Tahu nggak sih, kalau wajah kamu juga butuh beragam jenis skincare? Menggunakan produk yang itu-itu saja, bisa jadi membuat produk tidak terlalu efektif, karena kulit sudah terlalu sering menerimanya, sehingga menjadi kebal.
Maka itu, kamu harus bisa memilih kapan menggunakan produk-produk tersebut dan kapan mengubahnya dengan yang lain. Apakah kamu pernah dengan istilah skin cycling?
Apa itu skin cycling yang menjadi tren di berbagai medsos, misalnya TikTok. Kini, skin cycling diterapkan oleh banyak perempuan di seluruh dunia. Berikut, Popmama.com bagikanskin cycling jadi tren skincare di medsos yang harus kamu coba. Nih,untuk kamu yang walaupun sudah buka TikTok 24/7, masih ketinggalan tren keren ini.
1. Apa itu skin cycling?
Tiktok.com/@v.sevillaaa
Skin cycling pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter kulit di New York City bernama Whitney Boweini. Skin cycling dilakukan dengan penggunaan berbagai bahan aktif pada kulit Mama atau papa selama empat hari.
Rutinitas ini menjadi sangat populer hingga menginspirasi tren serupa untuk perawatan rambut. Skin cycling memungkinkan orang untuk memasukkan eksfoliator yang kuat seperti retinol ke dalam rutinitas dengan potensi lebih sedikit iritasi, yang menarik bagi para ahli perawatan kulit dan pemula.
2. Bagaimana melakukan skin cycling?
Tiktok.com/@dheadelavega
Skin cycling adalah metode perawatan kulit yang dilakukan selama 4 malam berturut-turut secara berulang. Dua malam pertama kamu bisa fokus pada penggunaan bahan aktif seperti chemical exfoliant atau retinoid untuk mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel.
Dua malam berikutnya, beralih ke mode istirahat, di mana kamu hanya perlu melakukan basic skincare seperti pembersih, pelembap dan tabir surya. Hal ini memberi waktu bagi kulit untuk pulih dan terhindar dari iritasi.
Metode ini khususnya sangat bermanfaat bagi pasien Dr. Bowe, terutama bagi pemula dalam penggunaan bahan aktif. Basic skincare menjadi kunci utama, karena memberikan waktu istirahat dan pemulihan bagi kulit yang tepat.
Editors' Pick
3. Keseimbangan dalam skincare adalah kunci
Tiktok.com/@dr.ziee
Menurut Dr. Mona Gohara, dokter kulit bersertifikat di Connecticut, berfokus pada satu bahan aktif atau perawatan pada satu waktu adalah cara terbaik untuk menghindari iritasi sekaligus memaksimalkan hasil. Seiring berjalannya waktu, beberapa orang dapat menggabungkan beberapa langkah, tetapi itu tergantung pada sensitivitas dan tingkat kenyamanan kulit mereka.
Namun, seperti semua rutinitas perawatan kulit, penting untuk mempertimbangkan jenis kulitmu yang unik. Dr. Shari Marchbein, dokter kulit bersertifikat di New York, menekankan untuk memulai dengan perlahan dan menggunakan produk yang lembut.
Ia menekankan bahwa rutinitas harus disesuaikan berdasarkan jenis kulit, tujuan, dan kebutuhan individu. Siklus kulit memungkinkan kamu untuk secara bertahap membangun toleransi terhadap bahan aktif.
4. Risiko melakukan skin cycling
Tiktok.com/@audreyywg
Menurut Dr. Kseniya Kobets, MD, direktur dermatologi kosmetik di Montefiore Einstein Advanced Care di Scarsdale, New York, orang dengan kulit sensitif atau yang rentan terhadap eksim sebaiknya tidak mencoba menggunakan dua bahan aktif dalam minggu yang sama sekaligus.
Jika kamu merasa demikian, ia menyarankan untuk memulai secara perlahan dengan hanya satu bahan aktif selama beberapa minggu. Setelah kulit terbiasa dengan bahan aktif pertama, baru kamu bisa menambahkan bahan aktif kedua secara bertahap.
Berhati-hatilah saat menambahkan komponen baru baru ke dalam rutinitas perawatan kulit. Retinol, khususnya, bisa sangat mengiritasi. "Memulai penggunaan retinoid dapat memicu peradangan sementara, iritasi, atau bahkan jerawat ringan," jelas Dr. Kobets.
Kamu juga mungkin mengalami purging, yaitu benjolan merah atau ruam. Namun, Dr. Nazanin Saedi, dokter kulit lainnya, memastikan bahwa purging biasanya hanya berlangsung hingga delapan hari setelah menggunakan produk baru. Kulitmu pada akhirnya akan menyesuaikan diri dan menjadi tenang.
5. Haruskah Mama dan Papa mencoba skin cycling?
Tiktok.com/@swanpedia
Kabar baik untuk kulit berminyak dan kombinasi, jenis kulit ini dapat menangani efek retinol dan eksfoliator, bahan-bahan yang benar-benar dapat memperbaiki warna kulit. Namun berhati-hatilah jika kamu memiliki kulit sensitif. Beberapa bahan yang keras mungkin terlalu keras untuk kulit Anda dan menyebabkan iritasi.
Skin cycling menjadi populer karena menunjukkan rutinitas sederhana yang cocok untuk pemula dan pengguna perawatan kulit yang sudah berpengalaman. Ini membantu orang yang terlalu banyak menggunakan bahan aktif dengan memberikan kulit mereka waktu istirahat.
Namun ingat, terlepas dari metode yang kamu pilih, menggunakan produk perawatan kulit berkualitas baik adalah saran utama dari Dr. Marchbein. Bahan-bahan terbaik untuk skin cycling bergantung sepenuhnya pada jenis kulit unik Mama dan papa.
Mirip seperti sidik jari, tidak ada dua yang sama persis. Itulah mengapa berkonsultasi dengan dokter kulit juga sangat penting! Mereka dapat memandu akmu menuju kombinasi yang sempurna untuk kebutuhan spesifik kulitmu.
6. Hal yang perlu diingat ketika mempraktekkan skin cycling
Freepik.com/freepik
Terdapat beberapa hal yang harus kamu ingat ketika ingin menerapkan skin cycling, nih. Diantaranya, saat menambahkan eksfoliator atau retinol, lakukan secara perlahan. Seperti yang dikatakan Dr. Bowe, terburu-buru menggunakan bahan-bahan ini justru dapat merusak lapisan kulit. Anggap saja seperti lari maraton, bukan lari cepat.
Ingat! Kulit yang sehat adalah mendengarkan kebutuhannya. Perlindungan matahari (SPF) dan hidrasi yang konsisten sangat penting, terlepas dari apakah kamu memilihmelakukan skin cycling atau tidak.
Apa Itu skin cycling, yang jadi tren skincare di medsos yang harus kamu coba.Tunggu apa lagi? Yuk, praktekkan skin cycling dan perhatikan perubahan yang terjadi pada kulit, ya!