Ini Jumlah Retinol yang Boleh Digunakan, Wajib Berhati-hati!
Waspada! Penggunaan retinol yang berlebih justru bisa sebabkan iritasi dan kemerahan
12 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Retinol dikenal sebagai salah satu kandungan perawatan kulit terbaik dengan banyak manfaat.
Retinol bekerja dengan mempercepat regenerasi sel kulit, membersihkan pori-pori, mengangkat sel kulit mati, dan meningkatkan produksi kolagen untuk mengurangi munculnya garis halus dan kerutan.
Semua manfaat ini menjadikan retinol produk multifungsi yang luar biasa. Selain itu, retinol tersedia dalam berbagai bentuk seperti serum dan pelembab. Dengan kepopulerannya yang tinggi, muncul pertanyaan apakah produk yang bagus bisa menjadi berbahaya jika digunakan berlebihan?
Berikut, Popmama.com akan berikan jawabannya, inilah jumlah retinol yang boleh digunakan.
1. Mengenal retinol lebih dalam
Bayangkan vitamin A untuk kulit kamu, tapi jauh lebih keren! Itulah retinol secara singkat. Dr. Marisa Garshick, MD, dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor klinis dermatologi menjelaskan, bahwa bahan superstar ini membantu sel kulit bekerja lebih ekstra, yang berarti kulit lebih halus dan cerah.
Retinol yang multifungsi dapat meratakan warna dan tekstur sambil menyamarkan garis halus dan kerutan. Tal hanya itu, retinoljuga bisa melawan jerawat, menjadikannya penyelamat untuk kulit awet muda dan berjerawat. Singkatnya, retinol adalah multitasker terbaik yang membuat kulit terlihat dalam kondisi terbaik!
2. Jumlah retinol yang boleh digunakan
Retinol memang jagoan, tapi perlu dikenalkan pelan-pelan juga ke kulit. Dr. Garshick menyarankan untuk memulai dengan sedikit saja, seukuran kacang polong, dan gunakan 2-3 kali seminggu.
Anggap saja ini seperti melatih kulit kamu menjadi ahli retinol. Setelah terbiasa, Mama atau Papa dengan perlahan bisa menambah frekuensinya. Ingat, pelan dan konsisten adalah kunci untuk kulit bersinar!
3. Seberapa sering retinol boleh digunakan
Jika Dr. Garshick menyarankan untuk memulai retinol secara pelan-pelan, Dr. Rebecca Marcus, MD, dokter kulit bersertifikat berbasis di Dallas, lebih menekankan konsistensi. Beliau percaya menggunakan retinol setiap malam itu ideal, selama kekuatannya cocok untuk kulit Anda.
"Mulai dengan konsistensi rendah, lalu tingkatkan perlahan," sebut Dr. Marcus. Ini berarti menggunakan retinol berformula rendah secara konsisten. Lalu, secara bertahap meningkatkan kekuatannya seiring kulit kamu terbiasa. Ini semua tentang menemukan titik manis untuk hasil maksimal dengan iritasi minimal.
Editors' Pick
4. Tingkatkan kekuatan retinol tanpa mengabaikan kebutuhan kulit
Kekuatan retinol tergantung pada kebutuhan kulit dan masalah yang ingin diatasi. Dr. Marcus mengatakan untuk mengatasi jerawat, kamu mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi (sekitar 0,1%) atau bahkan retinoid resep dokter.
Untuk mendapatkan wajah glowing dan awet muda, mulailah dengan dosis yang sangat rendah (sekitar 0,05%) dan secara bertahap tingkatkan seiring kulit terbiasa. Kesabaran akan terbayar karena kulit membangun toleransi seiring waktu. Justru kalau kamu terburu-buru, maka dapat menyebabkan iritasi.
5. Efek samping menggunakan retinol
Dr. Marcus mengingatkan bahwa jalan menuju kulit bersinar dengan retinol bisa berliku. Walaupun menjanjikan hasil luar biasa, retinol juga berpotensi menimbulkan efek samping seperti iritasi, kemerahan, dan kulit lebih mudah terbakar akibat sinar matahari.
Hati-hati untuk pemilik kulit sensitif! Kamu mungkin akan merasakan perih yang lebih kuat, sementara orang lain bisa saja melewatinya tanpa masalah. Selain itu, ada kemungkinan Mama atau Papa akan mengalami kulit kering ekstrem, terkelupas, dan sensasi perih.
