Banyak yang Rela Bayar Lebih untuk Memilih Sustainable Fashion
Sudah banyak yang menyadari pentingnya sustainable fashion
7 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya polusi, dunia fashion juga menyumbang banyak polusi. Untuk itu, sudah banyak penikmat fashion yang mulai memilih opsi yang lebih aman bagi lingkungan.
Dengan adanya polusi, perubahan iklim, dan gaya hidup yang tidak ramah lingkungan, Bumi jadi planet yang di ujung tanduk.
Salah satu polusi yang tak kalah mengkhawatirkan adalah limbah pakaian. Dari sekian banyak penyebabnya, salah satu yang jadi kuncinya adalah fast fashion.
Lalu, apakah para konsumennya sudah menyadari hal ini dan apakah sustainable fashion sudah dipahami banyak orang?
Popmama.com akan menjabarkan semuanya untuk Mama.
1. Pengertian fast fashion
Fashion memiliki musim-musimnya sendiri dan setiap musim akan memiliki koleksi yang berbeda. Brand besar dan multinasional biasanya memiliki koleksi yang sangat cepat berubah dan berganti.
Seperti contoh, sebuah brand internasional memiliki proses desain hingga produksi jadi selama 5 minggu saja. Dalam setahun, mereka bisa mengeluarkan 20 jenis koleksi berbeda.
Dalam bingkai yang lebih besar, fast fashion menggunakan buruh dengan upah minim, penggunaan kain berlebihan dan limbah pakaian yang sangat banyak, demikian menurut Vox.
Editors' Pick
2. Bagaimana sustainable fashion mulai bertumbuh
Pada tahun 2019, brand fashion Forever 21 mendeklarasikan bangkrut. Sedangkan menurut para ahli di bidang fashion, bangkrutnya ini dikarenakan meningkatnya produk yang lebih sustainable atau bertanggung jawab pada lingkungan.
Selain itu, semakin banyak juga orang yang memilih produk ini dibanding produk dari hasil fast fashion, demikian dilansir dari Nielsen IQ.
Dari sanalah mulai banyak brand kecil maupun besar yang memberikan porsi untuk sustainable dan ethical fashion.