Sejauh Mata Memandang Pamerkan Koleksi "Baur" di JFW 2023
Konsisten selama 8 tahun mewujudkan konsep sustainability, Sejauh tampilkan koleksi menarik nan unik
28 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pencinta kain dan lingkungan harus tahu brand yang satu ini. Sejauh Mata Memandang adalah jenama tekstil yang mengusung konsep slow fashion, yakni praktik fesyen yang didasari atas produksi dan pemakaian pakaian dalam waktu yang lama.
Lebih jelasnya, brand ini memanfaatkan barang-barang terbengkalai menjadi fashion kekinian yang khas sembari menjaga lingkungan dengan pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai dan memiliki kualitas.
Perdana di gelaran Jakarta Fashion Week 2023, Sejauh Mata Memandang pamerkan koleksi terbaru “Baur” dengan 29 look nuansa putih dan abu-abu. Tak ketinggalan, detail motif khas Sejauh pada atasan, kebaya, kain, dan lainnya sebagai penanda delapan tahun usia brand slow fashion tersebut.
Penasaran bagaimana cerita Sejauh Mata Memandang luncurkan koleksi di Jakarta Fashion Week 2023? Simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Proses Produksi “Baur” dari Limbah Tekstil Hingga Produk Berkualitas
Menjual beragam koleksi kain sampai titik tahun kedelapan ini, Sejauh mengeluarkan koleksi "Baur" dalam gelaran fesyen Jakarta Fashion Week 2023 pada hari hari Selasa, 25 Oktober 2022. Tahun kedelapan, Sejauh masih tetap berpeluang dalam memanfaatkan tekstil bekas.
Berbagai bahan yang tidak terpakai antara lain sisa kain perca dari pameran Sejauh sebelumnya, kain sisa produksi, kain stok mati (deadstock), kain hasil daur ulang dari pakaian tak layak (limbah kain pasca produksi) yang diolah.
Bahan-bahan yang biasanya hanya dibuang begitu saja, Sejauh manfaatkan dengan baik yakni mengkombinasikannya dengan benang baru, dipadukan dengan kain baru sehingga menjadi pakaian baru yang menawan.
Tak bekerja sendirian, Sejauh melakukan kerja sama dengan Ecotouch dan Sahabat Sejauh lainnya yang mengirimkan pakaian bekas atau tak layak untuk kemudian diolah.
Bahan-bahan ini melalui berbagai tahap daur ulang, termasuk penyortiran bahan, pelepasan kancing dan resleting, pemotongan, pencacahan, dan akhirnya kembali menjadi benang untuk dibuat menjadi pakaian baru.
Benang daur ulang digabungkan dengan benang katun baru untuk memperkuat jahitan dan ditenun agar menjadi kain. Proses pembuatan “Baur” dilakukan di beberapa kota seperti Jakarta dan Bandung untuk proses daur ulang.
Sementara, proses tenun kain dilakukan di Pekalongan. Semua proses produksi dilakukan dengan teknologi yang bertanggung jawab dan melibatkan komunitas lainnya sebagai langkah pemberdayaan.
“Sebagai jenama yang bergerak di bidang tekstil, Sejauh Mata Memandang berperan aktif dan berkontribusi pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga Bumi,” jelas Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang.
Produk-Produk Sejauh Mata Memandang yang Unik dan Menarik
Meski menggunakan bahan bekas atau daur ulang, tak membatasi kreativitas Sejauh dalam berkarya. Justru, dari sinilah kita dapat melihat begitu banyak ragam kain dan kebaya, tas, hingga pernak pernik lain yang memanjakan mata.
Kesan batik yang tidak melewati batas modern namun timeless, Sejauh hadirkan pada setiap koleksinya. Terdapat koleksi untuk wanita, pria, hingga anak-anak dengan ragam model dan occasion dari range harga 170 ribuan hingga yang bernilai jutaan.
Keunikan yang ditawarkan juga bukan saja dari seni visual maupun corak, tetapi juga peruntukan produknya. Seperti sarung galon, dompet masker, anting, gelang, kalung, pouch serut, topi mancing, topi teduh, dan ragam produk lainnya.
Meskipun erat dengan corak batiknya, ini tak membuat tampilan kamu terlihat begitu ramai dan formal seakan-akan ingin berpergian. Terdapat berbagai produk daily wear yang manis namun tetap fashionable.
Lewat ragam produk dari Sejauh yang kamu dapat lihat pada website mereka, kamu bisa mix and match setiap tampilan harianmu dengan batik, sembari melakukan sustainability, karena apa yang kamu gunakan adalah bagian dari pengurangan sampah fesyen. Keren kan?