Dukung W20 Summit, Tobatenun Tunjukkan Pemberdayaan Perempuan di Desa
Promosikan budaya dan pariwisata Indonesia secara internasional
19 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menuju W20 Summit 2022 yang akan diselenggarakan di Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia menyelenggarakan berbagai serangkaian acara pendukung. Salah satunya yang diselenggarakan oleh Tobatenun bersama dengan BRI Prioritas.
Tobatenun dan BRI Prioritas menggelar forum pertemuan yang mengusung tema “Empowering Women in Rural Economies”, yang dihelat pada (18/07) di Glass House, Mutia Garden, Medan.
Kegiatan ini berisi pameran pop-up, sesi pagelaran busana, hingga sesi talkshow. Dengan tujuan untuk membuka cakrawala publik terhadap isu peran perempuan dalam ekonomi keluarga, sekaligus menunjang karya para perempuan perajin wastra daerah, serta kontribusi mereka terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) daerah.
Apa itu W20 Summit dan rangkaian acara apa saja yang diselenggarakan? Berikut penjelasan selengkapnya yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
Editors' Pick
1. Perempuan juga bisa berdaya melalui wirausaha
Melalui event road to W20 ini, Tobatenun dan BRI Prioritas membuktikan bahwa perempuan juga bisa berdaya untuk ekonomi negara. Misalnya, dengan terjun menjadi seorang wirausaha.
Dengan kemampuan menenun yang dimiliki oleh para perempuan di daerah Sumatera Utara ini, mereka sukses meningkatkan penghasilan keluarga di tengah himpitan ekonomi.
Tobatenun, sebagai salah satu perusahaan yang fokus untuk revitalisasi dan melestarikan tradisi tekstil di Sumatera Utara membantu para perempuan daerah setempat untuk memaksimalkan potensinya.
Upaya yang dilakukan oleh Tobatenun terdiri dari 9 program pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas keterampilan.
Mulai dari pewarnaan benang, proses produksi, teknik tenun, menjahit, dan wawasan wirausaha, yang diharapkan dapat berguna untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan menambah pendapatan mereka di kemudian hari.
Dengan pendidikan dan pelatihan teknik keterampilan tersebut, diharapkan para perempuan di desa dapat menjadi pengrajin yang terampil, mandiri, dan berdaya.
2. Tantangan perempuan untuk lebih berdaya
Sebagai perempuan yang tinggal di daerah pedesaan Sumatera Utara, banyak dari mereka yang merasa kesulitan untuk berdaya. Sebab, minimnya akses terhadap pendidikan sehingga sebagian besar perempuan hanya mengandalkan keterampilan menenun.
Namun, kondisi finansial keluarga yang masih kurang memotivasi para perempuan untuk bergerak menuju ke arah yang lebih baik. Jadi, mereka mencari cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Salah satunya dengan menjadi pengrajin tenun.
Untungnya, potensi mereka dalam menenun bisa disalurkan semaksimal mungkin dengan bantuan Tobatenun.
Melalui rumah komunitas tenun, Jabo Bonang, para penenun berkesempatan memiliki akses akan 32 koleksi warna benang yang berasal dari material alam sehingga merepa dapat meningkatkan teknik dan kreativitas dalam menenun.
Hingga saat ini, penenun perempuan di Sumatera Utara sudah lebih produktif dan kreatif. Mereka sukses membantu Tobatenun dalam menghasilkan berbagai tenun tradisional Batak maupun tenun bermotif kontemporer. Bahkan, telah membuat berbagai produk turunan tenun seperti ready to wear, home decor, dan aksesoris untuk dipasarkan.