Salah Satunya Ulos Batak, Jenis Kain Tenun Milik Indonesia
Simak juga tips memadukan outfit dan model yang cocok saat menggunakan kain tenun sehari-hari
20 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekayaan budaya yang beragam membuat Indonesia diwarisi begitu banyak warisan budaya.
Salah satunya yaitu wastra atau kain tenun dengan beragam motif dan warna yang berbeda sesuai dari asal daerahnya. Tidak hanya motif dan warna saja, ada pula filosofi dan makna dibalik kain tersebut.
“Masyarakat semakin sadar akan pentingnya melestarikan dan mengembangkan wastra nusantara seperti Ulos,” ujar Kerri Na Basaria selaku Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra saat kampanye budaya dengan tema “Bangga Bertenun Bangga Berbudaya” melalui virtual.
Dari keberadaan variasi tenun yang bisa diubah menjadi pakaian, kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kain tenun tersebut memberikan inovasi dan kreasi yang memajukan kain tenun baik di Indonesia hingga ke luar negeri.
Langsung saja simak rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai 3 jenis kain tenun bangga milik Indonesia.
Baca sampai habis ya!
1. Kain Ulos Batak berasal dari Sumatera Utara
Kain pertama asal Indonesia yaitu Kain Ulos Batak yang pembuatannya membutuhkan proses waktu hingga 2 sampai 5 tahun. Dengan harga yang mencapai jutaan rupiah, Kain Ulos Batak kerap kali ditemukan di daerah Tanah Batak, Sumatera Utara.
Kain Ulos Batak juga terus mengalami inovasi baru dari masyarakat sekitar yang terus berkembang. Salah satunya yaitu komunitas Tobatenun yang terus memberikan edukasi.
Tidak hanya bagi pelaku usaha dan komunitas Ulos, tetapi juga masyarakat umum. Ini adalah upaya Tobatenun untuk menjangkau publik agar dapat memahami Ulos sebagai produk budaya dan ekonomi, dan meningkatkan kesadaran konsumen untuk semakin bangga buatan Indonesia.
“Gelorakan semangat Bangga Bertenun Bangga Berbudaya di Hari Ulos Nasional 2021 ini, kami harap masyarakat semakin sadar mengenai pentingnya melestarikan dan mengembangkan wastra nusantara, salah satunya Ulos. Sadar akan potensi Ulos untuk dapat bersaing di pasar nasional maupun mancanegara. Kami berupaya melakukan revitalisasi Ulos melalui program pendampingan perajin tenun, memanfaatkan sumber daya alam untuk produksi tenun serta membuat sebuah platform distribusi tenun Sumatera Utara yang terkurasi melalui website resmi www.tobatenun.com,” ujar Kerri Na Basaria selaku Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra di hari Ulos Nasional 2021 pada Jumat (15/10/2021).
Bahkan, mereka menyiasatinya dengan membangun sebuah website resmi www.tobatenun.com masyarakat dapat berbelanja dan mengenal Ulos lebih jauh. Dalam kesempatan ini, Tobatenun juga membuka pendaftaran untuk bagi UMKM untuk memasarkan produk ulos di website tersebut.
Disamping itu, Tobatenun terus memberikan edukasi bagi pelaku usaha produk Ulos di Sumatera Utara untuk terus meningkatkan standarisasi dan kompetensi, sehingga dapat menciptakan karya terbaik.
Dengan begitu, Tobatenun mendorong perajin untuk menerapkan metode pembuatan tenun yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan mengutamakan prinsip berkelanjutan.
Dengan adanya harapan untuk pengembangan UMKM yang nantinya bisa memperkenalkan Ulos ke pasar internasional seperti saat berpartisipasi dalam TENUN Fashion Week yang akan diselenggarakan secara virtual pada 15-17 Oktober 2021.
TobaTenun juga melakukan kerjasama dengan Kemnaker sebagai perwujudan dari program perluasan kesempatan kerja yang dimiliki Kemnaker untuk melatih, membina dan manajemen pemasaran para perajin ulos di sekitar danau Toba.
