Kamu punya bercak kulit yang mengganggu penampilan?
Bahwa gangguan pigmentasi kulit, ini biasanya akan berdampak pada warna kulit seseorang. Ketika sel-sel di kulit menjadi rusak atau tidak sehat, itu mempengaruhi produksi melanin.
Namun beberapa gangguan pigmentasi hanya mempengaruhi bercak kulit. Sedangkan yangainnya bisa terjadi di seluruh tubuh. Salah satunya adalah bintik-bintik gelap.
Nah, berikut Popmama.com informasikan 5 faktor yang sebabkan pigmen kulit berubah warna. Yuk, dicek daftar penyebab umumnya!
1. Faktor hormonal selama kehamilan
Freepik/drobotdean
Mama saat ini sedang hamil?
Nah, salah satu faktor perubahan pigmen warna kulit adalah karena hormonal yang terjadi selama kehamilan. Terutama membuat puting dan area di sekitarnya menjadi lebih gelap.
Bahkan warna kulit Mama mungkin juga sedikit gelap, baik di sebagian atau seluruh area tubuh. Biasanya terdapat garis gelap di tengah perut.
Dikutip dari Healthista.com, hormon berubah dengan kehamilan dan kebanyakan perempuan mengalami perubahan pada kulitnya. Sementara melasma cenderung sembuh dengan satu tahun melahirkan.
Editors' Pick
2. Pengaruh hormon dari penggunaan pil kontrasepsi
Freepik/jcomp
Perubahan warna kulit seperti melasma, mungkin saja menjadi salah satu efek samping dari penggunaan pil kontrasepsi. Disini Mama tidak sendiri, bahwa beberapa perempuan juga alami kondisi kulit yang menyebabkan bercak-bercak kulit.
Melasma terjadi karena penumpukkan hormon estrogen dan progesteron pada kulit. Estrogen mempengaruhi melanosit dan menyebabkan pigmentasi kulit. Sedangkan progesteron akan meningkatkan distribusi melanin dalam sel.
Artinya, pil KB bisa memicu kondisi yang disebut melasma atau masalah pigmentasi wajah berwarna kecokelatan dan bernoda. Hormon-hormon ini tampaknya berkontribusi pada peningkatan produksi melanin dan pigmen yang menggelapkan kulit.
3. Beberapa efek samping dari jenis obat tertentu
Freepik/8photo
Selain penggunaan pil kontrasepsi, perubahan pigmen kulit berubah warna juga disebabkan karena konsumsi obat tertentu. Sementara obat utama yang terlibat dalam menyebabkan pigmentasi kulit adalah obat antiinflamasi nonsteroid.
Ini termasuk obat antimalaria, amiodaron, sitotoksik, tetrasiklin maupun ibuprofen. Tapi biasanya perubahan warna kulit sering kali tidak berbahaya dan menghilang seiring waktu setelah pengobatan dihentikan.
Dilansir dari Americanaddictioncenters, penyalahgunaan salah satu dari berbagai macam obat selama periode waktu tertentu dapat menyebabkan berbagai infeksi. Bahkan mengakibatkan luka, peradangan atau pembusukan kulit.
4. Orang yang terkena radiasi dari matahari
Freepik/cookie_studio
Saat matahari terbit di pantai, beberapa orang mungkin tidak bisa menyembunyikan kegembiraan dan melupakan tabir surya. Padahal sinar ultraviolet matahari akan berpotensi pada kerusakan di kulit.
Sinar matahari pun akhirnya membuat kulit memproduksi lebih banyak melanin dan menggelapkannya. Hal tersebut dikenal sebagai photoageing. Dimana disebabkan kerusakan dari tiga jenis radiasi dari matahari berupa UVA, UVB dan inframerah-A.
Dirilis dari Mayoclinic, terkadang matahari menyebabkan peningkatan produksi melanin yang tidak merata dan menghasilkan pewarnaan pigmentasi kulit. Bahkan juga mengakibatkan peregangan permanen pada pembuluh darah kecil. Ini akhirnya muncul bintik-bintik dan kemerahan.
5. Paparan partikel dalam kabut asap dan polusi udara
Freepik/marymarkevich
Ingatlah, perubahan pigmen warna kulit dapat terjadi karena paparan toksin lingkungan. Bahkan dermatitis kontak, jerawat halogen dan depigmentasi kimiawi adalah kondisi yang juga akan berkontribusi.
Artinya, polusi udara dan adap rokok berdampak buruk pada penuaan kulit. Ini karena partikel dalam kabut asap dan polusi dianggap menciptakan reaksi yang sama di kulit, yakni sama saja seperti radiasi ultraviolet dari matahari.
Begitu masuk ke dalam kulit, akhirnya terjadi penuaan kulit dan perubahan pigmen warna kulit. Racun tersebut pun menyebabkan kerutan, bintik-bintik penuaan dan warna yang tidak merata. Termasuk merusak elastisitas kulit.
Itulah kelima faktor yang sebabkan perubahan pigmen warna kulit. Padahal kulit adalah organ terbesar dalam tubuh. Oleh karenanya layak untuk dirawat dengan baik.