Menjaga lingkungan tetap bersih dan asri memang sudah menjadi tugas kita sebagai manusia ya, Ma. Terlebih efek kerusakan lingkungan juga dapat berdampak pada kesehatan.
Nah, untuk menjaga lingkungan, Mama bisa memulainya dengan melakukan hal yang paling sederhana, nih! Salah satunya menggunakan pakaian yang ramah lingkungan atau disebut sebagai eco fashion.
Eco fashion sendiri merupakan salah satu gerakan untuk menjaga lingkungan yang juga baik untuk kesehatan manusia dalam jangka panjang. Gerakan ini juga sangat cocok buat Mama yang ingin hidup minimalis.
Biar nggak bingung apa itu eco fashion, berikutPopmama.com rangkum faktanya. Simak ulasan di bawah ya, Ma!
1. Eco fashion berfokus untuk menjaga lingkungan namun tetap tampil modis
Freepik.com
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya nih, Ma. Eco fashion merupakan gerakan yang diinisiasi untuk menjaga lingkungan. Selain menjaga lingkungan, eco fashion juga dapat menjaga kesehatan manusia.
Eco fashion berfokus pada pembuatan pakaian yang ramah lingkungan, mulai dari bahan, pewarna, hingga proses keseluruhan produksi pakaian yang aman untuk lingkungan dan juga manusia.
Biasanya, para perancang busana yang menerapkan eco fashion akan mendaur ulang pakaian bekas, mengambil bahan-bahan dari alam, dan juga membuat pewarna alami untuk merancang baju.
2. Desainer yang berperan menerapkan eco fashion
Freepik.com
Untuk Mama ketahui, salah satu desainer yang menggalakkan penerapan eco fashion adalah Anne Salvatore Epstein. Saat hamil, ia memiliki ide untuk membuat pakaian ramah lingkungan.
Salah satu alasannya ialah, Epstein ingin menerapkan gaya hidup yang sehat seperti gaya hidup organik demi anaknya.
Ia kemudian berkolaborasi dengan Marc Jacobs untuk membuat pakaian organik yang trendy dari katun organik, bambu, dan bahan dari tumbuhan lainnya.
Editors' Pick
3. Penerapan eco fashion berbanding terbalik dengan fast fashion
Freepik.com
Apakah Mama tahu istilah fast fashion? Fast fashion merujuk pada perputaran pakaian yang cepat dan cenderung murah. Sehingga, kehadirannya dapat menjadi sampah yang menumpuk di kemudian hari.
Ciri lain dari fast fashion adalah sifatnya yang sekali pakai namun memiliki biaya produksi yang tinggi. Apalagi, budaya fast fashion ini seringkali tidak memperhatikan lingkungan karena dibuat dari bahan yang berbahaya.
Nah berbeda dengan fast fashion, eco fashion lebih memperhatikan dampaknya kepada lingkungan dan manusia untuk jangka waktu yang luas. Eco fashion juga tidak menggunakan bahan berbahaya yang mengancam kesehatan.
Oleh karena itu, penerapan eco fashion juga erat kaitannya dengan gerakan go green, lantaran, pakaian yang dibuat dengan standar eco fashion nantinya dapat diperbaharui atau didaur ulang. Jadi, gaya hidup seperti ini patut banget untuk Mama contoh ya!
4. Ciri khas eco fashion
Freepik.com
Apabila Mama masih bingung apa itu eco fashion, ada beberapa ciri khas yang melekat pada pakaian dengan standar eco fashion.
Pertama, pakaian dibuat dari kapas yang ditanam tanpa menggunakan pestisida atau kain sutra dari cacing yang memakan tumbuhan organik. Kedua, garmen membuat pakaian dari tekstil hasil daur ulang yang dikemas kembali dengan lebih kreatif.
Ketiga, pakaian yang mengikuti standar eco fashion lebih awet dan tahan lama karena tidak menggunakan bahan kimia sebagai pewarna atau pemutih yang membahayakan kesehatan.
5. Eco fashion tidak diuji coba pada hewan
Freepik.com
Selain bermanfaat untuk lingkungan dan manusia, eco fashion juga animal friendly karena hanya dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan atau vegan.
Jadi, Mama nggak perlu khawatir bahan-bahan baju diuji coba terlebih dahulu kepada hewan untuk memastikan keamanannya karena eco fashion free animal testing.
6. Pembuatan pakaian tidak selalu dari bahan organik untuk disebut sebagai eco fashion
Freepik.com
Apabila Mama menganggap eco fashion harus selalu dibuat dari bahan organik, anggapan itu sedikit keliru. Faktanya, eco fashion bisa dibuat dari bahan alami apapun, yang terpenting bisa diperbaharui.
Misalnya pakaian yang dibuat dari kapas, yang mana kapas dapat ditanam dan dipanen kembali, dengan begitu kapas termasuk bahan yang ramah lingkungan.
Kemudian, bahan yang berasal dari hewan seperti wol bisa juga digunakan. Namun dengan catatan, tidak ada hewan yang tersakiti saat diambil bulunya.
Nah itu dia Ma fakta mengenai eco fashion. Yuk sama-sama menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih sehat, Ma! Semoga bermanfaat.