Empties Produk Kecantikan Bisa Jadi Bahan Kerajinan yang Manis, Lho!
Kerap dibuang, kemasan produk kecantikan ternyata dapat didaur ulang menjadi barang bernilai!
19 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk tampil menawan, produk skincare dan makeup adalah hal yang tak terlewatkan. Produk yang kita beli, tentu memiliki beragam kemasan dari jenis dan bahan yang berpengaruh pada lingkungan.
Terlebih, empties terkumpul dari pemakaian produk kecantikan yang terbuat dari plastik. Beberapa brand lokal Indonesia, saat ini sudah melakukan program sustainability sebagai langkah kepedulian mereka terhadap kondisi lingkungan.
Menurut Sistem Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) terdapat 65.14% sampah terkelola yang jumlahnya lebih banyak dari sampah tidak terkelola, yakni 34.86%. Angka ini membuktikan bahwa empties yang Mama miliki dapat diolah dengan baik menjadi bahan kerajinan yang lucu dan manis, lho!
Penasaran kan? Kita simak penjelasan dari Popmama.com untuk empties produk kecantikan menjadi bahan kerajinan yang manis berikut ini.
Editors' Pick
Apa itu Empties dan Kemasan yang Dapat Didaur Ulang
Empties adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk kumpulan produk kecantikan yang digunakan hingga habis. Kemasan yang tersisa, kadang dibuang begitu saja tanpa memikirkan dampaknya bagi lingkungan.
Padahal, terdapat banyak sekali sampah plastik yang terkumpul dari penggunaan produk kosmetik selama ini dan berdampak buruk bagi lingkungan apabila bahan dari empties tidak dapat didaur ulang.
Kabar baiknya, Mama bisa mencari tahu apakah produk yang digunakan punya sifat plastik yang dapat didaur ulang. Seperti polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, dan polikarbonat (PC). Ataupun melihat kode daur ulang yang terlihat pada kemasan.
Salah satu brand lokal Indonesia, Emina memiliki kemasan produk yang dapat didaur ulang dengan mudahnya menjadi barang kerajinan seperti meja, rak buku, kursi kecil, dan cermin kecil. Untuk brand kenamaan lain yang Mama miliki, coba cek pada kemasan dan cari tahu apakah bisa didaur ulang atau tidak, ya!
Karena dengan mengumpulkan empties yang dapat didaur ulang, kita selangkah lebih dekat untuk menyelamatkan bumi. Beauty Bin dari Emina pun tersedia di 42 titik di Indonesia.
Selain produk Emina, Mama bisa menaruh kemasan brand lain yang nantinya dengan Trashsmith dapat dipilah pilih untuk diolah jadi barang kerajinan yang manis.
Aktivitas Trashsmith dalam Waste Recycling
Trashsmith adalah pusat daur ulang di Bandung yang mengolah kemasan kosmetik atau empties menjadi barang kerajinan.
"Inti aktivitas Trashsmith adalah eksplorasi material baru non konvensional yang saat ini concern dalam mendaur ulang plastik untuk dijadikan produk-produk yang dapat digunakan kembali," ujar Bintang sebagai Founder Trashsmith pada acara Press Conference Emina 'First Steps Towards Sustainability'.
Bentuk kerjasama yang jadi pilot project Trashsmith adalah mengolah empties dari Beauty Bin Emina menjadi barang yang dapat digunakan kembali.
Hasil pengolahan dari empties dibuat menjadi rak buku, kursi kecil, cermin kecil, tatakan gelas yang akan disumbangkan ke sekolah-sekolah dan taman bacaan. Selain mengolah produk dari empties, Trashsmith juga menjual produk lain yang output-nya berbeda.
Kerjasama pilot project tersebut sejauh ini menghasilkan tiga buah rak buku, delapan kursi kecil, dan dua meja dari total berat keseluruhan 120-150 kilogram empties.
Proses Pembuatan Empties Menjadi Barang Kerajinan
Estimasi pengolahan empties dalam sehari dapat menghasilkan dua sampai tiga buah kursi. Sementara, untuk membuat lemari dibutuhkan waktu selama 5 hari dari proses empties dicuci, dicacah sampai finishing.
Pembuatan kursi, meja, dan lemari dibuat secara handmade dengan cetakan kotak yang sisanya dibentuk manual menyerupai bidang yang diinginkan.
Cara mengolah empties menjadi barang jadi:
- Menyiapkan Oven
- Cetakan seperti mangkok stainless steal
- Tang
- Sampah yang sudah dikumpulkan, dibersihkan
- Pisahkan warna produk agar outputnya lebih bagus
- Cacah empties untuk jadi flakes yang dapat dicetak, biasanya dengan alat shredder. Tujuannya adalah untuk mengurangi volume dan udara agar hasil cetak menjadi padat dan motif maupun bentuk jadi lebih bagus
- Masukan cacahan empties atau flakes ke cetakan dan atur seperlunya atau melebihkan jumlah flakes karen plastik akan menyusut
- Panaskan oven lalu masukan
- Tunggu selama 15 menit
- Pastikan ruangan dalam keadaan panas karena keberhasilan pengolahan barang bergantung pada suhu. Semakin panas ruangan, maka akan lebih mudah dibuat.
Selain itu, terdapat etika dalam membuang empties, antara lain:
- Memisahkan tutup dari badan kemasan
- Memisahkan material yang bukan plastik agar tidak terkontaminasi dengan bahan plastik
- Pilah pilih sesuai warna agar bisa dijadikan motif dan varian yang sesuai.
- Mencuci atau membersihkan empties sebelum di taruh dalam brand beauty bin kesukaan Mama atau yang menyediakannya
Hal ini dapat dilakukan untuk memudahkan pengrajin dalam pembuatan barang olahan.
Dengan adanya gerakan sustainability yang dilakukan oleh brand kecantikan, diharapkan agar program CSR atau Corporate Social Responsibility dengan pengumpulan sampah produk menjadi barang berguna dapat dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat maupun komunitas.
Itulah tadi informasi mengenai empties produk kecantikan menjadi bahan kerajinan yang manis. Apabila Mama punya banyak empties dengan bahan packaging yang sustainable, jangan ragu untuk didaur ulang ya! Selamat mencoba!
Baca Juga:
- Calla The Label Brand Lokal Ramah Lingkungan, Hadir di Plaza Indonesia
- Raisa Luncurkan Raine Beauty, Produk Kecantikan yang Ramah Lingkungan
- Dari Bahan Dasar Alami, 7 Merek Baju yang Ramah Lingkungan