Kemenaker bersama TobaTenun merancang roadmap usaha yang dapat menguntungkan dan memberikan dampak kesejahteraan kepada UMKM Ulos.
“Semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam pelestarian dan pengembangan ekosistem wastra nusantara, khususnya ulos, kami optimis bahwa wastra nusantara dapat menjadi tuan di negerinya sendiri, bahkan dapat dinikmati di pasar yang lebih luas. Kami pun berharap upaya kami dalam memberdayakan perajin dan berbagai aktivitas sosial lain dapat memberikan dampak yang luas bagi para penenun untuk memberikan harapan bagi mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik,” tutup Kerri Na Basaria.
Dengan adanya upaya tersebut, secara tidak langsung kain Ulos akan semakin berkembang. Keren sekali ya!
2. Kain Gringsing Bali dari Bali
Bali memiliki kekayaan budaya yang indah seperti pantainya yang kerap kali dijadikan objek wisata oleh mancanegara.
Selain pulau Dewata Bali yang menjadi ikonik, ada pula beda-beda turun temurun dari kakek-nenek moyangnya yang masih ada hingga saat ini. Seperti Kain Gringsing Bali yang juga membutuhkan proses pengerjaan cukup lama sekitar 2 hingga 5 tahun.
Kain Gringsing Bali menggunakan bahan-bahan kain yang cukup kuat dan awet sehingga tidak heran jika harga untuk kain tersebut bisa mencapai 30 juta rupiah.
Namun, kekayaan budaya inilah yang bisa dipertahankan oleh Indonesia terutama warga daerah setempat, Bali.
3. Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat
Selain Batak dan Bali, ada pula kain Songket Pandai Sikek yang berasal dari Sumatera Barat, kain tersebut berasal dari Pandai Sikek wilayah kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Selain namanya yang unik, kain yang satu ini memiliki motif yang sangat unik. Tidak hanya motifnya, cara pembuatannya juga masih dengan cara tradisional yang cukup memakan waktu lama.
Harganya pun jauh lebih tinggi sebanding dengan proses pengerjaannya yaitu sekitar ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Tips memadukan outfit dan model yang cocok untuk menggunakan kain tenun saat beraktivitas
Seperti yang dilakukan oleh TobaTenun dalam mengembangkan ulos, membangun sebuah website yang menyediakan kemudahan bagi konsumen untuk menemukan berbagai produk Ulos hasil kerja sama dengan mitra dan berbagai UMKM.
Adapun hasil dari pengembangan ulos seperti merchandise, produk rumah tangga, koleksi ready to wear hingga koleksi spesial.
Ada banyak cara warga Indonesia sendiri untuk menyiasatinya di era modern ini. Salah satunya dengan menggunakan produk dalam negeri di kehidupan sehari-hari.
Berikut ini tips memadukan outfit dengan kain tenun saat beraktivitas sehari-hari agar OOTDmu semakin kece!
- Bisa membuat kain menjadi long outer sebagai pelengkap gamis saat berpesta
Selain long outer, kain juga bisa dijadikan longdress blouse yang membuat penampilan serasi lho!
Model long blazer sebagai luaran juga cocok untuk digunakan acara formal
Kain juga bisa menjadi rok bawahan yang dipadukan dengan atasan bermodel modern. Dengan paduan tersebut, bisa tampil lebih trendi dengan tetap menggunakan kain tradisional.
Masih banyak lagi model kain yang bisa digunakan saat beraktivitas sehari-hari lho!
Itu dia rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai 3 jenis kain tenun bangga milik Indonesia.
Pada akhirnya, langkah ini bisa membuat kain tenun Indonesia dari berbagai daerah semakin maju dan berkembang. Seperti TobaTenun yang melakukan upaya untuk mendorong dan meningkatkan keberlangsungan industri kerajinan dan kreatif, termasuk pelestarian dan pengembangan Ulos.
Yuk! Bangga Bertenun Bangga Berbudaya!
Baca juga:
- Kain Tenun vs Kebaya, Mana Penampilan Terbaik Menteri Susi di Catwalk?
Dibikin Batik Sampai Piyama! Ini 5 Gaya Denim Unik Tahun 2021