Memasuki usia 30-an, Mama pasti mulai memperhatikan perubahan pada kulit wajah Mama, salah satunya adalah munculnya kerutan. Kerutan ini sering kali dianggap sebagai tanda alami penuaan, namun, beberapa kebiasaan sehari-hari dapat mempercepat proses tersebut, lho.
Dengan mengetahui faktor-faktor pemicu kerutan dapat membantu Mama mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kulit Mama tetap sehat dan awet muda.
Mama tahu nggak? Beberapa kebiasaan yang tampaknya sepele ternyata memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan kulit Mama. Paparan sinar matahari tanpa perlindungan, pola makan yang kurang sehat, hingga posisi tidur tertentu dapat berkontribusi pada munculnya garis-garis halus di wajah Mama.
Berikut ini, Popmama.comtelah merangkum 7 kebiasaan yang memicu munculnya kerutan di wajah pada usia 30-an. Yuk, simak penjelasannya di sini!
1. Paparan sinar matahari berlebih
freepik/freepik
Dilansir dari Chicnutrix, paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin pada kulit Mama. Kerusakan ini menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga kerutan lebih mudah muncul.
Untuk mencegahnya, Mama bisa menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung, dapat membantu melindungi kulit dari efek buruk sinar UV.
Selain itu, mengenakan pakaian pelindung seperti topi saat berada di luar ruangan juga dapat meminimalisir paparan langsung sinar matahari ke wajah mama.
2. Merokok
freepik/wirestock
Merokok tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dalam Mama, tetapi juga mempercepat proses penuaan kulit. Zat-zat kimia dalam rokok dapat mengurangi aliran darah ke kulit, menyebabkan penurunan oksigen dan nutrisi yang Mama perlukan. Akibatnya, kulit Mama menjadi kusam dan kerutan muncul lebih cepat.
Dilansir dari Chicnutrix, perokok berusia 40-an memiliki kerutan yang mirip dengan bukan perokok di usia 60-an. Sementara kerusakan kulit wajah yang sudah terlihat di usia 20-an atau 30-an, kerusakan tersebut menjadi lebih jelas seiring bertambahnya usia.
Editors' Pick
3. Pola makan tidak sehat
freepik/wayhomestudio
Dilansir dari Chicnutrix, konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan dapat merusak kolagen dalam kulit melalui proses yang disebut glikasi. Proses ini menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga kerutan lebih mudah terbentuk.
Mengadopsi pola makan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran segar, dapat membantu melawan radikal bebas yang merusak kulit mama. Antioksidan berperan dalam memperbaiki dan mencegah kerusakan sel kulit, menjaga kulit Mama tetap kencang dan bercahaya.
4. Konsumsi alkohol berlebihan
freepik/azerbaijan_stockers
Dilansir dari Chicnutrix, konsumsi alkohol yang berlebihan tidak hanya akan memengaruhi hati mama, tetapi juga menguras kadar vitamin yang menyebabkan kadar kolagen juga menurun. Hal ini mengakibatkan kulit kehilangan semua elastisitasnya dan menjadi dehidrasi serta keriput.
Selain itu, alkohol dapat mengurangi kadar vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk regenerasi sel kulit. Membatasi konsumsi alkohol dan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dapat membantu menjaga kesehatan dan penampilan kulit.
5. Kurang tidur
freepik/freepik
Dilansir dari Chicnutrix, dengan tidur nyenyak selama delapan jam tubuh akan membantu untuk memulihkan dari hari yang melelahkan, namun, kekurangan tidur yang nyenyak dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus, kerutan, pigmentasi yang tidak merata, dan berkurangnya elastisitas kulit.
Lingkaran hitam di bawah mata dan kulit yang kehilangan kekenyalannya sering kali menjadi indikasi kurang tidur. Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit mama dan mencegah penuaan dini.
6. Posisi tidur yang salah
freepik/jcomp
Tidur dengan posisi wajah menekan bantal, seperti tidur tengkurap atau miring, dapat menyebabkan garis-garis halus akibat tekanan berulang pada kulit Mama. Seiring waktu, garis-garis ini dapat berkembang menjadi kerutan permanen.
Dilansir dari Chicnutrix, meskipun Mama sadar akan posisi awal kita sebelum memasuki siklus REM, namun, setelah tertidur Mama tidak dapat mengendalikan keadaan tidak sadar dari posisi tubuh saat tidur. Namun, dengan Mama mengubah kebiasaan tidur menjadi posisi telentang dapat membantu mengurangi risiko ini.
7. Rutinitas perawatan kulit yang buruk
freepik/jcomp
Dilansir dari Chicnutrix, rutinitas perawatan kulit yang tidak tepat dapat mempercepat munculnya kerutan pada wajah Mama. Misalnya, tidak menggunakan tabir surya secara rutin dapat membuat kulit terpapar sinar UV yang merusak kolagen dan elastin, sehingga mempercepat penuaan.
Penggunaan produk perawatan yang mengandung bahan kimia keras juga dapat mengakibatkan kulit menjadi kering dan sensitif, meningkatkan risiko munculnya garis-garis halus. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit Mama.
Itu dia, 7 kebiasaan yang memicu munculnya kerutan di wajah pada usia 30-an. Dengan memahami dan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini, Mama dapat meminimalisir risiko penuaan pada usia 30-an!