BPOM Buat Aturan Baru Review Skincare & Kosmetik untuk Influencer!
Mama yang merupakan influencer wajib tahu aturan terbaru ini
17 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang Mama tahu, akhir-akhir ini banyak perdebatan terkait skincare dan kosmetik dan maraknya konten review yang tidak akurat atau berlebihan, yang dapat menyesatkan konsumen.
Dalam upaya meningkatkan perlindungan konsumen dan memastikan informasi yang Mama terima akurat terkait produk skincare dan kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah mengeluarkan peraturan baru yang mengatur aktivitas review skincare dan kosmetik oleh influencer.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan pentingnya influencer untuk lebih bijak dalam bermedia sosial, terutama saat mengulas produk kosmetik, obat, dan makanan.
Beliau menyoroti bahwa informasi yang disampaikan melalui platform ini harus sesuai dengan standar keamanan dan kesehatan yang ditetapkan.
Bagi Mama yang penasaran terkait aturan baru ini, berikut Popmama.com akan membahas tentang BPOM buat aturan baru review skincare & kosmetik untuk influencer. Yuk, simak informasinya!
Editors' Pick
Mencantumkan Sumber Resmi dalam Konten Review
BPOM menekankan bahwa setiap ulasan produk harus didasarkan pada informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Influencer diwajibkan mencantumkan sumber resmi dalam konten mereka untuk memastikan kredibilitas informasi yang disampaikan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan yang dapat merugikan konsumen.
Selain itu, aturan ini juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam industri kecantikan.
Dengan mencantumkan sumber resmi, influencer tidak hanya memberikan ulasan yang lebih kredibel tetapi juga membantu brand untuk lebih bertanggung jawab dalam mengedukasi konsumen.
Larangan Menyebarkan Klaim Berlebihan atau Tidak Berbasis Fakta
Influencer dilarang membuat klaim yang berlebihan atau tidak didukung oleh fakta yang jelas.
BPOM menyoroti bahwa klaim semacam itu dapat menyesatkan konsumen dan menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap suatu produk.
Oleh karena itu, setiap klaim yang dibuat harus berdasarkan bukti ilmiah yang valid dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Aturan ini menjadi langkah penting dalam melindungi konsumen dari praktik pemasaran yang manipulatif.
Banyak influencer yang sebelumnya hanya mengandalkan pengalaman pribadi dalam memberikan review tanpa mempertimbangkan aspek ilmiah atau medis.