Jakarta Fashion Week 2025 kali ini dipenuhi nuansa resah saat Sejauh Mata Memandang menghadirkan koleksi bertajuk Republik Sebelah Mata di panggung DEWI Fashion Knight (DFK) 2024.
Melalui kolaborasi yang unik bersama seniman ternama Eko Nugroho dan co-creative director Felix Tjahyadi.
Melalui hal tersebut, Sejauh Mata Memandang berani menyuarakan kritik sosial politik dalam karya yang menggugah, mengajak kita semua untuk lebih peduli terhadap isu-isu yang kerap dipandang sebelah mata.
Berikut ini Popmama.comtelah mengulas dengan lengkap terkait Sejauh Mata Memandang yang menyuarakan isu sosial pilitik di Jakarta Fashion Week 2025
Yuk, simak di bawah ini!
1. Kolaborasi seni dan fashion
Dok. Sejauh Mata Memandang
Dalam koleksi ini, Sejauh Mata Memandang menggandeng seniman kontemporer Eko Nugroho dan Felix Tjahyadi sebagai co-creative director, menciptakan perpaduan unik antara fesyen dan seni visual. Kolaborasi ini berhasil membawa suasana gelisah akan isu sosial dan politik melalui desain yang penuh makna dan simbolik.
Karya-karya ikonik Eko Nugroho menghiasi kain dan pakaian dalam koleksi ini, memperkuat pesan kritis yang relevan dengan situasi tanah air saat ini. Dengan demikian, koleksi ini tidak hanya menjadi pernyataan mode, tetapi juga sarana menyuarakan keresahan terhadap berbagai isu yang sering diabaikan.
2. Motif ikonik dan visual yang sarat makna
Dok. Sejauh Mata Memandang
Koleksi ini menampilkan motif khas Sejauh Mata Memandang seperti Ayam, Bija, Wiji, dan Onde, yang dipadukan dengan karakter visual unik karya Eko Nugroho. Kolaborasi ini tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga membawa pesan yang kuat tentang kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini.
Setiap gambar dalam koleksi ini berfungsi sebagai simbol keresahan, mengajak audiens untuk memahami isu-isu yang kerap dipandang sebelah mata. Melalui karya ini, Sejauh Mata Memandang dan Eko Nugroho menciptakan perpaduan seni dan mode yang menyuarakan harapan akan perubahan.
Editors' Pick
3. Komitmen terhadap sirkularitas
Dok. Sejauh Mata Memandang
Sebagai jenama yang mengusung konsep slow fashion, Sejauh Mata Memandang juga menerapkan praktik sirkularitas dalam proses peroduksi koleksi ini. Material utama koleksi menggunakan serta TENCEL dan katun, dengan penawaran ramah lingkungan bersertifikat ECO PASSPORT ny OEKO-TEX.
Beberapa material juga diperoleh dari upcycle kain deadstock, menjadikannya koleksi yang lebih berkelanjutan, konsep yang sesuai dengan tujuan Sejauh Mata Memandang bahwa menjaga lingkungan dan bumi tetap sehat adalah hal yang paling penting.
4. Keindahan material lokal
Dok. Sejauh Mata Memandang
Material dalam koleksi ini diproses oleh pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia. Dari batik tulis di Pekalongan hingga tenun kapas putih dari Tuban, koleksi ini menunjukkan apresiasi Sejauh Mata Memandang terhadap kekayaan tradisi kain Indonesia.
Proses pewarnaan alami dari tanaman indigo juga melibatkan pengrajin lokal di Temanggung, menambah nilai autentik dan ekologis pada busana yang ditampilkan, dan memberikan kesan yang semakin indah pada desain yang dibuat.
5. Ragam potongan klasik dengan sentuhan modern
Dok. Sejauh Mata Memandang
Koleksi Republik Sebelah Mata menampilkan menampilkan 30 looks dengan palet warna dominan hitam, putih, dan merah, menciptakan kesan tegas dan penuh makna. terinspirasi dari busana tradisional Indonesia seperti kebaya dan baju bondo, setiap desain disesuaikan dengan sentuhan modern yang menjadi ciri khas Sejauh Mata Memandang.
Potongan-potongan dalam koleksi ini merepresentasikan perpaduan antara warisan budaya dan inovasi fashion masa kini. Dengan detail yang menggugah dan modernitas yang selaras, Sejauh Mata Memandang berhasil menghidupkan kembali unsur tradisional dalam bentuk baru yang relevan dengan gaya hidup kontemporer.
6. Proses kreatif yang mengurangi limbah sampah
Dok. Sejauh Mata Memandang
Felix Tjahyadi dan Chitra Subyakto mengutamakan prinsip keberlanjutan dalam koleksi ini dengan mengeksplorasi berbagai cara untuk mengurangi limbah produksi. Salah satunya adalah melalui teknik patchwork yang kreatif, memanfaatkan kain perca dan kain deadstock yang mungkin tak lagi digunakan.
Selain itu, beberapa busana dalam koleksi ini dirancang tanpa pemotongan kain, sebuah pendekatan yang menghormati wastra nusantara sekaligus mengurangi jejak karbon. Inovasi ini tidak hanya estetis tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menghadirkan fesyen yang lebih ramah lingkungan.
7. Dukungan kolaboratif dari berbagi jenama lokal
Dok. Sejauh Mata Memandang
Koleksi ini diperkuat dengan kolaborasi dari berbagai jenama dan sahabat Sejauh Mata Memandang.
Mulai dari musik oleh Efek Rumah Kaca hingga aksesori dari Lievik Atelier dan Litany, seluruh elemen ini mendukung konsep sirkularitas serta menambah keunikan dalam setiap look yang ditampilkan, membuat “Republik Sebelah Mata” menjadi paduan estetik yang menginspirasi.
Koleksi Republik Sebelah Mata bukan sekadar rangkaian busana, tetapi sebuah seruan untuk perubahan.
Dengan mengusung konsep sirkularitas dan menggabungkan seni serta mode, Sejauh Mata Memandang dan para kolaboratornya menginspirasi kita untuk mencintai bumi, memahami keresahan, dan bersama-sama berupaya menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Nah, itu dia ulasan lengkap mengenai Sejauh Mata Memandang yang suarakan isu sosial dan politik di panggung JFW 2025.
Apakah kamu tertarik untuk hadir di Jakarta Fashion Week 2025?