Hari Batik Nasional 2022, Irwan Tirta Gabungkan Fashion dan Fiksi
Banyak cara untuk memajukan batik Indonesia seperti karya baru “Sakanti Samasta”
30 September 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batik merupakan salah satu budaya asli Indonesia yang sudah dikenal sejak lama dan menjadi ciri khas busana tradisional. Dalam perkembangannya, batik mengalami akulturasi dengan budaya lain sehingga terlihat dalam perubahan-perubahan motif dan kegunaannya.
Salah satu wujud keindahan akulturasi budaya di Indonesia tersebut dilahirkan oleh Runway Collection 2023 label Iwan Tirta Private Collection (ITPC). Koleksi tersebut juga berkolaborasi dengan aktris papan atas Adinia Wirasti untuk menggabungkan koleksi fashion dengan cerita dongeng yang mengangkat budaya Indonesia.
“Kami memberikan pengalaman yang unik dalam koleksi fashion kali ini. Sesuai dengan namanya Sakanti yang memiliki arti keindahan dan Samasta yang berarti penyatuan, kami mendeskripsikan inspirasi koleksi runway ITPC “Sakanti Samasta” yang dipresentasikan bersamaan dengan peringatan Hari Batik 2022,” ujar desainer Fashion Iwan Tirta Private Collection Prisma di peluncuran “Sakanti Samasta” di Iwan Tirta Home pada Kamis (29/9/2022).
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai karya baru Irwan Tirta Private Collection dalam “Sakanti Samasta”. Simak sampai habis ya!
1. “Sakanti Samasta” terinspirasi dari akulturasi budaya China, Jepang, dan Belanda
Menurut Head of Creative dan Fashion Designer Iwan Tirta Private Collection Untari, koleksi 'Sakanti Samasta' kali ini terinspirasi dari keindahan akulturasi budaya yang terjadi di daerah pesisir Jawa.
Mereka juga mengangkat tema yang terinspirasi dari akulturasi budaya China, Jepang, dan Belanda. Koleksi tersebut diciptakan untuk para pemimpin yang berjiwa muda.
“Para pemimpin sekarang kan banyak yang muda dan juga berjiwa muda, koleksi ini bisa membuat mereka terlihat berwibawa dan tetap keren. Begitu juga dengan koleksi ladieswear yang tampil dengan pilihan warna berbeda dengan permainan gradasi dan material untuk membatik," ujarnya.
Editors' Pick
2. Koleksi ini juga dipilah dalam tiga tema utama yaitu Qian, Saga, dan Kai
Koleksi “Sakanti Samasta” dipilah dalam tiga sequence atau tiga tema utama, yaitu Qian, Saga dan Kai. Sequence Qian bertema peranakan atau akulturasi budaya Cina dengan konsep warna Yin-yang juga diwarnai palet warna yang menjadi simbol kemakmuran pada budaya Cina.
Dalam sequence ini, motif-motif seperti Liong, Barong, Lokcan, Merak, dan Phoenix ditonjolkan sebagai ikon motif utama. Sequence Saga menampilkan motif-motif batik dengan akulturasi budaya Eropa, khususnya Belanda yang terepresentasi melalui koleksi bernuansa biru, jingga, dan putih.
Pewarnaan dengan teknik Lasem memberikan kesan akhir yang lebih earthy. Motif batik yang ditampilkan pada sequence ini terinspirasi dari dongeng klasik yang dilengkapi dengan stilasi hewan seperti rusa, merak, dan burung.
Ikon motif Eropa yaitu Buketan juga dihadirkan dengan motif utamanya yaitu bunga Tulip. Terakhir, sequence Kai mencerminkan akulturasi budaya Jepang tampil dalam variasi koleksi yang sarat akan warna cerah yang mengedepankan penggunaan teknik Coletan.
Teknik pewarnaan coletan ini memungkinkan untuk dapat menampilkan komposisi warna cerah dan beragam.
Pada beberapa look juga batik ditampilkan dalam pewarnaan gradasi serta teknik patchwork dalam mengaplikasikan elemen Batik pada beberapa looks pada sequence ini.
Ciri khas dari motif sequence yang terinspirasi dari akulturasi budaya Jepang ini terletak pada kombinasi antara kupu-kupu dan bunga sakura.