Fakta dan Mitos Seputar Pori-Pori di Wajah
Jangan sampai keliru membedakan antara fakta dan mitos ya, Ma
2 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir seluruh bagian kulit terdapat pori-pori yang memiliki fungsi untuk tempat keluarnya kotoran dan juga minyak berlebih dari dalam tubuh.
Namun, terdapat beberapa pori-pori yang membesar karena beberapa alasan. Hal inilah yang membuat banyak orang merasa tidak percaya diri dengan tampilan dari pori-pori yang besar khususnya di bagian wajah.
Terkait dengan hal tersebut, terdapat berbagai macam informasi mengenai pori-pori yang terkadang belum dapat dipastikan kebenarannya atau tertukar antara fakta dan mitos.
Untuk itu, kali ini Popmama.comtelah merangkum fakta dan mitos yang sering tertukar mengenai pori-kulit agar Mama tidak lagi bingung. Yuk, disimak!
1. Ada dua jenis pori-pori
Pernyataan ini adalah fakta. Kulit Mama terdiri dari pori-pori minyak dan pori-pori keringat.
Pori-pori minyak adalah folikel rambut yang mana masing-masing memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan minyak atau sebum.
Kelenjar pada pori-pori keringat sangat kecil sehingga seringkali pori-pori ini tersumbat oleh folikel rambut yang ada pada permukaan kulit.
Editors' Pick
2. Pori-pori memiliki fungsi tersendiri
Pori-pori memiliki fungsi tersendiri untuk kulit, sehingga jangan menganggap pori-pori ini selalu mengganggu ya, Ma. Pori-pori minyak diperlukan untuk membuat rambut tumbuh dan menjadi jalan untuk minyak ke permukaan kulit.
Minyak yang berada di permukaan kulit nantinya akan membantu melindungi dari paparan sinar matahari. Ketika pori-pori tersumbat oleh minyak, maka permasalahan yang dapat timbul adalah komedo.
Hal ini karena bakteri membuat kulit menjadi merah dan meradang sehingga timbul jerawat.
3. Paparan sinar UV membuat pori-pori terlihat lebih besar
Semakin banyak sinar matahari yang masuk ke kulit, maka ukuran pori-pori juga akan membesar.
Sinar ultraviolet akan melemahkan kolagen yang berfungsi untuk menopang dan menjaga pori-pori akan tetap kencang.
Menurunnya elastisitas dari kolagen menjadi salah satu penyebab pori-pori membesar. Karena pada dasarnya, kolagen menjadi bahan utama penyusun kulit yang kencang dan juga kenyal.
4. Terlalu sering mencuci muka akan memperbesar pori-pori
Kotoran memang dapat menyumbat pori-pori dan membuatnya tampak lebih besar. Oleh karena itu, pada saat mencuci muka, kotoran yang menempel akan terlepas dan membuat pori-pori akan tampak membesar.
Hal ini dikarenakan kotoran yang menyumbat pori-pori telah lepas akibat basuhan pada wajah.
Karena itulah, ada baiknya jika tidak terlalu sering mencuci muka karena akan membuat pori-pori terlihat semakin membesar.
Selain itu, lakukan cuci muka sebanyak dua kali dalam satu hari untuk menghindari kulit yang kering.
5. Tak ada hal yang bisa mengatasi masalah pori-pori
Hal ini adalah mitos karena pada dasarnya Mama bisa melakukan berbagai macam cara untuk membuat pori-pori tampak lebih kecil.
Mama bisa menggunakan produk skincare yang mengandung retinoid untuk membantu mendorong pergantian sel kulit mati dan mencegah penumpukan sel kulit mati di pori-pori.
Selain itu, menggunakan produk dengan kandungan asam salisilat atau asam glikolat juga akan mengelupas kulit mati yang akan berfungsi untuk meminimalkan kotoran yang terlihat di pori-pori.
Saat kita meningkatkan produksi kolagen, maka kulit akan menjadi lebih kencang sehingga pori-pori akan nampak lebih kecil.
Nah, itulah beberapa fakta dan mitos mengenai pori-pori yang perlu Mama ketahui agar tidak salah ambil langkah dalam menangani masalah pori-pori yang membesar. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Rekomendasi Masker Krim untuk Mengecilkan Pori-Pori Wajah
- 5 Cara Tepat Mengecilkan Pori-Pori di Wajah
- 5 Cara Mudah Mengecilkan Pori-Pori yang Bisa Dilakukan di Rumah