5 Fakta tentang Jerawat, Tangani dengan Tepat
Menyembuhkan jerawat tidak cukup hanya dengan rutin menggunakan skincare lho!
7 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penanganan permasalahan jerawat tidak tepat apabila hanya dilakukan dengan melakukan perawatan skincare kosmetik saja. Pada dasarnya, jerawat merupakan penyakit yang harus ditangani secara serius dan benar sesuai dengan kaidah pengobatan medis seperti penyakit infeksi lain pada umumnya.
“Jerawat atau yang secara medis disebut acne vulgaris sebenarnya termasuk golongan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri,” ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia saat konferensi pers virtual pada Kamis, (24/2/2022).
Dalam beberapa dekade terakhir terjadi downgrading dan mispersepsi yang salah pada masyarakat awam terhadap acne vulgaris itu. Banyak produk kosmetik bebas yang dapat memberikan klaim penyembuhan penyakit jerawat secara instan serta mitos-mitos yang salah.
Untuk itu, penting untuk lebih mengedukasi diri dan mengenal jerawat lebih lanjut. Langsung saja simak rangkuman yang telah Popmama.comrangkum mengenai fakta tentang jerawat yang harus kamu tahu berikut ini yuk!
1. Beberapa mitos tentang jerawat yang harus dihilangkan
Saat ini, terdapat banyak sekali mitos yang tidak benar seputar penyakit jerawat oleh sebab itu, kamu harus mengetahui fakta seputar jerawat. Beberapa di antaranya seperti berikut ini.
- Jerawat hanya dialami selama masa remaja saja dan seharusnya orang tua tidak akan berjerawat.
Jerawat hanya terjadi di daerah wajah, jerawat harus di facial/ dipencet dan isinya harus dikeluarkan agar tuntas.
Jerawat dapat diobati dengan skincare atau facial di salon.
Jerawat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu (kacang dan makanan berlemak).
Jerawat hanya terjadi pada saat menstruasi dan biasanya akan sembuh sendiri.
Istilah jerawat batu, jerawat buntet, dan lainnya yang sebenarnya tidak dikenal secara medis.
Beberapa mitos tentang jerawat ini tidak benar dan harus kamu buang jauh-jauh dari pikiran kamu nih!
Editors' Pick
2. Faktanya, jerawat disebabkan oleh bakteri
Dr. Anthony mengatakan faktanya bahwa itu tidak benar karena jerawat itu disebabkan oleh bakteri. Selain itu, jerawat juga disebabkan oleh gabungan beberapa penyebab, antara lain proses peradangan, produksi kelenjar minyak sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal dan sumbatan kelenjar minyak di kulit.
“Belum terdapat angka prevalensi yang pasti dan akurat untuk penyakit jerawat, khususnya untuk Indonesia. Secara rasional, salah satu faktor penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran keluar kelenjar sebaseus atau minyak serta produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini pada suhu panas.” ujarnya.
Maka dari itu, sangatlah wajar jika kasus penyakit jerawat sangat tinggi pada semua orang yang tinggal di daerah tropis. Terlebih di Indonesia yang menjadi daerah tropis.
3. Faktor lain menyebabkan risiko penyakit jerawat
Terdapat banyak faktor risiko penyakit jerawat, antara lain gaya hidup, suhu udara, kesehatan mental dan tingkat stress, personal hygienis, komitmen dan ketaatan pasien dalam berobat, faktor genetik, kesadaran dan mindset pasien yang benar terhadap penyakit ini.
“Penyebab jerawat bukanlah disebabkan oleh satu hal saja, tetapi merupakan hasil gabungan dari beberapa penyebab dan faktor risiko termasuk gaya hidup pasien,” ujarnya.
Gaya hidup yang dimaksud yaitu pemahaman dan mindset pasien yang benar. Walaupun tidak mematikan, penyakit jerawat dapat mengganggu penampilan, kepercayaan diri, dan kesehatan mental.
“Penyakit jerawat secara medis dapat dinilai dari tingkat keparahannya, yaitu kategori ringan, sedang dan bera. Jika dilihat dari segi bentuknya, jerawat dapat dikategorikan sebagai jerawat kecil, bernanah, serta benjolan yang besar. Dari segi lokasi, jerawat dapat terjadi di wajah, dada, punggung, dan lengan,” ujarnya.
Semakin parah dan luas lokasi jerawat, diperlukan pengobatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan. Beberapa pengobatannya dimulai dari pemberian resep obat topikal atau oles, oral, dan tindakan medis yang diperlukan.
4. Pengobatan penyakit jerawat dengan jangka sedang-panjang
Dr. Anthony menegaskan Pengobatan jerawat yang benar merupakan pengobatan yang terukur kemajuannya. Pengobatan harus diberikan secara bertahap dalam jangka sedang-panjang, bukan dengan pengobatan instan.
Dibutuhkan keterlibatan komitmen, disiplin dan kerjasama pasien dalam mengikuti instruksi agar pengobatan dapat berjalan dengan baik, benar dan tepat. Pengobatan jerawat merupakan pengobatan yang terukur maka tidaklah benar apabila obat yang digunakan mengulang obat yang sama tanpa batas waktu seperti menggunakan kosmetik, obat bebas, atau makeup.
”Penanganan untuk bekas jerawat tidak dapat dilakukan secara bersamaan dengan penanganan jerawat yang sedang aktif. Pengobatan untuk bekas jerawat yaitu bolong, parut, atau bekas hitam baru dapat diberikan setelah jerawat tidak aktif lagi,” tambahnya.
5. Pentingnya edukasi tentang jerawat yang baik dan benar
“Penting juga untuk dilakukan edukasi yang benar kepada masyarakat awam untuk dapat membedakan antara skincare dengan skin treatment. Skincare merupakan produk perawatan atau kosmetik yang dijual bebas tanpa resep untuk kondisi kulit yang tidak bermasalah,” ujarnya.
Berbeda dengan skin treatment yang merupakan pengobatan dengan pemberian obat bersama resep dokter. Baik obat oral maupun obat oles seperti topikal dan tindakan medis spesialistik.
Nah, itu dia rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai fakta tentang jerawat yang harus kamu tahu untuk edukasi diri. Dengan begitu, kamu bisa lebih mengenal jerawat yang benar.
Jadi, mencegah dan mengatasi jerawat dengan rutin menggunakan skincare dan perawatan saja tidak cukup ya! Penting juga untuk menjaga pola hidup yang sehat agar tercegah dari jerawat.
Baca juga:
- 7 Penyebab Jerawat di Punggung dan Cara Mengatasinya
- 5 Pilihan Jenis Daun Ini Bisa Dijadikan Masker untuk Meredakan Jerawat
- Bahan Aman untuk Menghilangkan Jerawat bagi Ibu Menyusui