Identik dengan Kemeja Putih, Brand Lokal Ini Kenalkan Warna Baru
MASSHIRO&Co. pertama kali hadir dari kegelisahan ibu menyusui yang bekerja
20 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemeja putih adalah salah satu pakaian dasar yang wajib dimiliki oleh setiap orang karena sifatnya yang serbaguna dan klasik. Kemeja ini dapat dikenakan dalam berbagai situasi, baik formal maupun kasual, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk rapat kerja, wawancara, atau acara santai.
Desainnya yang sederhana namun elegan memungkinkan kemeja putih untuk dipadukan dengan berbagai jenis pakaian lain, seperti celana panjang, rok, atau jeans, menciptakan tampilan yang rapi dan profesional. Investasi dalam kemeja putih berkualitas tinggi juga menjamin daya tahan dan kenyamanan yang lama, menjadikannya item yang tak lekang oleh waktu di dalam lemari pakaian.
Ini menjadi salah satu alasan Pendiri Masshiro & Co, Katharina Inkiriwang membuat brand lokal dengan identik kemeja putih sebagai signature collection dari Brandnya. Pada kesempatan membuka Store Within A Store (SWAS) di Galeries Lafayette - Pacific Place pada Rabu (15/5/2024), sekaligus peluncuran koleksi terbaru bertajuk Motion Spring/Summer 2024 Collection Vol.2, Katharina juga mengenalkan kembali Rama Dauhan sebagai Creative Director.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas seputar perjalanan mengenai brand lokal yang berangkat dari kegelisahan ibu menyusui yang bekerja serta koleksi terbarunya yang diluncurkan Mei 2024 ini.
Editors' Pick
1. Berangkat dari kegelisahan ibu menyusui yang mencari pakaian nyaman dan pas untuk bekerja
Pendiri Masshiro & Co, Katharina Inkiriwang mengatakan brand yang terinspirasi dari fashion ala Jepang ini berangkat dari kegelisahan ibu menyusui yang cukup kesulitan ketika mencari pakaian yang pas dan nyaman untuk dikenakan saat bekerja.
"Pertama kalinya kami memutuskan membuat brand ini adalah saat kami menjadi ibu-ibu menyusui yang bekerja di tahun 2015. Aku dan Deborah, saat itu kesulitan mencari baju kerja yang bisa dibuka kancingnya, mudah dipadukan, dan tidak cepat lecek. Kami mencari solusi untuk diri kami sendiri dan mungkin terinspirasi dari Mamaku yang sering memakai kemeja putih, karena bisa dipadukan dengan segalanya dan tetap rapi," kenang Katharina.
Katharina mengatakan bersama saudara kandungnya Deborah, mulai dengan iseng-iseng membuat kemeja putih yang tidak mudah lecek, berkualitas, dan bisa dicuci berkali-kali.
"Kami sangat fokus pada produknya, sehingga tidak terlalu memikirkan marketing. Kami ingin produk ini bisa berbicara untuk dirinya sendiri. Kami menemukan bahan yang sesuai dengan cutting yang simpel, dan mulai menawarkannya kepada teman-teman, kerabat, dan keluarga. Mereka merasakan nilai yang kami tawarkan, dan dari situ kami jadi semangat," tambahnya.
2. Loyalitas konsumen membuat brand ini terus berkembang
Katharina menyadari ada kecocokan di pasar, terutama kebutuhan perempuan. Walaupun pandemi membuat segalanya lebih sulit, ia mengakui tetap membuat produk klasik. Ketika brand ini pertama kali menawarkan warna hitam, pelanggan tetap loyal karena mereka sudah suka dengan kemeja dan bahannya.
"Loyalitas pelanggan inilah yang membuat kami bisa bertahan selama pandemi dan akhirnya membuka toko di Ashta. Kami mulai dari situ dan pelanggan yang loyal benar-benar menghidupkan kami. Mereka mendapatkan nilai dari produk kami dan ini yang membuat kami terus berkembang. Sekarang, kami memiliki beberapa toko. Toko pertama pop-up di Ashta selama 6 bulan. Setelah pandemi, kami membuka toko di Plaza Indonesia pada Agustus 2021. Pada November 2023, kami membuka di Plaza Senayan. Toko kami yang keempat ini adalah Shop in Shop di Galeri Lafayette, yang pertama kalinya kami mencoba strategi department store. Kami juga hadir di online, yang memang menjadi fokus kami sebelum memiliki toko fisik. Kami juga berpartisipasi dalam bazar-bazar seperti Women International Club Bazzar di JCC, yang membantu kami mendapatkan pelanggan setia," ujarnya.