Lingkungan dan Polusi Picu Penyebab Kulit Jadi Sensitif
Gunakan skincare yang tepat untuk mengurangi kulit sensitif
27 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lingkungan yang semakin tercemar oleh polusi udara, debu, dan paparan sinar UV menjadi salah satu penyebab utama kulit menjadi sensitif.
Partikel-partikel polutan yang menempel di permukaan kulit dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan memicu peradangan.
Tak hanya itu, radikal bebas yang dihasilkan dari polusi juga mempercepat proses penuaan dini dengan merusak kolagen dan elastin.
“Jika sebelumnya peringkat pertama pemicu kulit menjadi sensitif dan dermatitis atopik adalah penggunaan skincare yang salah menurut literasi 2018-2022, namun kini mulai bergeser. Tahun 2023-2024 perubahan iklim yang cukup ekstrem menjadi penyebab masalah kulit sensitif dan dermatitis atopik,” kata Dr. dr. Fitria Agustina, Sp.DVE, FINSDV, FAADV dalam acara ILLIYOON Sensitive Skintalk Media Luncheon, Jumat (8/11), di Txoko Jakarta.
Dalam acara tersebut, AMOREPACIFIC kembali memperkenalkan ILLIYOON sebagai salah satu rangkaian gentle skincare dari Korea yang direkomendasikan untuk pemilik kulit sensitif hingga dermatitis atopik.
Berikut ini Popmama.comakan mengulas lebih lanjut bagaimana paparan polusi dan lingkungan sangat memengaruhi kondisi kulit menjadi sensitif.
Lingkungan Menjadi Faktor Penyebab Kulit Sensitif hingga Dermatitis Atopik
Dr. dr. Fitria Agustina, Sp.DVE, FINSDV, FAADV menjelaskan, selain genetik, lingkungan kini menjadi faktor utama pemicu terjadinya kulit sensitif dan dermatitis atopik.
“Penggunaan skincare yang awalnya jadi pemicu utama, kini merosot jadi urutan ke tujuh, karena mungkin formula di skincare semakin berkembang. Kini pemicu utama pertama adalah lingkungan karena polusi yang tinggi, paparan kimia yang tinggi, itu juga berpengaruh,” ujarnya.
Editors' Pick
Bukan Hanya Polusi, Gaya Hidup Juga Memengaruhi Kualitas Kulit
Dr. dr. Fitria melanjutkan, faktor lain yang membuat kulit sensitif adalah gaya hidup.
“Jangan salah, gaya hidup juga memengaruhi kualitas kulit. Saking mau bersihnya, kita over-cleansing. Bersihin, sebersih-bersihnya. Jadi saat over-cleansing, rasanya kita ingin bersih banget kulitnya, bahkan mandi bisa sampai lima kali, gosok terus kulitnya. Kebiasaan ini bisa menyebabkan risiko kulit sensitif muncul,” kata Dr. dr. Fitria.
Dr. dr. Fitria mengingatkan bahwa perlu skin microbiome, adanya mikrobiota yang memang normal ada di kulit yang fungsinya sebagai pertahanan yang melindungi skin barrier.
Jangan Diabaikan, Stres hingga Makanan Juga Bisa Membuat Kulitmu Sensitif
Dalam pemaparannya, Dr. dr. Fitria juga menyebut stres bisa membuat kualitas kulit menurun hingga membuatnya lebih sensitif.
“Ini mungkin yang paling susah dihindari, ya. Stres bisa membuat kulit menurun kualitasnya. Jangan salah ya, anak kecil juga bisa stres loh, sampai dewasa, hingga usia matang. Selain stres, makanan juga bisa mencetus terjadinya kulit sensitif. Orang-orang yang cukup peka, makanan dengan gluten juga bisa menyebabkan kulit sensitif,” katanya.
Lalu, Bagaimana Cara Mengurangi Kulit Sensitif hingga Dermatitis Atopik?
Pada acara yang sama, Kathy Kartika, Marketing Manager ILLIYOON Indonesia mengatakan bahwa perawatan kulit Asia itu berbeda dengan Eropa. Untuk ILLIYOON, fokus pada Asian Skin.
“Produk ini sudah teruji melalui 40 tahun penelitian. Di Korea, ILLIYOON menjadi brand dermocosmetics nomor satu,” katanya.
Kathy menambahkan, ceramide menjadi bahan penting untuk semua jenis kulit, terutama kulit sensitif. “ILLIYOONmemiliki dua bahan utama yang sudah dipatenkan, yaitu phyto-ceramide dan ceramide skin complex yang kita jaga. Dua bahan ini ada di semua produk ILLIYOON. ILLIYOON menggunakan prinsip pengobatan herbal tradisional yang membantu pemulihan mendasar pada kulit, non-chemical,” tambahnya.
Kathy menjelaskan, phyto-ceramide berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit, sedangkan ceramide skin complex memperkuat skin barrier.
“Kulit sensitif dan dermatitis atopik tidak bisa sembuh, tapi bisa dikontrol dengan dua bahan ini yang mampu menjaga kelembapan kulit,” tambahnya.
Rangkaian Skincare untuk Kulit Sensitif No. 1 dari Korea
Ceramide Ato Line adalah rangkaian produk hypoallergenic yang dirancang untuk memperkuat skin barrier, melembapkan kulit sensitif, dan diformulasikan dengan bahan yang rendah iritasi.
Kata "Ato" pada produk ini berasal dari istilah "Atopy" atau "Atopic," yang merujuk pada kondisi kulit seperti eksim (eczema) atau peradangan.
Terdapat produk untuk perawatan wajah dan tubuh yang cocok digunakan untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit berminyak, kombinasi, kering, bahkan aman untuk bayi.
Rangkaian produk ini mencakup Ato TTT Wash, Ato Cream, Ato Gel, Ato Bubble Wash, Ato Lotion, dan Ato Soothing Gel, yang dirancang untuk memberikan perawatan menyeluruh sesuai kebutuhan kulit.
Untuk kulit sensitif, terdapat beberapa rangkaian produk, di antaranya Fresh Moisture Line, Mild Easy Wash Sun Cream, dan Stretch Mark Cream.
Demikian informasi mengenai pemicu kulit sensitif selain genetik yang wajib Mama ketahui.
Menjaga kesehatan kulit di tengah tantangan lingkungan yang penuh polusi adalah langkah penting untuk mencegah kulit menjadi sensitif.
Dengan perawatan yang tepat dan perlindungan yang konsisten, Mama bisa menjaga kulit tetap sehat, terlindungi, dan terhindar dari berbagai masalah kulit.
Baca Juga:
- Rahasia Kulit Sehat Poppy Bunga, Retinol yang Ramah Kulit Sensitif
- 10 Rekomendasi Gentle Facial Wash untuk Kulit Sensitif
- 10 Rekomendasi Parfum Bebas Alkohol untuk Bayi dengan Kulit Sensitif