Menggelar peragaan busana dianggap sebagai salah satu membangun citra negara. Beberapa brand lokal Indonesia menggelar di Turki, seperti yang akan Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
Meski pandemi, karya tidak berhenti. Ini pula yang dilakukan para penggiat fashion Indonesia. #Markamarie bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara menghubungkan kedua negara dengan menggelar fashion show.
Acara ini diadakan dalam 2 cara yaitu offline dan online. Jadi tak penikmatnya takkan terbatas dan bisa siapa saja.
Seperti apa detail acaranya? Mari cari tahu bersama.
1. Sebagai salah satu cara rebranding Indonesia di Turki
Dok. Wearing Klamby
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal menyatakan bahwa fashion show bisa jadi salah satu cara memberikan pandangan baru tentang Indonesia
"Ini bisa menjadi salah satu cara diplomasi. Kita bisa memberikan perspektif berbeda dengan membawa fashion dalam diplomasi," ujar Iqbal dalam acara konferensi pers virtual Introducing Indonesia, Senin (5/4).
Dengan begini, Indonesia bisa dikenal dari fashionnya juga, tak hanya dari produk sawitnya saja.
Editors' Pick
2. Dipilih Turki karena hub dari banyak negara
Dok. Medina Zein
Kenapa memilih Turki? Lebih lanjut Iqbal menjelaskan bahwa Turki adalah hub atau negara yang menghubungkan banyak negara.
Jika mendatangi produk fashion ke sini, maka akan banyak yang lihat, tak hanya penduduk Turki saja, namun bisa mereka yang dari negara lain juga.
"Mengenalkan fashion Indonesia juga menjadi salah satu cara mendorong ekspor produk dalam negeri agar semakin dikenal di luar negeri," lanjutnya.
3. 7 Brand berbeda yang dipilih agar produknya inklusif
Dok. Jawhara Syari
Peragaan busana ini akan menampilkan 7 brand berbeda yang sepenuhnya lokal dari Indonesia. Menurut Franka Soeria, Co-founder #Markamarie brand yang dipilih agar produknya inklusif, tidak berasal dari brand yang terkenal saja.
Ketujuh brandnya adalah Elzatta sebagai pelopor brand modest fashion muslim, Wearing Klamby yang menguasai perdagangan online, Jawhara Syari yang fokus pada gaya pakaian syar'i, Tethuna yang merupakan brand busana khas Gorontalo, Medina Zein, Restu Pratiwi, dan Hwan Eco Ethnic yang fokus pada scarf.
"Kami ingin memberikan brand yang siap. Akan sayang sekali jika sudah diajak jauh-jauh tapi saat ada yang tertarik, barangnya tidak siap," ujar Franka.
Lebih lanjut, Franka juga mengungkapkan kenapa memilih ketujuh brand tersebut. Menurutnya, ini sengaja dibuat inklusif sehingga penampilan tak sekadar dari brand tertentu saja, apalagi dari yang terkenal saja.
"Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenalkan produknya," tutur Franka.
4. Acara offline akan dihadiri tamu VVIP
Dok. Whan Eco-Ethnic
Acara Introducing Indonesia akan diadakan secara hybrid atau secara online dan offline pada tanggal 7 dan 8 April 2021 di Wisma Indonesia di Ankara, Turki.
Dengan keamanan yang ketat, acara ini hanya akan diadakan untuk kalangan terbatas bagi yang offline. Di hari pertama, tamu undangannya khusus untuk yang VVIP.
Menurut Dubes Iqbal, Ibu Negara Turki, Emine Erdogan juga direncanakan akan hadir pada acara di tanggal 7 April tersebut. Bersamanya, akan hadir juga jajaran menteri dan pihak penting lainnya dari pihak Turki.
Diharapkan, cara ini bisa memberikan cara pandang yang baru tentang Indonesia.
Menyesuaikan untuk orang Turki, beberapa brand seperti Elzatta dan Wearing Klamby memberikan potongan pakaian yang sengaja disesuaikan dengan perempuan Turki. Selain itu, mereka juga mengedepankan motif Indonesia untuk mengenalkan keindahan tradisional dalam negeri.
5. Bisa juga dinikmati secara online dari Youtube
Dok. Elzatta
Karena keterbatasan undangan, maka acara ini sengaja dibuat dengan cara hybrid. Semua bisa menonton acara saat sedang berlangsung melalui Youtube di channel Indonesia di Ankara.
"Kamu yang penasaran bisa menonton fashion shownya secara langsung melalui channel youtube Indonesia di Ankara pada tanggal 7 April 2021 pukul 18.00-20.00 WIB," kata Franka.
Jangan sampai ketinggalan untuk acara peragaan busana online di channel Youtube, ya!
