Harga Tas Branded Akan Naik, Dampak dari Peraturan Baru Presiden Trump
Harga tas-tas branded diprediksi melonjak drastis, Mama pecinta tas branded harus tahu ini!
9 April 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama yang merupakan pecinta tas branded tampaknya harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang memiliki dampak besar.
Negara Uni Eropa, termasuk Italia dan Prancis yang dikenal sebagai pusat produsen barang-barang mewah pun ikut terdampak. Akibatnya, harga barang-barang mewah seperti tas branded diperkirakan akan melonjak di pasar AS.
Trump telah memberlakukan tarif impor sebesar 20% untuk barang-barang dari Uni Eropa yang masuk ke AS. Kebijakan ini berdampak langsung pada barang-barang mewah seperti tas dari brand ternama seperti Hermès, Fendi, Chanel, Gucci, dan Dior.
Langkah proteksionis ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Uni Eropa. Namun, konsekuensinya, konsumen di AS mungkin harus membayar lebih mahal untuk produk-produk mewah asal Eropa.
Berikut Popmama.com akan membahas tentang harga tas branded yang akan naik, dampak dari peraturan baru presiden Trump. Yuk, simak informasinya di bawah ini!
Editors' Pick
Penyesuaian Strategi Harga oleh Brand Mewah
Brand mewah seperti Hermès, Fendi, Chanel, Gucci, dan Dior kemungkinan besar akan menyesuaikan harga produk mereka di AS untuk mengimbangi tarif impor yang baru.
Penyesuaian ini diperlukan agar margin keuntungan tetap terjaga, meskipun berisiko menurunkan daya beli konsumen.
Selain itu, penyesuaian harga yang signifikan dapat memperlebar kesenjangan harga antara pasar di berbagai negara, yang berpotensi mendorong konsumen untuk mencari alternatif di pasar lain atau melalui saluran distribusi yang berbeda.
Dampak pada Pasar Global dan Prospek Industri Barang Mewah
Tarif impor yang tinggi tidak hanya mempengaruhi pasar Amerika Serikat tetapi juga memiliki dampak global. Penurunan penjualan di pasar utama seperti AS dapat menyebabkan penurunan keseluruhan dalam industri barang mewah.
Dilansir dari WSLS, studi menunjukkan bahwa penjualan barang mewah pribadi diperkirakan akan menyusut pada tahun 2025, dan tarif yang diberlakukan dapat memperburuk situasi ini.
Situasi ini menuntut para brand mewah untuk lebih strategis dalam menghadapi perubahan kebijakan perdagangan global.