Di awal tahun 2025 viral perawatan kecantikan yang konon berasal dari Yaman yang disebut krim Tarim. Krim Tarim belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah dipromosikan oleh influencer Salma Rahmatika Abigail atau akrab disapa Ning Salma.
Namun, ada beberapa kejanggalan dengan viralnya krim Tarim ini terutama di Tiktok. Beberapa akun besar seperti dr. Incognito (@doctor.incognito_99) dan dr. Kamila Jaidi, MARS, AAAM (@kamilajaidi) membahas ini. Kontroversi dari krim Tarim adalah tidak ada izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) hingga tidak ada hasil laboratorium.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai fakta krim Tarim yang viral, dipromosikan Ning Salma. Banyak kontroversi!
1. Nama asli krim Tarim, disebut Arrusa
Tiktok.com/@doctor.incognito_99
Meski viral dengan nama krim Tarim, rupanya nama asli produk ini adalah Arrusa. Dijelaskan oleh dr. Kamila Jaidi, MARS, AAAM di Tiktoknya, Arrusa dalam bahasa Arab berarti pengantin. Sehingga bisa disimpulkan namanya jika dalam bahasa Indonesia adalah krim pengantin.
Lantas, mengapa namanya krim Tarim? Karena produk ini konon berasal dari kota Tarim, Yaman. Adapun klaim dari produk tersebut dari memutihkan wajah, mencerahkan, menyehatkan wajah dan menghilangkan flek hitam dalam waktu singkat.
Editors' Pick
2. Tak ada keterangan kandungan di kemasan, teksturnya mencurigakan
Tiktok.com/@kamilajaidi
Viralnya krim Tarim di Tiktok ini pun membuat banyak akun besar mengomentari. Salah satunya adalah akun @ojan___0. Influencer beauty khususnya skincare itu mengomentari mengenai kejelasan kandungan dalam produk tersebut.
Pasalnya dari kemasan produknya tidak ada keterangan mengenai kejelasan kandungan di dalamnya. dr. Kamila pun sepakat, ia tidak melihat daftar kandungan dan bahan apa saja yang biasanya ada di kemasan skincare dan kosmetik.
"Ini jadi buat muka, selangkangan atau ketiak? Jelas-jelas ketebalan kulitnya berbeda," jelasnya dalam video.
Lebih lanjut, dr. Kamila Jaidi juga mengomentari tekstur dari krim Tarim ini. Terlihat mencurigakan, apalagi tidak adanya uji coba laboratorium lengkap yang mengimpor krim Tarim ini ke Indonesia.
"Teksturnya kayak molor-molor serem, mana harganya nggak murah. Mau FDA approve dari mana, yang penting harus BPOM," lanjut dr. Kamila
3. Tidak ada nomor registrasi BPOM di kemasannya
shopee.co.id
Sebuah kosmetik atau produk perawatan agar bisa beredar bebas di Indonesia harus memiliki nomor registrasi dari BPOM. Nomor izin edar dari BPOM ini sangat penting karena menjadi tanda bahwa suatu produk telah diuji dan dinyatakan aman oleh otoritas resmi sebelum beredar di pasaran.
Ini pula yang membuat keberadaan krim Tarim yang populer ini kontroversi. Karena pada kemasannya tidak ada barcode atau nomor registrasi BPOM yang menandakannya legal beredar di Indonesia.
Pasalnya produk dengan nomor BPOM memberikan jaminan keamanan, karena telah melalui serangkaian uji untuk memastikan kandungannya bebas dari bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, atau steroid yang bisa merusak kulit dalam jangka panjang.
Selain itu, nomor BPOM membantu konsumen membedakan produk asli dari produk palsu, karena keaslian produk dapat diverifikasi melalui situs resmi BPOM. Dengan adanya nomor ini, risiko kesehatan akibat penggunaan produk ilegal dapat dicegah, mengingat produk tanpa nomor BPOM dianggap ilegal dan tidak diawasi keamanannya.
4. Semakin viral setelah dipromosikan Ning Salma
Viralnya krim Tarim terutama di Tiktok awal Januari 2025 ini salah satunya karena Ning Salma. Di Tiktok-nya, ada video yang menyebut wajahnya menjadi mulus dan cerah setelah menggunakan krim Tarim ini.
Video itu pun banyak mendapat tanggapan dari akun besar di Tiktok. Tiga diantaranya yang bersuara yakni dr. Incognito (@doctor.incognito_99), dr. Kamila Jaidi, MARS, AAAM (@kamilajaidi), hingga @ojan___0.
5. Klarifikasi Ning Salma soal krim Tarim, sudah tidak buka PO lagi
Saat ini akun Instagram Ning Salma dikunci. Namun, sebelum melakukan itu ia sempat mengunggah klarifikasi di Instagram Story-nya berkaitan dengan krim Tarim ini yang pernah dipromosikan.
Ia menjelaskan kalau membuka PO (pre-order) untuk krim Tarim pada Juli/Agustus 2024 lalu dengan jumlah 40 pcs. Jastip (jasa titip) melalui sistem PO itu berhenti karena Ning Salma ingin fokus mengembangkan produk kosmetiknya sendiri.
"Nah, waktu lotion aku lolos BPOM dan HKI aku close jastip, dan close jastipnya sudah lama bahkan udah nggak mempromosikan produk jastip tersebut. Mungkin kalau repost aku masih. Tapi sekedar repost, bukan promosi," ujar Ning Salma.
Lewat akun Tiktok @saltyseawater0 juga merangkum testimoni Ning Salam soal PO krim Tarim tersebut. Dari kolom komentar, warganet menyebut pernah membeli krim Tarim di akun e-commerce Ning Salma akhir 2024 lalu.
Itulah tadi fakta krim Tarim yang viral, dipromosikan Ning Salma. Harap berhati-hati dengan produk yang belum ada nomor BPOM ya!