Tentu semua orang menginginkan rambut yang indah. Sayangnya, terkadang malah berakhir dengan rambut rusak dan kusam. Bahkan sebagian memiliki kondisi rambut yang lebih dari sekadar ujung bercabang.
Sementara jika kamu berisiko mengalami kerusakan lebih lanjut, mungkin juga terlihat kusam atau kusut dan sulit diatur. Namun sebagian besar rambut bermasalah, maka waktunya membutuhkan perhatian ekstra.
Dalam keadaan ini, kamu juga harus mengetahui 5 faktor penyebab rambut berubah warna dan teksturnya. Yuk, segera baca artikel dari Popmama.com!
1. Rambut sering terkena paparan suhu panas
Freepik/diana.grytsku
Ingatlah, paparan suhu panas tinggi mengubah bentuk helai keratin rambut kamu. Bahwa suhu di atas 300°F menyebabkan rambut lebih lemah yang kehilangan elastisitasnya dan menjadi rentan terhadap kerusakan.
Menggunakan alat panas seperti pengering rambut, alat catok dan pengeriting rambut memang cara yang bagus untuk mendapatkan tampilan rambut terlihat sempurna. Tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan rambut.
Artinya, suhu tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan rambut kamu. Termasuk membuatnya berubah warna dan tekstur. Dimana rambut rusak terjadi, ini ketika kutikula rambut yang bertindak sebagai pelindung dan perisai untuk korteks bagian dalamnya sudah tidak elastis dan kuat.
Editors' Pick
2. Penggunaan jenis perawatan dengan bahan kimia
Freepik/prostooleh
Penataan rambut dengan produk kimia telah menjadi kebutuhan kamu sehari-hari?
Bahwa jenis perawatan kimia seperti melakukan bleaching, pewarnaan maupun rebonding akan berpotensi membuat perubahan warna dan tekstur rambut. Dengan demikian, ini berkontribusi pada penurunan kesehatan kulit kepala kamu. Bahkan bisa menyebabkan penipisan rambut lebih awal dari yang kamu harapkan.
Apalagi jika penggunaan bahan kimia yang bekerpanjangan. Padahal kulit kepala adalah sumber nutrisi untuk pertumbuhan rambut yang tepat. Sementara bahan kimia dapat dengan mudah diserap oleh kulit kepala dan menurunkan kualitas pertumbuhan rambut baru.
3. Memiliki gejala penyakit tertentu
Freepik/cookie_studio
Perlu waspada, perubahan warna dan tekstur rambut kamu bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Salah satunya karena osteoporosis, gangguan sistem kekebalan dan autoimun. Termasuk sindrom Marie Antoinette, sindrom Werner dan vitiligo.
Dilansir dari Healthline, kasus yang disebut sindrom Marie Antoinette sering dianggap disebabkan oleh gangguan autoimun. Kondisi seperti itu mengubah cara tubuh bereaksi terhadap sel-sel sehat di dalam tubuh dan menghentikan pigmentasi rambut normal. Akibatnya, warna rambut akan menjadi abu-abu atau putih.
Sementara sindrom Marie Antoinette digambarkan sebagai penyebab stres yang tiba-tiba. Namun, penyebab yang mendasari rambut putih jauh lebih kompleks daripada satu peristiwa. Seiring waktu, stres kronis dapat menyebabkan uban prematur dan mengalami kerontokan rambut.
4. Faktor perubahan gen yang memberi warna pada rambut
Freepik/drobotdean
Sebagian besar, warna rambut ditentukan oleh gen. Bahwa gen yang hidup dan mati sepanjang hidup, ini berarti warna rambut dapat berubah. Bahkan ketika jalur produksi melanin membuat eumelanin, perubahan gen lain mengurangi jumlah eumelanin yang diproduksi.
Perubahan ini menyebabkan rambut pirang. Warna rambut berkisar pada spektrum warna yang luas dari pirang kuning muda hingga hitam. Dimana gen terpenting di sini adalah gen yang membuat pigmen, yakni memberi warna pada rambut. Nama pigmen tersebut disebut sebagai melanin.
Ini adalah pigmen yang sama yang memberi warna pada kulit. Pigmen melanin ini dibuat oleh sel khusus (melanosit), terutama di bagian bawah setiap helai rambut. Ketika sel-sel membuat banyak melanin, rambut berubah menjadi cokelat atau hitam. Jika sel-sel tidak menghasilkan banyak melanin, rambut akan berubah menjadi pirang.
5. Mengalami stres atau trauma tertentu
Freepik/drobotdean
Kamu perlu memahami bagaimana perubahan warna dan tekstur rambut. Salah satunya faktor stres, dimana kondisinya bisa menyebabkan perubahan mitokondria dan mengubah rambut jadi beruban. Apabila kamu melihat perubahan tersebut, ini menandakan kondisi stres yang mendasarinya memerlukan perawatan. Cobalah manajemen stres seperti yoga, meditasi hingga melakukan terapi.
Dengan demikian, ada hubungan antara stres dan uban maupun kerontokan. Apalagi rasa trauma dan syok akibat peristiwa yang membuat stres, hal itu juga berdampak besar pada kesehatan rambut dan kulit kepala.
Dikutip dari Webmd, cara kamu menangani stres dapat berdampak pada kerontokan rambut. Jika alami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan tidak mencari bantuan, maka bisa mengalami kerontokan rambut lebih lanjut.
Itulah kelima faktor yang membuat perubahan warna dan tekstur rambut kamu. Yuk, cegah kerusakan permanen!