Kisah Kreator TikTok Stop dari Krim Merkuri, Efek Wajah Jadi Gosong
Efek krim wajah dengan kandungan merkuri bisa berbahaya
18 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk bisa mendapatkan wajah yang cantik dan menawan, ada berbagai hal yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan merawat menggunakan krim wajah.
Namun, sebagai konsumen kita harus berhati-hati dengan kandungan yang ada dalam krim tersebut. Pasalnya jika suatu krim mengandung bahan berbahaya efeknya bisa sangat merusak.
Dua dari bahan berbahaya itu adalah merkuri dan hydroquinone. Pengalaman dan efek menggunakan krim berbahan merkuri dirasakan oleh kreator TikTok bernama Nur Sha berusia 20 tahunan.
Kini ia tengah mendapatkan kulit sehat karena wajahnya gosong berkat efek merkuri.
Berikut Popmama.com rangkum cerita kreator TikTok stop dari krim merkuri, wajah jadi gosong.
1. Sudah mulai berhenti sejam tahun 2015 lalu
Kisah Nur Sha itu diangkat oleh dirinya sendiri di akun TikToknya @nurnnyas. Di sana ia menceritakan awal mula berhenti dari krim mengandung merkuri yang membuat wajahnya gosong.
"Setahun berhenti dari krim merkuri setelah beberapa lama kulitku jadi menghitam. Pada saat berhenti aku nggak langsung berhenti. Tahun 2015 itu aku masih pakai krim itu tapi di akhir tahun muncul flek, aku kira hanya karena matahari karena aku juga kerja di lapangan," terangnya.
Tak mau ambil pusing, Nur Sha membiarkan kondisi kulitnya tersebut. Namun, tak disangka flek yang dialaminya semakin melebar ke seluruh wajah.
2. Berawal dari flek hitam akhirnya melebar ke seluruh wajah
Selama kurang lebih 3 tahun ia membiarkan kondisi kulitnya itu. Karena pada saat itu ia memang tak mengetahui skincare apa yang harus ia beli untuk membuat kondisi kulitnya membaik.
"Aku biarkan tapi semakin melebar. Sampai akhirnya di 207 sampai ke dahi fleknya. Terparah itu sudah 3 tahun ke belakang ini," tuturnya.
Editors' Pick
3. Baru mengerti soal skincare di tahun 2022
Nur Sha menyayangkan baru mengenal skincare dan perawatan kulit di tahun 2022. Kalau saja ia mengetahuinya lebih dulu mungkin kondisi kulitnya sudah lebih baik.
"Aku baru mengerti sunscreen di tahun 2022 dan pakai skincare di tahun yang sama. Itupun tahu edukasinya dari TikTok. Terus temanku menyarankan pakai basic skincare karena fokusku waktu itu menyembuhkan, soalnya kayak kusam terus dilihat. Selama 2022 banyak banget dukasi yang aku lihat," terangnya.
4. Sempat ke klinik kecantikan, akhirnya konsultasi ke dokter kulit
@nurnnyas Cantik itu nggak hrus putih ya #pejuangkulitsehat#okronosis#selflove#selfimrpovement
♬ suara asli - pejuang kulit sehat|| - pejuang kulit sehat||
Perjalanan Nur Sha untuk mengembalikan lagi wajahnya cukup panjang. Mulai dari pergi ke klinik kecantikan yang ternyata jawaban dan perawatan dari dokter kurang memuaskannya. Saat ke klinik kecantikan itu ia hanya didiagnosis flek biasa.
"Aku sempat ke klinik juga, dan dibilang flek aja. Tapi ternyata setelah ketemu sama dokter kulit SpKK selain karena efek merkuri kulitku juga kena flek yang terkena sinar UV terus jadinya okronosis," tuturnya.
Dari pengalaman itu Nur Sha berpesan agar setiap orang lebih peduli dengan kulit masing-masing. Serta lebih berhati-hati memilih krim wajah.
"Efeknya dari tahun 2015, muncul kehitamannya itu setelah 1 tahun setelahnya dan diperparah 3 tahun terakhir ini. Mungkin sekitar 5-6 tahunan kayak berjuang," tuturnya.
5. Efek krim wajah mengandung merkuri yang berbahaya
Merkuri disebut juga raksa (Hg) adalah logam berat yang secara alami berada di alam. Hanya saja, zat ini dapat beracun bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikontrol penggunaannya.
Dalam kosmetik, merkuri terbagi atas dua bentuk yaitu anorganik dan organik. Merkuri anorganik digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit. Sementara merkuri organik banyak dipakai untuk produk pembersih riasan dan maskara.
Ada beberapa efek krim wajah mengandung merkuri yakni:
- Ruam kemerahan
- Kulit mudah terkelupas
- Lapisan kulit menipis
- Iritasi kulit
- Warna kulit berubah
6. Merkuri bisa akibatkan kerusakan saraf
Sementara itu efek dari krim bermerkuri selain secara estetika juga berbahaya bagi tubuh. Mengutip dari Medical News Today jumlah merkuri yang terlalu banyak di dalam darah dapat meningkatkan risiko kerusakan neurologis jangka panjang.
Diambil dari studi Journal of Preventive Medicine and Public Health mencatat, terdapat banyak kejadian keracunan merkuri yang telah berdampak pada kerusakan saraf jangka panjang.
7. Merkuri juga bisa meningkatkan risiko kardiovaskular
Merkuri membantu meningkatkan jumlah radikal bebas yang ada dalam tubuh. Sehingga menempatkan sel pada risiko kerusakan.
Situasi ini membuat risiko masalah pada jantung meningkat, seperti serangan jantung dan penyakit jantung koroner. Tanda keracunan merkuri akibat penggunaan krim pemutih menurut FDA, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Sensitif, jadi lebih mudah marah
- Perasaan malu
- Tubuh bergetar
- Terjadi perubahan dalam penglihatan atau pendengaran
- Mengalami kesulitan dalam mengingat
- Mati rasa dan kesemutan di tangan, kaki, atau sekitar mulut
Itulah tadi cerita kreator TikTok stop dari krim merkuri, wajah jadi gosong. Yuk, pastikan lagi apakah krim wajah kita mengandung bahan berbahaya atau tidak.
Baca juga:
- 5 Kandungan yang Membuat Kulit Ketiak Sensitif Menjadi Iritasi
- Untuk Pemilik Kulit Kering, Ini Dia 5 Cara Menghidrasi Kulit Wajah
- 5 Ragam Masalah Kulit Wajah yang Sering Terjadi setelah Bangun Tidur