Chelsea Islan Lebih Pilih Berlian Ramah Lingkungan, Apa Itu?
Punya kualitas sama dengan berlian natural, harganya juga lebih murah
16 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Chelsea Islan dikenal sebagai seorang aktris andal di tanah air. Sudah banyak film layar lebar dibintanginya sejak dulu. Namun tidak hanya kepiawaian Chelsea yang dilihat netizen.
Jiwa sosial Chelsea Islan juga kerap menyita perhatian. Bahkan ia telah terpilih menjadi SDG Mover dari UNDP Indonesia untuk poin Life Under Water dan Life On Land pada 2017.
Di tahun 2023 ini, Chelsea mengeksplorasi minatnya lebih luas termasuk di gemologi khususnya berlian. Namun, bukan sembarang berlian, tapi yang sustainable karena memiliki dampak negatif yang sangat minim terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Mengapa Chelsea Islan lebih memilih berlian ramah lingkungan? Berikut Popmama.com rangkum cerita selengkapnya.
1. Perhiasan berlian juga bisa ramah lingkungan, kualitasnya sama
Bersama dengan Veronica Pranata, Chelsea Islan menjajal bisnis diamond. Namun dua perempuan ini memilih jenis berlian yakni lab grown diamond. Apa itu?
Lab grown diamond adalah berlian yang dibuat secara buatan secara terkendali di dalam sebuah laboratorium. Proses pembuatan berlian ini sering melibatkan teknologi yang disebut "chemical vapor deposition" (CVD) atau "high-pressure high-temperature" (HPHT), yang memungkinkan penciptaan berlian dengan sifat fisik dan kimia yang serupa dengan berlian alami yang ditempa di perut bumi.
"Saya ingin mewujudkan dan mendukung perhiasan yang sustainable dan berkualitas tinggi. Lab grown diamond diproduksi tanpa menimbulkan dampak buruk seperti yang ditimbulkan oleh berlian hasil tambang terhadap lahan, satwa liar, dan penduduk setempat," jelasnya pada launching Sol et Terre pada Jumat (6/10/2023).
Editors' Pick
2. Dampak penambangan berlian natural berbahaya untuk lingkungan
Proses penambangan berlian diketahui menimbulkan kerusakan besar bagi lingkungan, terutama di lokasi penambangan berlangsung. Hasil dari sebuah studi yang dilakukan oleh Frost & Sullivan mengungkapkan bahwa proses penambangan berlian menggunakan sumber daya air, lahan, dan energi dalam jumlah besar, serta menghasilkan limbah mineral dan polusi udara yang signifikan.
Oleh karenanya lab grown diamond menjadi inovasi yang revolusioner dalam industri batu mulia. Produksinya yang beretika dan sustainable, membuat berlian ini menjadi pilihan konsumen modern yang mengutamakan sumber daya batu mulia yang didapatkan dengan cara yang bertanggung jawab dan dampak lingkungan yang minim.
Di negara maju sendiri, rata-rata pengusaha berlian sudah beralih ke lab grown diamond. Karena dampak secara lingkungan bisa ditekan, tetapi kualitasnya sama dengan berlian natural.