayak gitu hahaha,” ujar Founder Carl & Claire tersebut.
3. Pilihan parfum cocok sesuai kepribadian menurut Nouva
“Basically parfum itu cerminan diri kita, bagaimana caranya kita membuat kesan, atau gimana caranya kita merepresentasikan diri kita tanpa harus bicara atau dilihat,” ujar Nouva.
Memilih parfum itu seperti mendesain kesan seperti apa yang ingin ditampilkan ke orang lain. Ada yang suka koleksi parfum berdasarkan kegiatan. Ada yang bisa buat meeting atau ngedate
Ada beberapa tipe parfum yang dapat pengguna pilih berdasarkan karakter masing-masing. “Untuk tipe yang kalem dan dilihat ramah itu cocok untuk menggunakan aroma powdery, calm, soft ada varian bernama 'Essensa' wangi soft dan cenderung parfum,” katanya.
Dan untuk tipe lain seperti Black orchid (Vanilla dan Kopi) bisa digunakan oleh pengguna yang ingin tampil lebih berkharsima.
4. Tips memakai parfum dari founder Carl & Claire
Menurut Nouva, pengguna bisa semprotkan parfum di bagian nadi, bagian bawah telinga, dan tangan. Hal itu dikarenakan adanya alkohol yang bila terkena panas tubuh akan membuat parfum menjadi lebih semerbak. Namun, perlu diketahui bahwa panas matahari akan membuat parfum menguap.
Dengan banyaknya ragam varian parfum ini, masing-masing pengguna bisa memilih parfum mana yang paling sesuai dengan kepribadian pengguna.
Demikian tips dan cara pakai parfum agar tahan lama yang dibagikan Nouva. Bagaimana Ma, apakah kamu sudah bisa mengenal tipe parfum apa yang cocok dengan kepribadian?
Baca Juga:
- 6 Tips Membeli Parfum secara Online, Jangan Sampai Kecewa!
- 7 Cara Menyimpan Parfum agar Tak Menurun Kualitasnya
- 9 Rekomendasi Parfum Perempuan Tahan Lama dari Merek Ternama