Berita baiknya? Durasi efek ini tergantung pada jenis kulit dan kekuatan retinol yang dipilih. Iritasi biasanya akan mereda dalam beberapa hari setelah berhenti menggunakan retinol.
6. Pakai retinol berlebih sebabkan kulit terbakar, harus hati-hati!
Pernahkah kamu merasa kebanyakan saat menggunakan sesuatu yang baik? Begitu juga dengan retinol. Dr.Garshick memperingatkan bahwa penggunaan retinol yang berlebihan dapat menyebabkan retinol burn. Iritasi kulit yang mirip dengan dermatitis kontak, yang disebabkan oleh kulit yang kewalahan menangani kekuatan retinol.
Tanda-tandanya cukup mudah dikenali, kulit menjadi merah, terasa perih, dan terkelupas. Biasanya area yang lebih tipis seperti sekitar mulut dan mata akan lebih rentan mengalami retinol burn.
7. Apa yang harus dilakukan untuk meredakan retinol burn
Hentikan pemakaian retinol segera! Begitu Mama atau Papa melihat tanda-tanda retinol burn, hentikan penggunaan produk sesegera mungkin. Ini akan memberi kesempatan lapisan pelindung kulit untuk pulih kembali.
Langkah selanjutnya adalh untuk memperbaikin skin barrier atau lapisan pelindung kulit. Dr. Garshick menyarankan penggunaan produk yang dapat membantu memperkuat lapisan pelindung kulit dan melindunginya dari iritasi eksternal lebih lanjut. Contoh produk yang bisa digunakan adalah Vaseline Healing Jelly Ointment.
Pada kasus yang lebih parah, dokter kulit mungkin akan meresepkan kortison topikal untuk meredakan peradangan. Di sisi lain, Dr. Marcus juga menyarankan untuk mempraktikkan perawatan kulit yang lembut selama proses pemulihan.
Ini berarti mencuci wajah dengan pembersih yang ringan dan bebas pewangi, serta menggunakan produk yang menghidrasi seperti hyaluronic acid dan krim pelembab yang dapat meningkatkan lapisan pelindung kulit.
Kamu juga tidak boleh melupakan sunscreen. Dr. Marcus mengingatkan pentingnya penggunaan tabir surya setiap hari. Retinol membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, terlepas dari kondisi kulit yang sedang teriritasi atau tidak.
8. Cara mencegah retinol burn atau kerusakan akibat retinol
Dr. Garshick punya beberapa jurus untuk mencegah retinol burn, yaitu:
- Gunakan retinol hanya dalam jumlah sedikit, seukuran kacang polong untuk seluruh wajah. Lebih baik mencegah daripada menyesal!
- Awali penggunaan retinol hanya beberapa kali dalam seminggu. Kamu bisa meningkatkan frekuensinya secara bertahap sesuai dengan toleransi kulit.
- Lindungi area wajah yang lebih rentan terhadap iritasi. Seperti sekitar mata, hidung, dan mulut dengan menggunakan salep yang lebih tebal. Ini akan meminimalkan penumpukan di lipatan wajah, yang dapat menyebabkan iritasi.
- Coba teknik sandwich untuk kamu pemilik kulit sensitif. Caranya adalah lengan mengaplikasikan retinol setelah menggunakan serum dan krim lainnya.
"Memang teknik ini dapat mengurangi penyerapan retinol ke dalam kulit, sehingga efektivitasnya juga berkurang. Namun cara ini dapat sekaligus mengurangi risiko iritasi,” sebut Dr. Marcus. Lebih baik menggunakan retinol yang lebih lemah secara konsisten daripada retinol yang lebih kuat namun tidak rutin. - Ibu hamil dilarang menggunakan retinol, karena tidak aman digunakan selama kehamilan. Penggunaan retinol dan retinoid secara topikal dapat menyebabkan tingginya kadar vitamin A dalam tubuh. Oleh karena itu selama kehamilan, berhentikan penggunaan retinol karena dapat menyebabkan bahaya serius pada janin.
Itu tadi, jumlah retinol yang boleh digunakan. Walaupun ingin memperbaiki wajah, retinol bukanlah skincare bisa langsung digunakan dalam jumlah yang banyak, ya. Konsultasikan dengan orang yang sudah memiliki pengalaman menggunakan retinol.
Baca juga:
- Apa Itu Retinol Sandwich yang Viral di TikTok?
- Ampuh Atasi Penuaan, Ini 7 Merek Skincare yang Mengandung Retinol
- 10 Cara Mengecilkan Pori-Pori di Wajah, Retinol Bisa Jadi Andalan!